Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, salam rindu untuk kaum jomblo online yang kini mungkin berharap bertemu dengan mulus nya jalanan, ramainya lingkungan, hiruk pikuk gibah rasa cengkerama. Sebuah lara hati dan kesenduan yang tak bertepi di pikiran. Terkadang kita harus mengalah dengan keadaan demi suatu kemenangan yang lebih besar, bukankah rindu yang berjarak akan terkikis oleh kesabaran ? (pusing ya maknain kalimat diatas ? intinya kaum jomblo DIRUMAH AJA WOY).
Kali ini ruang rasa akan bahas mengenai nyinyiran tangan netizen yang kurang kerjaan atau mungkin berhalusinasi sebagai ahli menerawang masa depan. Pembahasan lidah ini sebenarnya paling sering digaungkan bahkan jika temen-temen search di google tentang tajamnya lidah maka bisa sampai 2.020.000 pembahasan. Dari sekian banyak pembahasan tersebut ruang rasa akan bahas mengenai "Dia alim, sholeha,sholeh, suka berdakwah bahkan ceramahin orang-orang yang melakukan kesalahan atau melenceng dari kadar positif yang seharusnya dilalui, tapi kok kakaknya/adiknya/ibunya/bapaknya/neneknya/kakeknya biasa aja ?". Kesal gak sih dengar nyinyiran yang gituan ? walaupun sabar ya kadang pasti ada juga nempel dikit di hati ya kan ? kalau pun enggak ya kita ucapin alhamdulillah dong artinya kamu,iya kamu yang lagi baca kuat mental.
Ada yang bilang dakwah itu sulit, butuh perjuangan, butuh mental yang kuat, menguras tenaga, bahkan materi, pernyataan demikian ya benar adanya, bahkan tantangan dakwah di keluarga berkali lipat sulit dibandingkan dakwah di luar. Bahkan dikisahkan pada zaman Rasulullah yakni baginda Nabi Muhammad SAW seorang paman yang sangat antusias menyambut kelahiran sang keponakan beralih menjadi amat sangat keji terhadap manusia yang sangat mulia (abu lahab). Seorang ayah yang berdakwah pada kaumnya harus kehilangan anak dan istri. Bahkan sasaran celaan kaum Nabi Nuh As tidak hanya ditujukan pada pribadi Nabi Nuh as, tetapi juga para pengikutnya. Para pengikut Nabi Nuh as adalah orang-orang yang dianggap hina oleh para pembesar tersebut.
Dari kisah diatas pasti kita sudah tau bersama seberapa kerasnya para Nabi untuk berdakwah bahkan dilingkungan keluarga, bukan hanya hitungan detik, jam, hari, bulan, dakwah yang dilakukan namun puluhan tahun temen-temen.
Kalau lah ada orang yang berdakwah baik itu secara personal bahkan dalam forum besar dan keluarganya tidak lah sama dengan iya yang sekarang jangan dihujat, hina, cemooh, dijahui, bahkan dikatakan munafik. Kita tidak tau sejauh mana iya berdakwah di keluarga, seberapa sulit iya menerima kehinaan dari keluarga yang sama sekali tidak mendukung. Mungkin bagi netizen dakwah itu mudah tinggal memberi nasehat, beradu argumen, memaparkan hadist dan isi al-qur'an kepada keluarga.
BIG NO teman-teman, dakwah ke keluarga gak semudah itu, bahkan hal kecil pun sangat ditentang, butuh bertahun-tahun hingga dakwah itu masuk dan diterima. Kalau netizen pernah diingatkan oleh orang lain untuk makan dan minum baiknya adalah duduk, pasti akan netizen lakukan walau dengan berat hati. Lah kalau dalam keluarga kalian kasih tau mengenai adab makan dan minum bersiap lah untuk mendapatkan kata-kata manis dari keluarga. Walaupun gak semua keluarga begitu ya temen-temen.
beralih fungsi yuk dari lidah yang mengores luka bagi orang lain menjadi lidah yang selalu mengaungkan lafaz ALLAH SWT. Tahukah Anda, meremehkan orang lain merupakan salah satu sifat yang membuat energi diri sendiri bocor. Kebocoran energi akibat menghina orang lain, akan berdampak menyebabkan efek negatifnya kembali kepada mereka yang melakukan penghinaan tersebut.
Ibarat mobil yang sedang melaju kencang, maka menghina orang lain itu sama saja sedang menusuk kan paku pada ban mobil tersebut. Bisa dilihat, dampaknya mobil itu akan terhambat hingga akhirnya terhenti ketika ban benar-benar bocor. Kalau sudah begini, mobil tak bisa melaju, otomatis mobil lain dengan mudah akan menyalip karena tidak ada perlawanan.
Itulah jawaban, kenapa orang yang melakukan penghinaan, pada akhirnya bisa disalip oleh orang yang sebelumnya dihina. Anda pernah dihina atau diremehkan orang lain? Lantas, apa yang terjadi pada orang yang menghina Anda? Apakah hidupnya lebih baik atau kini Anda sudah bisa melaluinya?
Untuk yang sedang berjuang apa pun itu selama dalam kadar dan atmosfer yang baik maka lanjutkan perjuangan mu, jika ada yang menyenggol dan engkau terjatuh jangan pernah berdiam diri, bangkit dan buktikan. Karena dakwah adalah nafas kehidupan dan tantangan adalah kerikil yang harus engkau singkirkan.
Gunakan kepandaian mu bukan untuk berdebat. Tapi pergunakan untuk saling merangkul.
salam ruang rasa
KAMU SEDANG MEMBACA
EMBUN SETELAH HUJAN
Truyện NgắnPembaca yang baik adalah pembaca yang mau dengan tulus memberikan masukan kepada penulis. Bukan sebuah cerita fiksi remaja apalagi genre romantis maka akan sangat jauh sekali dari presepsi. Sebuah tulisan yang terlintas dari pikiran sehingga menghas...