Keluarga dan keluarga

4.1K 192 4
                                    

Pukul 03.00 pun mereka sudah bangun,alangkah indahnya keluarga ini,ingatan masa lalu muncul tiba tiba dibenakku.ya mondok,alangkah indahnya jika aku bisa mengenali pondok ini.

Nabila sudah bersiap untuk berangkat kesekolah,dengan pakaian yang sudah ditetapkan,dirinya tidak sombong walau ia putri pemilik pesantren atau ning dipesantren ini.dirinya tinggi sebahuku,kulit putih dan bulu mata lentik,alangkah bersyukurnya jika ada laki laki yang meminangnya kelak.

"Mbak saya tinggal ndak papa?". Tanya nya sontak membuyarkan lamunanku.

"Nggeh,tak papa,bila pulang jam berapa?".Tanyaku menanyakan waktu pulangnya,karena keinginan ku untuk mengelilingi pondok ini sangat lah besar.

"Pulang jam 11 siang,kenapa mbak?".dia pun langsung duduk ditepian ranjang memegang tanganku saat ini.

"Mbak kalau ada apa apa panggil umi saja,bila sekolah dulu jangan lupa makanannya dimakan dan diminum obatnya,biar cepat sembuh".lanjutnya menasehatiku.

"Nggeh maturnuwun nasihatnya de,boleh minta tolong ndak?". Tanyaku sembari membenarkan jilbab dan dibantu oleh gadis cantik dihadapanku ini.

"Tak perlu sungkan,ada apa mbak?".jawabnya sambil trus membenarkan jilbabku.

"Boleh keliling pondok gak?diantar bila". nabilapun tersenyum sembari membawa tasnya.

"Boleh banget,habis bila pulang sekolah.sekarang mbak sarapan dulu,minum obatnya dan istirahat.tunggu bila jam setengah 12 ya mba,sebelum jamaah dzuhur akan dimulai".

"Mbak bila berangkat dulu ya,istirahat dan jangan lupa sarapan dan minum obatnya". ucapnya seraya mencium tanganku.

"Hati hati yo".nabila hanya tersenyum dan mengangguk lalu  keluar kamar dan menyisakan aku sendiri dikamarnya.
Walau anak pemilik pesantren,tak ada rasa sombong didirinya,sangat rendah hati tentunya,ah iya ,umi dan abi akan menjemputku bukan?.tiba tiba ada yang membuka pintu dan di dapati umi,abi,dan mbak aisyah,ada anak kecil dibelakang mbak aisyah,entah siapa?

"Nduk sudah dimakan?". Tanya umi sembari menghampiri ranjang dikamar ini.

"Belum mi".jawabku seadanya,kan memang benar aku belum makan.

"Loh kok belum dimakan?sini umi bantu makan".ujarnya sembari mengambil piring dan gelas yang berada di atas lemari rak disebelahku.

"Minum dulu,bismillah".ujar nya sembari menyodorkan segelas air putih ,jiwa perhatiannya masih terpancar,walau dengan umurnya yang sudah tidak muda lagi.

"Nggeh mi,rara bisa sendiri,tak usah repot repot." ujarku malu,masa umur 19 masih disuapin.tetapi apa boleh buat dengan keadaan sekarang yang tak memungkinkan,gengsi ku  harus di turunin.

"Gak,umi suapkan,aaa".tolaknya  sembari menyodorkan satu sendok nasi yang akan dimasukkan kedalam mulutku.
Yowes kalau sudah gini,saya tak bisa nolak,umpatku dalam hati.
Sesudah selesai minum obat,anak yang berada di belakang mbak aisyah pun menghampiriku.

"Halo mbak,namanya siapa?aku namanya farel,biasa disebut gus farel".ujarnya dengan khas cadel nya,yang ternyata ramah,tetapi malu malu untuk memulai,beliau pun menghampiriku sembari mencium tanganku.

"Halo ganteng nama kakak mba rara".ucapku sembari mencubit pipinya.diapun duduk ditepian ranjang.

"Eh sayang,gak boleh mengganggu mbaknya,mbaknya lagi sakit,kalau udah sembuh baru main sama farel". Titah mbak aisyah.

"Gak mau bunda,farel sayang mbak rara,mbak rara baik,farel mau disini aja nunggu mbak rara sembuh".ternyata anak nya mbak aisyah toh,ucapannya sembari melawan perkataan bundanya,panggilan itu sangat beda dimana gus yang lain,namanya juga anak kecil.

"Yowes,farel boleh disini,tapi diem ya,jangan diajak main dulu mbak raranya,oke?" Ucap umi memberi perjanjian.

"Oke mi". ucapnya sembari mengedipkan sebelah matanya,aduh lucu sekali.

"Abah pamit dulu mi".ucap abi pemilik pesantren tersebut meminta persetujuan untuk meninggalkan kami untuk kekantor pondok.
Abah pun berlalu dari kamar ini.
.
"Umi,mbak,keluarga rara bagaimana?".Tanyaku menanyakan umi dan abi.
"apa jadi menjemputku disini apa tidak?".

"Bentar kita telepon dulu nggeh". jawab mbak aisyah sembari mengeluarkan benda pipih dari saku gamisnya.

"Suaranya ya nduk". Perintah umi menasehati mbak aisyah.
Tak menunggu waktu lama,teleponpun tersambung,mbak aisyah memberikan hp nya kepadaku.akupun mengambilnya dan langsung memulai percakapan.

"Assalamualaikum umi,abi".salamku kepada 2 malaikat hidupku .

"Waalaikum salam nduk, piye kabare? Bagaimana kondisimu sekarang?tanya nya bersamaan.

"Alhamdulillah sudah membaik mi,bi,sekarang jadi jemput rara ndak?" Tanyaku memastikan.

"Mohon maaf nduk,kami bisa menjemputmu sabtu siang.hari ini abangmu pulang.kami akan menjemputnya dibandara dan besok jumat acara haflah adikmu,tolong berikan hp nya kepada umi pesantren nduk,mohon maafkan kami,insyaallah kami akan menjemputmu sekeluarga" .tak terasa bulir mataku berjatuhan,andai dulu tak menolak dengan ajakan mas rido yang mengajak ku berkeliling kota ini,agar jika ada sesuatu tidak merepotkan orang lain,nasihat mas rido yang membuatku menyesal,mengapa dulu ku tak menerima ajakan nya saja?yaallah.
adik kecil yang saat ini sedang manja denganku pun menghampiriku .akupun memberikan benda pipih yang berada ditanganku kepada umi,umi meninggalkan kami ke balkon kamar untuk berbicara  dengan umi dan abi ku,mbak aisyah pun menghampiriku dan menanyakan apa yang terjadi saat ini,akupun menggelengkan kepala tanda tak terjadi apa apa.umipun mengakhiri telepon nya dan menghampiri kami.

"Gapapa nduk,kamu tidak merepotkan sama sekali,justru kami yang sangat merepotkanmu dengan adanya musibah ini,tinggallah disini untuk beberapa hari dan seterusnya".ucapnya sembari membenarkan jilbabku yang sudah berantakan.

"Nggeh mi,maturnuwun".ujar ku

"Eh yo nduk,kamu sedang mencari pekerjaan kah?apa mau menjadi ustadzah dipesantren ini?kami sudah memilihmu nduk,untuk menggantikan ustadzah yang akan melanjutkan pendidikannya dimesir" .akupun tersentak kaget,dan langsung mengangguk kepala dengan antusias.

"Segeralah pulih,agar segera menjadi ustadzah dipondok ini" .ucap mbak aisyah yang menggendong gus farel yang sudah terlelap dalam mimpinya.

"Istirahatlah,kata bila,nduk ingin jalan jalan mengelilingi pesantren kan?istirahatlah,kami keluar dulu ya nduk".pamit umi dan merekapun berlalu dari kamar yang sedang aku tempati ini,akupun tertidur dan entah apa yang terjadi selanjutnya.

***

♡TAKDIR CINTA DI PESANTREN♡
      

Sebagai pembaca jangan lupa meninggalkan jejak dengan vote dan komen😉


Takdir cinta dipesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang