SPECIAL SAM💕 (1)

261 22 6
                                    


Sosok yang selama ini ku tunggu tak juga ada kabar. Entah dia lupa atau dia mulai sibuk menata jalan hidupnya yang baru? Ahhh aku benar-benar merindukannya. Tapi aku tidak ada keberanian untuk memulai kabar terlebih dahula. Jangankan menanyakan kabar tentangnya melalui whatsapp, stalking IGnya saja aku tak berani. Aku hanya wanita lemah ketika berurusan dengan cinta. Uppss cinta? Sejak kapan? Bukannya aku hanya mengagumi dia saja? Tauu ahhh pusing.

"Bidadari ku ini kenapa bengong?" Suara lembut membuyarkan lamunanku. Aku hanya tersenyum kecut padanya yang telah duduk disamping ku.

"Heyy, kenapa sih?" Dia mengerutkan alisnya karna tak mendapatkan jawaban dari ku.

"Aku gak papa kok sam" jawab ku seadanya. Berusaha mengalihkan pikiran yang sedari tadi mengganggu ku.

"Yakin gak pa?" Sam tetap kekeh bertanya pada ku.

Aku menganggukkan kepala ku meyakininya bahwa aku baik-baik saja.
Yang hanya dibalas senyumannya.
"Kamu dari mana? Aku nungguin dari tadi tau"

"Aku masih keruang pengajaran tadi, ada perlu sebentar. Cieee ada yang nungguin aku. Kangen yaaaa?"

Aku menganggukkan kepalaku.

Dia tersenyum begitu manis pada ku. Senyum indah yang selalu membuatku nyaman, setelah senyuman mas nuca tentunya. Senyuman mas nuca masih menempati posisi pertama buatku. Hehehe..
Sam mengacak puncak kepala ku.

"Ya udah, mau jalan-jalan gak?"
Aku mengangguk semangat penuh antusias. Dia memang selalu pengerti apa yang aku butuhkan.
"Mau jalan kemana? Nonton? Kepantai? Atau kerembangan?"

"Kalau beli makan, trus makan dikosanmu aja giman?"

"Yakin? Tumben? Biasanya ngajakin kerembangan" sam bertanya heran.

Bukannya aku mengganti tempat favorit ku, tapi aku juga menyukai kosannya sam. Aku juga lagi malas jalan-jalan melihat masih jam 10 pagi. Ahh terlalu panas untuk berkeliaran dijalanan. Akan lebih indah pergi kerembangan disore hari atau malam. Mungkin nanti aku akan mengajak sam kesana.
"Aku lagi pengen dikosan kamu aja, lagi males jalan jauh-jauh"

"Ya udah, ayok. Mau beli makan apa?"

"Hmm, bakaran yuk. Trus cemilannya tahu kres, cigor, sma eskrim"

"Okeyy, berangkat sekarang?"

"Lets gooooo" aku menunjukkan gigi putih ku hingga mata ku membentuk garis saja.

"Duhhh gemesnya, pengen peluk" sam mencubit pipi ku sambil terlihat gemas dengan kelakuan ku.

Aku selalu enggan dipegang orang lain kecuali sam. Jika bersamanya aku merasa dilindungi, tak merasa risih sekalipun. Ya aku senyaman itu disamping dia. Aku menganggapnya seperti saudara kembarku. Sampai serasa tak ada jarak antara kita.

Kita berdua menyusuri jalanan yang cukup padat pagi ini menggunakan sepeda cross nya. Menikmati kebisingan lalu lintas sambil berbincang-bincang ringan sepanjang jalan hingga kita sampai disebuah warung bakaran yang cukup ramai didaerah kampus, karena selain rasanya yang enak, harganya juga sangat bersahabat dengan kantong mahasiswa.

"Mau lauk apa ti?" Sam menawari ku terlebih dulu. Selalu begitu, aku merasa menjadi prioritas kalau sedang bersamanya.

"Aku sama nugget bakar, bakso bakar, usus bakar, tahu bakar, nasinya jangan banyak-banyak"

"Aku sama deh mbak, 2 ya mbak tapi yang satu nasinya banyakin. Dibungkus"

"Siapp mas, ditunggu ya" pelayan itu menerima pesanan kita.

"Duduk disitu aja ya" sam menunjuk kursi dipojok warung. Aku mengangguk saja dan mengikuti dia.

Setelah 20 menit kita menunggu, makanan kita sudah selesai, sam membayar dan mengajak ku meninggalkan warung.
Sebelum sampai dikosan sam, kita berhenti diminimarket untuk membeli beberapa cemilan.

Kosan sam tempat ternyaman ke3 buat ku. Selain karna tempatnya yang teduh banyak pepohonan, disini juga sepi, tenang. Enak dibuat santai apalagi dibalkon kamarnya. Kita bisa melihat beberapa tanaman yang menyegarkan mata.

"Mau makan apa sholat dhuhur dulu?"

"Sudah jam berapa?"

"Jam 11.30, bentar lagi adzan dhuhur"

"Makan dulu deh, ntar lgi pas adzan bisa sholat jama'ah dimasjid kan."

"Ya udah, ini aku bukain, makan yang banyak. Badan udah kurus gitu, gak ada sexy sexy nya"
Aku menatapnya tajam. Serasa ingin memakan ini orang. Kesel banget.

"Hahahahaha, tapi aku tetep sayang kok. Jangan marah dong" sam berusa membujuk ku karna melihat tatapan membunuh yang aku berikan.

"Kamu tuhh bikin hilang selera makan ku tau gak sam, ihhh kesel"

"Aku kan cuma bercanda sayang..."
Sayang? Iyaa sayang, sam memang suka memanggilku dengan panggilan sayang ketika sedang berdua dengan ku. Apa aku marah? Jawabannya tidak, memang dia menyayangi ku, dia menyayangi ku sebagai sahabat. Aku sangat yakin dengan itu, karena kita memang sepakat kalau tidak akan ada cinta-cintaan dalam persahabatan kita. Jadi Tidak ada yang perlu aku khawatirkan.

"Awas kamu ngecengi aku lagi ya..." aku sedikit mengancamnya.

"Iyaa iyaa, udah ayok makan. Keburu adzan"

"Iyaa" sedikit malas

"Kok males malesan gitu makannya? Sini aku suapin aja"

"Gak usah sam, aku bisa makan sendiri kok"

"Ya udah aku lihatin, gihh cepetan dimakan"

"Iyaaa nihhhhh" aku munyuapkan satu sendok penuh nasi kedalam mulut ku yang diikuti senyuman dari sam.

"Cantik aku hanya ingin melihat senyum mu, bukan sedih mu. Tersenyum ya, karena senyum mu bahagia ku. aku sayang kamu tiara"

--------------------

Segini dulu ya.. lagi berusaha ngembaliin mood nih.. happy reading💕🥰

Dia yang menyakitiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang