Dulu aku selalu berfikir kenapa hidup orang lain selalu beruntung, menyenangkan bahkan bahagia, dan apa yang mereka inginkan selalu tercapai. Diri ku selalu mengeluh dan memberontak pada dunia karena semua ini tak adil. Ya bukan ku tak menghargai proses tapi, sebegitu sulitnya untuk ku berjalan meraih mimpi itu. Kusalahkan hidup ku, kusalahkan keluarga ku, kusalahkan orang di sekelilingku, bahkan kusalahkan Sang Pencipta.
Disaat orang lain mendapatkan semangat penuh cinta dari keluarga, lain hal nya dengan diriku yang berjuang sendiri. Bahkan saat aku ingin melangkah ke jenjang perkulihaan, seakan ombak menghempas batu karang di pinggir pantai. Hujan turun dengan derasnya mengisyaratkan bahwa alam tak mendukung jalan hidup yang akan aku tapaki.
Kemelut pemikiran tentang semuanya membawaku sejenak berfikir apakah aku anak seorang buruh harian lepas tak pantas meraih kesuksesan bahkan mencoba pun aku tak pantas ? aku bukanlah anak buruh yang disuport oleh kedua orang tua mengenai banyak hal bahkan cita-cita. Tak jarang cairan bening lolos di pelupuk mata karena tajamnya kata-kata yang menyayat hati bak semilu atau pedang yang terhunus didepan dada yang selalu berkata untuk berjuang.
Lalu kenapa aku tetap bertahan dengan semua duka dan air mata untuk menuju jenjang maha nya para siswa ? satu kalimat indah yang selalu tersimpan dimemori hidup ku yakni "anak ku kelak harus terlahir dari ibu yang cerdas" satu kalimat sederhana namun dapat menarik senyum dikala kuingat.
Kini baru kusadari bahwa setiap langkah yang diambil, setiap jalan yang dilewati, setiap rintangan menghadang Allah selalu akan berikan yang indah. Aku malu dengan dunia yang menertawakan keputus asaan ku untuk bertahan. Kini ku tau kita jangan pernah menyamakan cerita hidup kita dengan orang lain, karena setiap cerita walau punya tujuan yang sama tapi proses selalu berbeda. Allah berikan rintangan karena ia rindu dengan kita, Allah merindukan sujud kita.
Jalani hidup walau sulit, setiap kita punya masa kelam tapi jangan pernah lupakan bahwa mentari selalu bersinar pada waktu nya. (ruangrasa)
KAMU SEDANG MEMBACA
EMBUN SETELAH HUJAN
Historia CortaPembaca yang baik adalah pembaca yang mau dengan tulus memberikan masukan kepada penulis. Bukan sebuah cerita fiksi remaja apalagi genre romantis maka akan sangat jauh sekali dari presepsi. Sebuah tulisan yang terlintas dari pikiran sehingga menghas...