Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, salam rindu untuk angin yang menyampaikan pesan kenangan menuju khayalan yang berharap menjadi kenyataan. Hari ini tanggal 19 Maret 2020 tepat pukul 11.43 sudah 4 hari dengan rutinitas yang sungguh melelahkan, mulai dari bangun tidur yang tidak nyaman dikarenakan harus buru-buru buka gawai agar tau apakah kuliah online hari ini atau tidak, makan yang tidak produktif karena harus mendua dengan tugas online yang diberikan, hingga waktu bercengkerama dengan keluarga pun berganti dengan berdiam diri sambil menunggu informasi yang tak pasti.
Awalnya sebelum kita mendapatkan rutinitas yang menguras tenaga dan psikis, kita berpendapat bahwa alangkah bahagiannya jikalau kuliah tanpa harus ke kampus dengan jarak tempuh seakan antara aku dan dia (eeet ngebucin dikit gays), rebahan yang menyenangkan tanpa harus bersapaan dengan teriknya sang raja siang. Namun setelah khayalan ini menjadi kenyataan ada banyak hati yang gelisah, rindu yang berjarak, tatap yang bersekat, ukhuwah yang tak sampai.
Hari ini kegelisahan akan wabah virus yang menjauhkan semua membuat banyak keluhan terutama hal yang paling disayangkan adalah barisan yang dulu rapat dengan satu pimpinan yang kadang kita sendiri pun tak mengenalnya (sholat) kini harus berganti menjadi tempat sunyi tanpa penghuni. Benar adanya jika engkau selalu berkhayal namun hati tak siap ketika hayal yang melambung ke langit menimpa hati maka akan sangat sakit gores dan luka itu.
Yaps benar kita sedang membahas mengenai Virus corona jenis baru yang tengah menyerang masyarakat dunia saat ini dalam istilah kedokteran disebut sebagai 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV). Dikutip dari Center for Disease Control and Prevention, cdc.gov, virus corona merupakan jenis virus yang diidentifikasi sebagai penyebab penyakit pada saluran pernapasan, yang pertama kali terdeteksi muncul di Kota Wuhan, Tiongkok.
Apa yang harus kita lakukan kini ?
Dapatkah ini berlalu tanpa banyak orang ter sakiti ?
Jawaban yang tepat adalah mengisolasi diri tanpa menuntut karena jika engkau selalu menuntut tanpa reaksi dan eksekusi maka akan menjadi halusi-nasi yang tak ter-sampaikan, nikmati hari-hari ini agar kita paham interaksi, berkumpul, bercengkerama, akan sangat menyenangkan tanpa adanya gawai yang menghalang. Sebelum ada wabah ini kita selalu bergandengan dengan gawai, berbincang dan berkumpul hanya bercakap selama 5 menit, sisa nya kita kembali fokus kepada sang elektronik.
Kamar yang semula rapi dengan berbagai tatanan buku di rak meja, kasur yang lebar dan nyaman seketika menjadi sebuah kelas belajar. Sungguh menakjubkan bukan ? selamat mengisolasi diri dan jangan abaikan pemberitahuan dan instruksi dari pemerintah agar semuanya dapat terselesaikan. Manfaatkan waktu untuk selalu dekat dengan sang pencipta dan keluarga. Salam dari Ruang rasa untuk kaum isolasi.
Jangan lupa tinggalkan jejak.
email : rrohima102@gmail.com
ig : ruangrasa5
KAMU SEDANG MEMBACA
EMBUN SETELAH HUJAN
Historia CortaPembaca yang baik adalah pembaca yang mau dengan tulus memberikan masukan kepada penulis. Bukan sebuah cerita fiksi remaja apalagi genre romantis maka akan sangat jauh sekali dari presepsi. Sebuah tulisan yang terlintas dari pikiran sehingga menghas...
