Pelita Dalam Kehidupan

13 1 0
                                    

Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh sahabat ruang rasa dimana pun hati dan raga mu berada . Semoga selalu diberikan nikmat untuk bersyukur atas kedipan mata setiap detik nya, hembusan nafas setiap cela oksigen mampir didalam dada, dan nikmat jatah gagal mu disetiap waktu. Hari ini kita akan bahas mengenai orang yang paling berjasa dalam hidup kita, yang selalu ada di kala kita susah, senang, sedih, tangis dan bahkan tawa bahagia. Siapa dia ? ya benar sekali jawabnya kedua orang tua.

Nah, pada bagian ini ruang rasa akan mengambil secercas penjelasan apa saja hak seorang ibu terhadap anaknya , karena terkadang kita hanya tau apa hak anak yang harus diminta dari seorang ibu, miris ya ? mau meminta tapi tak mampu di pinta.

Dari seorang yang sedang belajar akan balas bakti dari sang pelita kehidupan berkata "seorang ibu itu adalah obat yang mampu menyembuhkan, walau dosis yang diberikan berlebih namun bukan memberikan kepedihan malah menciptakan sebuah harapan (sajak hati Eti Puspita: 10 Oktober 2019)". Bahkan ada yang mengatakan bahwa seorang "ibu bagaikan bidadari yang semua kesempurnaan ada padanya. Tanpa cela dan tanpa tandingan, mampu membuat orang candu akan dirinya, bergantung pada Dia, dan tanpa arah kalau tak ada dirinya" (sajak hati Lisa Yuliani : 10 Oktober 2019).

Ibu itu bagaikan separuh dari bagian tubuh yang kita gunakan, tanpa Ibu takkan ada manusia yang mampu menemukan barang yang kita cari, ibu tempat ter nyaman untuk mengeluarkan masalah dalam hati dan pikiran.Tak terbayang jika seorang ibu tidak ada, maka sangat sulit mencari hidup yang bisa dikatakan bahagia. Tapi, hasil survei admin ruang rasa mengenai pertanyaan jika mendengar kata ibu yang terlintas dalam pikiran apa ? antusias mereka secara spontan menanggapi kata ibu sangat beragam ada yang mengatakan ibu itu cerewet, kritis, selalu benar, kasih sayang , kebahagiaan dalam rumah tangga, surga dibawah telapak kakinya, bahkan ibu bisa dikatakan ia adalah pelita dalam kegelapan.

Hak ibu terhadap anak yang pertama yakni, ibu ingin dimengerti tak perlu harta yang kita punya cukup berikan waktu dirinya untuk cengkerama dengan anak nya. Jangankan ibu, kita pun terkadang tidak butuh baru untuk bersandar bahkan terkadang tak butuh seseorang untuk menangis bersama. Kita butuh telinga yang bersedia mendengar tanpa menyertakan bibir yang menghakimi, begitu juga dengan seorang ibu.

Terkadang sayat yang memilukan bak panah ter tancap dihati membuat luka seorang ahli semua bidang yakni siapa lagi jikalau bukan Ibu negara dalam rumah tangga. Banyak ditemui seorang anak hanya menyapa ibu negara ketika ingin sesuatu, ketika kembali kerumah seorang anak hanya menjadi kan rumah sebagai tempat untuk tidur tanpa menganggap rumah adalah cinta yang dihadirkan dari diri sendiri dan keluarga. Hal kecil hanya menjadikan nya tak terlirik sedikit pun dan tergerus oleh masa, padahal gunung yang tinggi pun kumpulan dari kerikil.

Ibu tak pernah meminta sejumlah harta, tahta bahkan pria (eeh maksudnya tak butuh orang yang berbadan tegap untuk melindungi tapi butuh bahu untuk bersandar. Jadi, mulai lah selalu mengucap kata sayang walau ia selalu ceramah, bawel, dan selalu melarang ini dan itu. ingatlah hal yang akan engkau rindukan ketika ia tak ada adalah apa yang engkau tak suka. Salam dari ruang rasa untuk kamu yang selalu menebar cinta.






EMBUN SETELAH HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang