Sudah usai hari penantian, sekarang waktunya aku benar benar menjadi ibu persit "persatuan ibu tentara" yak tepat hari ini, diriku di boyong ke rumah dinas. Setelah kepulangan Adrian malam tadi paginya aku di bawa ke rumah minimalis khas rumah militer, dengan hanya membawa dua koper besar miliku.
Dan sekarang diriku berada di depan rumah bercet hijau tua dan muda, dengan terdapat halaman yang lumayan untuk menanam beberapa tanaman, di samping pintu masuk ada sebuah garasi yang di dalamnya ada mobil yang tadi kami tumpangi.
Hemm bagian depan, biasa saja pembatas antar tetangga juga hanya di batasi oleh tembok se dada jadi boleh lahh.
Aku masuk kedalam, disana sudah tersedia kursi tiga buah dengan satu yang panjang, dua yang singgel, dan di tengah terdapat sebuah meja kayu yang cantik tak lupa dengan taplak dan bunga palsu di atasnya, di ruangan ini juga aku melihat ada foto-foto Adrian bersama teman temannya tertempel rapih di dinding, emm aku mencoba masuk lebih jauh lagi.
Di dalam yang menurut ku adalah ruang TV terdapat satu TV lcd sedang, dua buah sofa panjang nan empuk yang di satukan menjadi huruf "L" dan terdapat sebuah meja kecil di tengah nya. Diruangan ini aku melihat meja panjang yang ada TV nya dan terdapat beberapa poto lagi, di sana juga terdapat poto poto pernikahan kami.
Aku melihat sekeliling lagi, di ruang ini terhubung dengan dapur minimalis, aku berjalan kearah nya, dan di sana tersedia lengkap alat alat dan kebutuhan untuk memasaknya juga, di sebelah ku ada kulkas yang satu pintu, aku membukanya disana sudah tersedia bermacam bahan makanan siap saji untuk di olah, Oke lah entar akan di masak.
Setelah melihat lihat tempat tempurku kelak, aku menyusuri keadaan di sekitar terdapat empat pintu yang bercet hijaw.
Aku mencoba buka pintu di sebelah kulkas
Cklek
Ouhh kamar mandi,
Aku mencoba buka pintu di sebelah nya lagi, dan ternyata halaman belakang yang lumayan untuk duduk santai di sana terdapat kolam ikan kecil, taman kecil boleh lah, tempat jemuran, mesin cuci, dua buah kursi rotan dan di tengahnya terdapat meja bundar. Oke lah nyaman untuk saat ini.
Hem ada dua pintu lagi.
Aku buka yang deket meja TV, dan ternyata meja kerjanya Adrian, sekarang yang terakhir pasti itu kamar kami.
Cklek
Tuh kan bener, disana juga udah ada Adrian yang tertidur di atas kasur. Disana juga ada tv yang di tempel, lemari, ada juga kursi baca dua, dan meja kecil di tengahnya.
" udah, liat liatnya? "
Ya allah aku kaget " emm, aku mau masak. Kamu mau di masakin apa? " tanya ku sambil liat liat, ehh ternyata baju baju ku udah pada di masukin, oo gak bisa di bayangin kalau dalaman ku ahhh malu.
" apa aja" jawabnya sambil tidur lagi haduhh.
" oke" aku kembali kekuar Dan siap bertempur go!!!!
🌼🌼🌼
Masak udah, tinggal bangunin Adrian.
Aku berjalan menuju kearah kamar tapi eh tapi si kulkas udah keluar aja.
" ayok makan! "
Dia gak ngejawab malah nyelonong, sabar bisa sabar orang sabar di sayang tuhan.
Aku pun mengikutinya cuci tangan, lalu kembali ke meja makan. Ngambilin dia nasi dan lauuknya, entah lah aku gak tau dia suka apa enggak, setau aku kata mamanya Adrian itu makan apa aja gak ribet.
Kami pun makan dengan suasana sunyi sepi, hanya suara suara aktivitas kita yang sedang makan.
Aduh aku gak bisa yah kayak gini, diem diem tapi yak mau gimana lagi, sehabis makan dia langsung kabur ke depan.
Ya allah tolong kasih hamba kesabaran ekstra.
🌸🌸🌸
Selesai urusan dapur aku mau nyusul Adrian ke depan.
Setelah di depan pintu aku melihat Adrian ngobrol sama perempuan siapa? Emmm mungkin itu temannya, tapi kok kaya beda gitu yah, mungkin calon pelakor!?
Bodo amat lah, mau pacarnya ke, mau selingkuh ke bodo amat. Lebih baik aku tidur capek banget seharian ini.
Aku berjalan ke dalam kamar dan mulai merebahkan tubuhku yang remuk ini.
Saat aku mau merem, Adrian masuk. Mau apa sih!? bodo lah aku tidur aja.
Tapi samar samar aku mendengar dia berbicara, ahh palingan sama cewek itu. Aku pun mulai benar benar tidur.
💮💮💮
Malam pun tiba, aku dan Adrian sedang menonton tv. Gugup!? Auh ahh.
" emm, aku maucerita" kata ku
" em" ish kultas
" aku punya usaha, bukan cuma aku sih kami saja lah " aku menunggu respon nya tapi nihill hell " jadi aku mau ngelola usaha kami itu, rencananya aku mau tiap hari ke sana apa boleh?" tanya ku hati hati, aku melihat wajahnya kok mangkin datar yahh jadi takut.
" apa gak dirumah aja? bisa kan di cek di rumah!?" emm bisa sih tapi kan aku gk mau di rumah aja.
" bisa sih, tapi aku mau lebih optimal aja buat cafe ku"
Dia diam dan pergi gitu aja " terserah" katanya sambil masuk ke ruang kerjanya.
Huh walau terpaksa gak papalah, bisa bebas.
Tadi sore aku udah di kenalin ke dayon nya dan para tetangga. Lumayan lah untuk saat ini cukup ramah, aku juga harus menjadi panutan bagi kompi ku, anak didik Adrian.
Entah lah aku bisa atau tidak, besok juga langsung ada acara katanya mau senam, tuh kan belum apa apa saja udah banyak acara huh.
🌸🌸🌸🌸🌸
Heloo guys gimana gaje yah, hehehe maaf kan. Kritik dan saran di persilahkan
Jangan lupa vote, komen dan share
# hidup bersih
#jangan lupa baca alqur'an
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is Not My Will
RomanceApa yang kalian pikirkan kalau bertemu dengan seorang tentara? deg deg gan, takut atau apa? Gue yang sangat anti sama dunia kemiliteran, Kenapa? karna gue gak suka yang namanya di tinggal tanpa ke pastian dan kemungkinan terburuknya di tinggal pas...