DERU PENANTIAN

60 9 0
                                    

Malam sunyi gelap gulita, aku berjalan menyusuri langkah tanpa arah.

Hingga ku termenung di lorong gelap tanpa penerang , seketika ku mengadah kelangit dan sadar ku tak sendiri karena banyak beribu bintang yang menemani

Didampingi sang rembulan yang setia menanti.
Hatiku seketika bertanya??
Siapa aku?
Apa gunanya aku?

Dan akankah aku mampu untuk dia yang sedang berdoa untuk ku ataukah dia yang selalu dalam benakku , bahkan pertanyaan itu sampai kini aku tak mampu menjawab

Masa depan yang tak sempat ku terpikirkan.. yang ku tinggalkan dalam dekapan air mata
Cahaya yang seketika redup mengiringi keputusasaan yang tak ada guna

Untaian kata-katanya membuatku harus berfikir untuk menjauh dari nya , karena ku harus belajar dari matahari karena ketika mendekat akan menyakitkan orang lain begitu juga diriku

Sang pengobat rindu kembalilah pada cinta yang hakiki pada cinta yang hadir dalam naungan kitab suci
Mendekatkan pada Sang pemilik hati agar dapat kau ukir kisah yang Abadi

Tentang aku , dia dan sang pencipta di dalam ikatan halal nan indah di mata dan tersimpan di dalam hati sehingga bernaung di tepian samudra cinta abadi

Rahasia dalam dekapan naungan ilahi
Tak dapat terukir dengan lisan sanubari
butuh perjuangan
Butuh pengorbanan
Hingga saatnya kau raih kemenangan

Akan ku katakan pada dunia bahwa yang merelakan bukan berarti kalah, yang mengikhlaskan bukan berarti melupakan dan yang diam bukan berarti tak peduli. Hingga saatnya nanti akan kutemukan titik terang tentang cinta kepada dia untuk sang illahi

Hanya diam yang dapat ku lakukan sehingga hanya bait doa bak senapan yang menembus segala
Pion kecil berlari kecil menguntai cita
Mengharap cinta kasih Tuhan semata.

Penulis amatir yang mencoba mengungkapkan rasa yang bergemuruh di dada(ruangrasa)

EMBUN SETELAH HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang