R.I.P

2.3K 94 7
                                    

Author POV

"ANDWAE!!!!!" pekikan seorang yeoja menggema di lorong sebuah rumah sakit. Yeoja itu tampak kacau dan berantakan. Matanya bengkak menandakan dia tidak tidur dan hanya menangis selama berhari-hari.

Tubuhnya limbung dan nyaris jatuh jika namja di sampingnya tidak segera menahan nya. Tangis yeoja itu kembali pecah membahana, memecahkan kesunyian malam.

"Andwae!!! Kau tidak boleh pergi oppa!!! Andwae...." suaranya semakin lama semakin lemah. Namja di sisinya segera menarik yeoja itu ke dalam pelukan nya. Membiarkan yeoja yg di cintainya menumpahkan air mata itu di dadanya.

"Uljima..." namja itu berusaha menenangkan yeoja nya. Dia semakin mengeratkan pelukan nya saat tubuh gadis itu semakin bergetar hebat.

"Oppa...andwae....Gajjima oppa" dia kembali bersuara di tengah isakan nya. Si namja mengelus lembut punggung yeojanya. Membiarkan gadis malang itu menumpahkan segala kesedihan nya.

Heechul POV

Secepat inikah? Sesingkat inikah? Kau bilang kau akan baik-baik saja, tapi apa buktinya? Tidak ada yg baik-baik saja di sini. Sama sekali tidak ada. Semua orang terluka!!! Kau benar-benar bodoh!!! Sangat bodoh!!! Saking bodohnya kau selalu mengorbankan dirimu untuk orang lain.

Aku kembali menyeka air mataku. Dongsaengku pergi, pergi dan tidak akan pernah kembali. Foto itu terpajang manis di sana. Tidak akan ada lagi senyum lembut yg selalu mendamaikanku, tidak akan ada lagi si malaikat yg selalu menenangkan hatiku. Lee Donghae ku telah pergi. Malaikatku meninggalkanku.

Tubuh Hyena lagi-lagi limbung, dia seolah kehilangan jiwanya sejak 3 hari lalu. Air mataku semakin tak bisa ku tahan melihat betapa kacaunya gadis itu. Beruntung, Kyuhyun selalu berada di sisinya. Menopangnya saat kedua kakinya tak bisa lagi menopang tubuh ringkihnya. Memeluk nya saat dia tak sanggup lagi menahan rasa sakit nya sendiri.

Di sudut lain seorang pria paruh baya, berdiri dengan kepala tertunduk. Pria itu di apit Wookie dan Jongwoon. Ada gurat-gurat kesedihan dan kehilangan di wajah sangarnya. Benar. Pria itu Lee Junha, pria yg secara tidak langsung menyebabkan kematian putranya sendiri. Kematian Namdongsaengku.

Mataku kembali menatap senyum lembut yg hanya ada dalam foto itu. Dia punya senyum yg sama persis seperti eomma. Senyum yg selama ini menghiasi hari-hariku. Senyum yg seperti matahari, selalu memberi kehangatan. Lee Donghae, kau dongsaeng terbaik yg pernah ada.

Kau akan bahagia di sana. Kau akan selalu tersenyum di surga. Tidak akan ada rasa sakit lagi yg harus kau tanggung. Haengbeog godeun.

******

Kyuhyun POV

Flashback

"Hyena-ya, ada apa?" tanyaku. Nafas mereka berdua benar-benar tidak beraturan.

"Waeyo?" tanyaku lagi.

"A...Oppa....!!!!!" pekik Hyena dengan pandangan yg mengarah tepat ke belakang punggungku.

'Kim Samshik' dia mengarahkan senapan tepat ke arahku dan

'Dorrrrr....!!!!'

Letupan senapan begitu menyeruak indra pendengaranku. Entah apa yg sedang terjadi, aku tidak mengerti. Peluru itu tidak melukaiku. Bukan aku yg tertembak. Lalu siapa?

Dengan ragu ku balikkan badanku. Di belakang Hyena ada Teukkie hyung dan Yesung hyung dengan sebuah kaliber di tangan mereka masing-masing. Pandanganku beralih pada Hyena yg sudah terduduk lemas memegangi tubuh Donghae-shi.

Tangan Hyena berlumuran darah, tapi itu bukan darahnya. Itu darah namja yg berada di pangkuan nya. Itu darah Donghae-shi. Shock, aku benar-benar shock. Peluru itu melukai Donghae-shi? Benar begitu?

Love in the CloudsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang