1. Kutukan? [20-04-20]

12.8K 523 64
                                    

"Terimakasih."

Taeyong tersenyum ramah pada kurir yang baru saja mengantarkan paket ke rumah nya. Sebuah benda persegi panjang yang terbungkus rapih oleh kertas kasa berwarna abu abu. Ia meletakkan tas nya di atas meja makan dan membawa paket persegi panjang itu ke ruang tengah.

Sreeekkk

Kertas kasa yang membungkus paket itu dirobek oleh Taeyong. Ia menatap benda dihadapannya dengan senyum paling manis yang pernah ia hias diwajah nya.

Benda persegi panjang itu ia tempelkan di atas dinding tepat diruang tengah, ia menghela nafas dan kembali menatap benda itu dengan hasrat yang terpuaskan.

Foto pernikahan yang sudah lama ia impikan, kini terpampang di dinding rumah nya. Empat belas tahun menikah namun baru terwujud niat untuk melakukan foto pernikahan. Namun jika dilihat lagi, gambar yang dibingkai rapih itu lebih cocok disebut foto keluarga. Dimana Taeyong dan suaminya mengenakan jas berwarna putih, tak lupa pula putra kesayangan mereka yang memakai jas senada berpose di tengah tengah mereka.

Taeyong lantas menghentikan kegiatan memandang-puas nya, ia menoleh ke arah jam dinding yang terpaku di ruang tengah. Oh sudah pukul enam. Ia lantas bergerak cepat membangunkan anak dan suami nya.

Taeyong adalah seorang dokter umum di rumah sakit Cinta Keluarga. Bukan hanya sebagai dokter umum, tapi tepat dua tahun lalu ia diangkat menjadi pemimpin rumah sakit besar itu. Ia sangat mencintai pekerjaan nya, namun tak berarti ia lalai akan keluarga nya. Ia adalah definisi sempurna seorang uke.

"Jisung-ah! Bangun sayang. Mandi lalu sarapan kebawah."

"Heummh...." Sang anak mengiyakan perkataan ibu kandung nya. Ia menguap kecil lalu turun dari kasur.

Taeyong tersenyum melihat bagaimana figur sang anak yang kini sudah beranjak dewasa. Berusia empat belas tahun, Jung Jisung akan segera naik kekelas dua sekolah menengah pertama.

Setelah membangunkan anak nya, Taeyong beralih menuju kamar tidur nya dan sang suami. Ia tersenyum miris melihat suami nya yang masih tertidur.

Oh pria malang, dia bekerja sangat keras hingga harus selalu lembut setiap malam. Taeyong bahkan tak tahu jam berapa suaminya kembali dari pertemuan investor di China tadi malam.

"Sayang, bangun lah. Sudah hampir jam tujuh." Kata Taeyong sambil membuka lebar tirai kamar, mempersilahkan mentari menyapa ruangan besar itu.

Suami nya, Jung Jaehyun mengeryit kecil saat sinar matahari mengetuk kelopak matanya. Namun berikutnya ia tersenyum melihat pemandangan sang istri bak dewa yunani dengan kecantikan tak nyata. Pria manis itu berdiri dihadapannya dengan tatapan memelas nya. Oh sungguh beruntung Jung Jaehyun bisa melihat wajah itu setiap hari.

"Bangun...." kata Taeyong lagi.

"Sebentar, aku sedang mengumpulkan nyawa sayangku..."

Jaehyun lantas menguap selebar naga. Ia mendudukkan dirinya dan menatap Taeyong yang sudah mengutip coat milik Jaehyun yang semalam pria itu letakkan diatas lantai kamar.

"Kau pasti sangat lelah hingga tak sempat meletakkan coat mu ke gantungan jas." Kata Taeyong. Pria manis itu merogoh kantung suami, berniat mengeluarkan benda apapun sebelum coat itu dimasukkan ke mesin cuci.

Grepp

"Eh? Apa ini?" Tanya Taeyong saat mendapati sebuah lipstick berwarna merah muda dari dalam kantung coat milik Jaehyun.

Jaehyun menatap benda itu dengan mata membelalak, namun setelah nya ekspresi nya kembali normal. "Di Shanghai sangat dingin, dan bibirku membeku hingga pecah pecah, jadi aku membeli lipbalm itu."

Affair (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang