MENGENAL MU

756 30 2
                                    


*Allahu Akbar Allahu Akbar*
Terdengar jelas suara adzan subuh dari masjid yang letaknya memang didepan rumah ku. Pelan-pelan ku buka mata ku dan mengumpulkan jiwa yang mungkin belum sepenuhnya terkumpul. Setelah ku panjatkan do'a dan merenggangkan badan, aku beranjak dari peraduan yang menjadi tempat favorit ku. Ku ternyata sudah ada kakak perempuan ku yang mulai memasak sarapan untuk keluarga kita. Oh iyaa mungkin kalian bingung mengapa kakak ku? Kanapa bukan ibu ku? Sedikit ku jelaskan tentang keluarga ku, aku merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara, kedua orang tua ku sudah meninggal. Ibu ku meninggal ketika aku masih kelas XII SMA dan ayah ku meninggal ketika aku akan memasuki bangku kuliah, tepatnya satu setengah tahun yang lalu. Dan sejak itu aku tinggal bersama kakak perempuan ku *mbak della* dan suaminya *Mas bazz* juga kedua ponakan ku dafa dan aufa.

"Selamat pagi mbak" ku sapa mbak della disertai senyuman manis ku.
"Pagi dek, sholat dulu gih trus bantuin mbak ya" dengan suara lembutnya.
"Siappp bos" jawab ku diiringi tangan ku yg kuangkat selayaknya memberi hormat. Aku mulai berjalan kekamar mandi lalu dilanjutkan dengan sholat. Selesai sholat, masak barulah aku mandi untuk bersiap kekampus seperti rutinitas ku biasanya.. entah mengapa disemester ini aku banyak mendapatkan kelas pagi bisa dibilang setiap hari kecuali hari kamis dan sabtu.

*kampus*
Saat tiba diperataran belakang gedung fakultas tiba-tiba ada sosok yang sering kali mengagetkan ku, mungkin itu menjadi hobi yang menyenangkan untuk dia "tiaraaaaa!!" Teriaknya dari belakang ku.
"Astaghfirullah, bisa gak sih mas gak usah ngagetin. Mau lihat aku jantungan?" Tegur ku dengan muka kesal. Laki-laki itu adalah kak ola, sosok kakak dalam lingkar persahabatan ku.
"Iyaa iyaa maaf ndok, jangan marah dong" bujuknya. Ohh iyaa dia suka sekali mamanggil ku dengan kata ndok padahal pada keisya ziva dan lyodra dia memangil mereka dengan nama. Ndok itu sebutan untuk kata 'nak' dalam bahasa jawa.
"Iyaa mas aku gak marah kok.. woles"
"Ndok nanti bìsa ngobrol sebentar gak? Ada yang pengen aku bicarain sama kamu dan ziva"
"Siapp mas tapi selesai kuliah aja ya, bentar lagi udah masuk soalnya"
"Okeylah"
Kemudalian kami pun berjalan menyusuri koridor kampus menuju kelas yang akan kita tempati selama beberapa jam kedepan.
Sesampainya diruang "Assalamu'alaikum guyss" teriak ku mengalihkan semua pandangan teman-teman ku untuk terpusat padaku yang sudah memamerkan sederet gigi putih ku. "Wa'alaikumussalam" jawab mereka serempak. Memang sekompak itu teman-teman kelas ku.
Tak lama dosen pun datang dan mulai menyampaikan beberapa materi kuliah hari ini.

1 1/2 jam kemudian
"Baiklah anak-anak sampai disini materi kita hari ini jangan lupa papernya dikumpulkan diloker saya"
"Okey sir"
Ohh iyaa sampai kelupaan, aku mengambil jurusan pendidikan bahasa inggris selain karna cita-cita ku yang ingin menjadi seorang guru, aku juga harus melanjutkan tanggung jawabku nantinya mengelola yayasan pendidikan yang dimiliki keluarga ku.

"Ndok, ziv jangan keluar dulu, aku mau ngomong sesuatu sama kalian"
Aku dan ziva saling bertatapan lalu kemuadian mengangguk kan kepala kami secara bersamaan.
"Mau bicara apa mas?" Tanya ziva dengan wajah penasarannya.
"Gini,,, aku pengen ngajak kalian buat ngajuin PKM ke kampus, kalau kalian gak keberatan sih"
"Kalau aku sih setuju-setuju aja mas, tau ziva gimana" jawab ku dengan santai.
"Kira-kira ganggu kuliah kita gak mas? Aku takut keteteran nantinya" ziva memang bisa dibilang mahasiswa yang lurus-lurus aja, gak pernah tertarik dengan organisasi apalagi proker beasiswa kayak gini.
"Nggak kok ziv, percaya deh ini gak bakalan mengganggu kuliah. Kita kan bisa mengerjakan prokernya pas libur kampus aja, ini juga bisa nambah pengalaman kalian nanti" jelas kak ola. Dengan bujukan serta rayuan dari ku dan kak ola, akhirnya ziva pun setuju. "Tapi mas, bukannya minimal 4 orang ya untuk mengajukan PKM itu?" Tanya ku yang bingung karna kita cuma bertiga sekarang.
"Tenang aja ndok, aku juga udah ngajak bang nuca kok buat gabung sama kita nanti."
"Mas nuca? Serius? Emang mau mas?" Kaget ku, karena sangat ku tau mas nuca merupakan salah satu orang terkenal diprodi ku,. Selain karna kegantengannya, pintarnya, baiknya, ramahnya, tapi dia juga sikenal karna berpacaran dengan kak mahalini, the most princessnya anak bahasa inggris.
"Pasti mau dong, bang nuca gak mungkin nolak permintaan ku". Jawab kak ola meyakinkan kita.
"Aku udah janjian sama bang nuca buat ngumpul besok sore diwarungnya pak suci, jadi kalian jangan telat ya!"
"Okeyy lah mas" jawab kiki dan aku hanya mengajungkan jempol.
"Sipp kalau gitu, sampai jumpa besok👋 Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam" jawab ku dan ziva. Lalu kita pun berpisah diparkiran belakang gedung untuk pulang kerumah masing-masing dan ziva kembali kekosannya.

Sampai sini dulu ya untuk hari ini.
Sebelumnya aku minta maaf kalau misalkan tulisannya jelek, karna ini pertama kalinya aku nulis cerita🤭

Jika ada kritik dan saran saya terima dengan senang hati.
See you on the next part👋

Enjoy the story guys💕

Dia yang menyakitiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang