4. Mata-mata [22-04-20]

2.5K 273 62
                                    

Long chapter! 3k words





"Dokter Lee, bukan hanya sukses dalam karir, tapi juga sukses menggaet pria berondong yang tampan sebagai suami."

Taeyong tersenyum kecil, ia melirik kearah Ten yang kini berjalan disamping nya. "Usia kami hanya berbeda dua tahun."

Ten menganga lebar, dia berfikir kalau Jaehyun terpaut delapan sampai sembilan tahun dengan Dr. Lee. Meningat Dr. Lee sudah sangat sukses namun dilain sisi suami nya baru saja merintis karir.

"Ahh, begitukah."

"Eomma, Annyeong."

Ten menoleh, mendapati anak nya berdiri dibelakang nya, mengambil segelas wine dari meja. Lalu ia tersenyum melihat pria manis yang merupakan anak nya. "Apa teman teman mu banyak yang datang?" Tanya Ten.

"Ya, Eomma. Ada lumayan banyak." Jawab anak Ten.

"Ah. Baguslah. Oh tunggu sayang." Kata Ten sambil menahan lengan anak nya yang hendak pergi.

"Dokter Lee, ini Seo Renjun, putra kedua saya." Kata Ten sambil tersenyum.

Taeyong tersenyum juga, lalu membungkuk, "Ah, iya. Halo."

"Halo, Dokter Lee." Kata Renjun sopan, lalu pria mungil itu berbalik menemui teman teman nya.

"Renjun anak ku sangat ramah dan manis. Berbeda sekali dengan anak sulung kami yang hanya berdiam di sudut sana." Kata Ten sambil menunjuk pemuda cantik yang sedang duduk sendirian di depan jendela disudut gedung pameran.

"Ah. Begitukah?" Kata Taeyong penuh acuh. Ia tak terlalu tertarik membahas keluarga Ten Seo. Ia lebih fokus mengedarkan pandangan nya melihat satu persatu orang yang memiliki rambut berwarna ash-blonde. Ia masih tenggelam dengan kecurigaan nya pada suami nya.

"Ya. Begitulah. Ngomong ngomong, kau tahu kan kalau aku selalu ingin berteman dengan mu, Dokter Lee. Apakah kau bersedia melanjutkan hubungan ini sebagai teman akrab atau—?"

Taeyong tersenyum kecil, ia menatap Ten tepat dimatanya. "Tidak buruk. Kau orang yang baik dan cantik. Jika besok kau dan suami mu punya waktu, aku mengundang mu untuk datang ke pesta ulang tahun suami ku."

"Besok?" Tanya Ten terkejut. Oh! Dia sangat ingin dekat dengan dokter cantik dan kompeten ini.

"Ya, alumni dan rekan kerja suami ku akan diundang, aku rasa mereka akan sangat senang jika seorang Ten Seo, mantan model terkenal datang ke pesta itu." Kata Taeyong dengan senyuman lembut nya.

Ten tersenyum mendengar nya. Tentu saja demua orang senang dengan kehadiran nya. Ia pun menatap Taeyong dengan mata berbinar, "Aku akan sangat senang jika bergabung. Aku akan memikirkan kado apa yang akan disukai oleh suami mu." Kata Ten.

"Baiklah, kalau begitu kau akan datang kan?" Tanya Taeyong lagi.

"Heish! Tentu saja, kita kan teman." Kata Ten dengn mata berbinar.



Taeyong menghela nafas nya. Malam ini sangat berat. Dia harus berpura pura menyukai personaliti Ten Seo yang cerewet dan heboh itu. Itu semua dia lakukan agar suami nya bisa menjalin koneksi dengan Johnny Seo.

Kini Taeyong sedang berada di balkon di sisi gedung pameran, ia butuh waktu untuk istirahat dari kepura puraan nya dengan tersenyum sepanjang waktu pada Ten Seo. Ia mengedarkan pandangan nya, dan terkejut saat mendapati seseorang yang ia kenal sedang merokok di ujung balkon yang gelap.

Pria manis yang sedang merokok itu menyadari keberadaan Taeyong, ia membuang puntung rokok nya dengan jengah, lalu berjalan menuju ruang pantry pameran itu.

Affair (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang