TUJUH

175 7 4
                                    

picture atas yok, yang belum tau upacara adatnya, kurang lebih seperti itu, duhhh impian banget gak sih............

🌸🌸🌸

Setelah acara poto poto selesai aku di giring kembali untuk didandani lagi dan mengganti gaun yang aku ingin kan itu, aduhh kok gak sabar yahh.

Tiba tiba bunda datang dan membawakan sepiring nasi kumplit dengan lauk pauknya.

" sayang, makan dulu yah " duhh bunda kok pake repot repot sih padahal aku bisa ngambil sendiri "biar bunda suapin aaa "

" gak mau! Ade bisa sendiri " rajuk ku, tapi tetap saja bunda memaksa untuk di suapin, lumayan lah gak sering sering kan malah rindu juga saat saat kecil dulu diriku tidak akan makan kalau tidak di suapin bunda uhh kok kangen yahh pengen jadi kecil aja boleh gak sih!?

" sayang anaknya bunda paling cantik, kamu harus selalu patuh sama suami mu yahh nak jangan kecewain dia " nasehat bunda, aku mengiyakan petuah sang baginada Ratu.

Sedang kan yang di belakang ku dia masih sibuk dengan riasan di kepala yang sedang dihias secantik mungkin oleh nya itu, dan bunda tetap menyuapi ku sampai suapan terakhir sampaiacara makan pun sudah, dengan selesainya merias gaun dan mahkota ku, wahh cantik bener.

Tak lupa diriku juga meminta penata rias untuk memfoto kan aku, wahh gak nyangka ini bangus banget perasaan senang campur bahagia pun seketika hening disaat suamiku mengkode untuk segera ke altar dan melaksanakan upacara pedang pora.

" Ya tuhan aku gugup "

Nisa pun segera pergi ke altar dengan di bantu para penata rias yang membantu gaun yang Indah ini.

Gugup, itu yang aku rasakna.

Didepan sana sudah ada Adrian yang sudah lengkap dengan atribut tampak menawan bagi segelintir orang. Hello lo aja kali yang gak terpesona segitu wow nya bikin hati para jomblo ngebet nikah.

Nisa sudah di depan Adrian dan akan dimulainya upacara pedang pora tersebut.

Di depan sana aku melihat sudah ada prajurit yang sudah berbaris berhadapan di tangan mereka ada sebuah pedang yang nanti akan menjadi sebuah lorong.

Sebenernya upacara Pedang Pora yang membentuk gapura ketika dilewati oleh kedua mempelai itu mengartikan kalau telah dimasukinya pintu gerbang kehidupan rumah tangga yang baru.

Biasanya juga setingkat atau adik kating Adrian sendiri 14 orang kalau gak salah entah lah aku juga kurang tau apa dan bagamana prosesnya walaupun sudah bunda cekokin juga percuma orang akunya tidur kikiki maaf kan anak mu ini.

Lalu datang lah komandan pasukan yang melapor uhh serem banget.

Adrian pun menjawab, setelah itu kami berjalan ke depan, dan para pasukan mulai menghunuskan pedang mereka satu persatu, iringan pembawa acara pun membuat upacara ini semakin sakral dan mencengkram, aku sudah keringet dingin walau wajah ku baik baik saja tapi tidak dengan tangan ku yang mengkait lengan Adrian.

Para pasukan yang sudah di lewati kami, langsung berbaris mengikuti kami di belakang, setelah di tengah tengah kami berbalik dan menghadap tamu undangan, para prajurit pun segera membuat lingkaran yang di tengah tengahnya kami berdua.

Setelah itu pembawa acara menyeruarakan, makna dan maksud prajurit ini, pedang pun di naikan dengan beberapa wejangan khas militer, saatnya pemasangan cincin.

Adrian berlutut dan memberikan sebuah kotak yang di dalamnya terdapat sebuah cincin yang Indah sangat Indah dan pas sekali dijari manis ku ini.

Saat pedang di turunkan, datanglah ibu mertua dan adik kating Adrian dengan membawa baju persit dan semacam nya.

This Is Not My WillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang