Khitbah mas rido

2.7K 140 5
                                    

Pagi ini,kami sudah siap menuju ke rumah mbak aulia,mas rido akan mengkhitbahnya hari ini,raut senang nya terpancar ketika kami sudah menaiki mobil dan disopiri oleh pak mamad,sopir yang sudah mengabdi di tempat ini,bahkan sebelum aku lahir.

Mbak fatim dan keluarga kecilnya sudah duluan menuju alamat yang dituju dengan mobil sendiri yang dikendarai oleh mas bayu,suami mbak fatim.

"Mas,ciee".goda ku ke mas rido.yang dibalas kekehan oleh semua anggota didalam mobil.

"Doakan saja de".aku pun mengangguk.

"Mas doakan juga kamu cepet nyusul".ucap nya yang membuatku kesal,dan saat itupunku layangkan cubitan di perutnya.

"Aww,tak bejek bejek deh kalau sudah sampai rumah".ucapnya sembari memutar bola matanya.

"Rara bilangin aja ke mbak aulia,wlee".dan dilanjut dengan perdebatan ngalor ngidul  yang tak tentu arah.untung debat kecilku pun selesai setelah umi dan abi memarahiku dan mas rido.

***

Setelah acara nya lancar,dan 2 minggu lagi,acara sakral mas ku dilaksanakan.

Aku pun segera pamit untuk turun di panti,untuk memberikan barang barang ku kepada adik adik ditempat ini.rasanya,jika aku seperti mereka,mungkin tidak bisa,ditinggal oleh 2 malaikat hidupnya,dan alhamdulillah ada yang mau mendidik nya,seperti bu fitria,pengurus panti ini yang sudah lama kami saling mengenal,karena semasa SMA ku dulu,aku sering berkunjung ke tempat ini.

Setelah kedatanganku disambut hangat,aku pun bermain dengan adik adik kecil ku,yang sudah jarang sekali di kunjungi karena aku sudah menjadi ustadzah dipondok.saat bermain dengan adik adik kecil tiba tiba ada yang menoel pundak ku,sontak aku langsung berbalik badan.

"Mbak".ujarnya sembari melayangkan senyuman manisnya.

"Ada apa de?".aku tak tau namanya,mungkin dia baru disini.

"Dipanggil umi".sembari menunjuk tempat umi berada,akupun mengangguk dan menuju tempat yang sudah di tunjuk.

"Ada apa mi".ucapku seraya duduk disebelah kursi taman di panti ini.

"Nduk sudah lama tak bertemu,kemana aja?cemas cemas dikira sakit".jujurnya menanyaiku.

"Mohon maaf mi,alhamdulillah rara sudah menjadi ustadzah disalah satu pesantren di utara kota ini".jawabku memperjelas pertanyaan umi.

"Wihh,benarkah?alhamdulillah,semoga betah ya nduk".akupun menggangguk kan kepala,dan mengaminkan nya.

♡☆♡
"De,mas mau ngomong".ujar seseorang dibalik pintu kamar ini,astagfirullah.

"Mas kalau mau masuk,ketuk pintu dulu,jangan masuk nyelonong aja".jawabku memarahi mas rido.

"Jangan marah dong,kan mas mau bicara penting".ujarnya sembari mengacak acak jilbab ku,kenapa sih kakak laki laki suka mengacak acak jilbab adik perempuannya?kaya gus faiz yang mengarahkan ke nabila tapi salah.astagfirullah,kenapa jadi bawa bawa gus faiz?,geramku.

"Kenapa sih marah marah sendiri?".kepo mas rido .

"Ada apa?".tanyaku langsung to do point,bagaimana pun waktu itu mahal.hehe.

"Antar mas beli seserahan yang kurang yuk,kata umi tinggal beli mukena sama alat sholat lainnya,bila tau selera kamu bagus".ejek nya,udah minta tolong kok sambil ngejek.

"Sudah minta tolong,tapi ngejek,tak laporin mbak aulia kalau gini mulu".jawabku sambil memutar bola mata.

"Jangan marah dong ustadzah cilik ku ini".goda nya.

Takdir cinta dipesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang