Siapa dia?

3.4K 156 4
                                    

Aku sudah berada di sofa ruang tengah keluarga pemilik pondok ini.ada semuanya sedang berkumpul.ntah membicarakan tentang apa.bila pun pamit kepada umi abi dan semua anggota yang berada di ruangan ini untuk membawaku keliling pondok.

Saat udara luar menyerbu hidungku.alangkah sejuknya tempat ini.saat berjalan banyak santriwati menanyakan siapakah aku kepada ning pondok yang berada disebelahku.setelah dijelaskan.tak tau mengapa para ustadzah dan pengurus asrama santri putri pun entah mengapa menghormati keadaan ku dengan diajaknya kami kekantor pondok asrama santri agar lebih mengenali daerah kawasan pesantren putri jelasnya.akupun manut saja.toh tujuannya juga ingin mengetahui pondok ini lebih dalam.

Setelah sekian lama kami berkeliling akhirnya kami sampai ditaman pondok.sebelah barat dari rumah kyai milik pesantren ini alias rumah nabila.
Saat sedang melamun dengan pikiran masing masing.bila membuka percakapan.

"Mbak udah punya calon toh?". Tanyanya yang membuatku bingung.calon apa maksudnya?

"Calon apa bil?".tanyaku bingung.

"Calon hidup kakak".aku sudah mengerti apa yang ia maksud.

"Insyaallah akan datang pada waktu yang sudah ditentukan".ujarku tersenyum kearahnya.

"Mbak sakit?pusing?kok pucet banget".tanyanya sembari meraba jidatku.

Tak terasa dunia ini terlihat hitam.ada apa?entah apa yang terjadi selanjutnya.

♡☆♡
NABILA POV
Setelah kami duduk ditaman dan aku menanyakan pertanyaan kepada mbak rara.entah mengapa mukanya sangat pucat sekali.akupun meraba keningnya dan bagai air panas mendidih.dan detik selanjutnya mbak rara terjatuh dari sekujur tubuhnya ke tanah.akupun kaget.dan meminta para pengurus santri putri khususnya dalam bagian kesehatan untuk membantuku membawa mbak rara ke ndalem yang tak jauh dari sini.

dan setelah di ambang pintu akupun tersontak.ada yang sudah beberapa tahun ini aku rindukan berada dalam ruang tengah beserta umi dan abiku.siapa lagi kalau bukan mas ku yang mengejar pendidikan di negeri fir'aun itu.sungguh rasa rindu ini sangat hilang saat menatap mukanya.sontak aku  menyadari ternyata  sudah membuat lama para ustadzah yang membantuku membawa mbak rara untuk ke ndalem.

"Monggo".ucapku,merekapun langsung masuk diiringi denganku.

"Assalamualaikum mas faiz".ucapku mencium punggung tangannya.dan mas faiz mencium ku dan memelukku.

"Kangen nya ntaran aja,malu diliat ustadzah ustadzah.ada apa nduk?".tanya umi khawatir
Akupun menceritakan kronologis kejadian saat itu.

"Bawa kedalam kamar saya saja".ucapku kepada ustadzah ustadzah.karena mbak pengurus kesehatan santriwati putri sedang menangani santriwati yang sedang sakit.

Usai dibawa kekamar ku dilantai 2.ustadzah pun berpamitan.dan tak lupa aku mengucapkan terimakasih kepadanya.umi abi dan ka faiz pun datang kekamar.mbak aisyah dan keluarga kecilnya sedang menemui mertua mbak aisyah.atau ibu dari mas rizal.ayah farel.

"Sudah nduk,bukan murni salah kamu,ini sudah takdir".ucap abah menguatkanku yang sudah sesenggukan menangis karena ku mbak rara pingsan di taman.andai aku saat itu langsung membawanya pulang daripada membawanya ketaman pondok.sudahlah.

"Tunggu sadar dulu saja,bila bersihkan badan saja dan tak usah mengikuti jamaah dzuhur dimasjid".tegas umi.akupun berlalu meninggalkan mereka dan menuju kamar mandi dikamarku.setelah ku sudah bersih dan azan dzuhur pun berkumandang dengan merdunya.akupun langsung menunaikan kewajibanku.dan  setelah melipat sajadah .mbak rara pun bangun.sekarang hanya ada aku saja di dalam kamar.abah dan umi pamit ingin menunaikan jamaah dzuhur begitupun dengan ka faiz.lalu dengan sigap aku menghampirinya.

"Apa yang dirasakan mbak?maafkan bila".ucapku sembari memegang kening nya.alhamdulilah panasnya sudah turun.akupun menyuapinya dan menyuruh mbak rara meminum obatnya.setelah itu mbak rara izin untuk menunaikan kewajibannya saat itu.akupun langsung mengiyakan.dan aku izi n untuk kelantai bawah untuk mengambil beberapa makanan untuk mbak rara.

♡☆♡
RARA POV

akupun sudah selesai sholat dzuhur dan mendapati tubuhku yang sudah agak mendingan.kok bila belum pulang dari dapur ya?lama sekali.akupun menyusul kedapur yang berada dilantai bawah.saat kedapur aku tidak mendapati siapa siapa.dan akupun melihat piring kotor berada diwastafel, tanpa tunggu waktu lama akupun membersihkannya karena sudah terlalu banyak aku merepotkan keluarga kiyai ini.ditambah dengan hadiah dari allah yang diberikan melalui keluarga ini.subhanallah.

Tiba tiba ada yang memasuki ruang dapur ,tanpa aku menoleh sedikitpun akupun melanjutkan mencuci yang hanya tersisa satu piring saja yang harus dibilas.tiba tiba......

"De gak kangen sama abang?abang pulang loh".ucapnya sembari mengacak acak jilbabku.akupun tersontak kaget dan saat berbalik arah.ternyata ada sosok pria yang berbadan tegap.selain aku yang sangat kaget.beliaupun sama kagetnya denganku.

"Maafkan saya,saya kira kamu adik ku.nabila".ucapnya, akupun tersontak dengan ujarannya,  bila kan hanya memiliki kakak hanya mbak aisyah?ah entahlah.

"Nggeh.saya maafkan ".akupun berjalan untuk kembali kekamar bila tetapi saat melewati meja makan.badan ku pusing.ntah apa penyakit yang ada ditubuhku.apa ini efek dari musibah saat itu?entahlah.tanganku memegang sebagian kursi meja makan .dan mendudukkan ku di kursi tersebut.

"Kenapa toh?pusing lagi?".tanyanya dengan dingin.yaallah kenapa aku bertemu dengan makhluk ciptaanmu yang sangat seperti balok ini.dingin.tanpa kusadari.

"Ehem.lagi ngapain?".aku tau itu suara milik siapa.nabila.

Tak menunggu waktu lama.badanku gontai menemui keramik rumah kyai besar ini.

***

♡TAKDIR CINTA DI PESANTREN♡
    

Jangan lupa vote dan komen nya😉

Takdir cinta dipesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang