Fin-logue

6.2K 333 94
                                    

Aku baca ulang cerita ini dari awal dan merasa sangat bersalah sama kalian para readers :( . Ternyata tulisan ku selama ini kacau dan banyak typo. Maaf yaaaa.



P.s : tulisan miring adalah narasi Lee Taeyong
Tapi sudut pandang chapter ini tetap Author's POV ya.

-




Final Epilogue

Bersama dengan Lee Jisung, putra dan harta ku satu satunya, menghabiskan waktu di sore yang lengang. Aku senang melihat bagaimana anakku mulai bersikap biasa padaku. Minggu-minggu kemarin adalah fase terberat dalam hidupku.

Taeyong memandangi Jisung lekat-lekat. Putra semata wayang nya tumbuh cepat hanya dalam beberapa minggu belakangan ini. Taeyong bersyukur diberikan kesempatan kedua untuk hidup dengan normal bersama putra nya.

Taeyong menghela nafas nya meluapkan kelega-an. Ia mengedarkan pandangan nya ke luar cafetarian di pinggir Gangnam. Memandangi satu persatu orang orang yang tampak baru saja kembali dari kantor nya.

Matanya terpaku pada seorang pria yang baru saja keluar dari supermarket dan berdiri dengan menenteng beberapa bungkus plastik.

Pria malang - batin nya

Lalu setelahnya sebuah mobil sedan berwarna putih yang sangat Taeyong kenali berhenti tepat didepan pria yang sedang berdiri di depan supermarket itu. Tak lama keluar seorang pria dewasa yang menoreh luka kelam di hidup Taeyong dari dalam mobil sedan putih itu.

"Lama menunggu?"

Suara pria dewasa menyapa indra telinga Taeyong. Ia melihat bagaimana pria dewasa itu mengangkat plastik berisi kiloan mangga yang mungkin dibeli di supermarket itu.

Pria muda dengan perut membuncit yang sedari tadi berdiri di depan supermarket itu menggeleng kecil, lalu tersenyum mengamati betapa gentle nya pria dewasa itu menuntun nya kedalam kursi di sebelah nya. Jung Jaehyun memang punya sejuta pesona yang memikat. Apalagi hanya sekedar memikat bocah kecil yang tak pernah merasakan cinta sebelum nya. Namun semua nya hanyalah semu belaka. Mudah bagi Jaehyun meremukkan hati manusia.

Pria malang - batin Taeyong lagi.

Iri? Aku lebih kepada muak. Aku muak dan berujung mual setiap melihat bagaimana Jung Jaehyun itu memperlakukan Seo Jaemin demikian. Seperti yang aku batin kan, Seo Jaemin adalah pria malang.

Berakhir dengan Jung Jaehyun adalah kesialan terbesar seorang manusia. Aku tak sabar menyaksikan kehancuran Seo Jaemin di masa mendatang. Karena kehancuran siapapun yang berhubungan dengan Jaehyun adalah mutlak. Aku adalah contoh nyata nya.

"Eomma? Aku ingin mendaftar bimbingan belajar Biologi."

Taeyong menatap Jisung dengan keterkejutan di wajah nya. "Kau? Mau ikut kursus lagi? Ehhh? Ada angin apa? Apa kau tidak lelah setiap hari menghabiskan waktu di tempat kursus alih alih tidur siang di rumah?" Tanya Taeyong tak percaya.

Sudah berkali kali Jisung menolak kursus dari Taeyong selama ia masuk ke sekolah menengah pertama. Jadi agak aneh kalau Jisung tiba tiba ingin mengikuti bimbingan belajar lagi. Karena beberapa hari lalu Jisung juga meminta nya mendaftarkan kursus.

"Daftar kan aku." Jawab Jisung pelan.

Taeyong mengangguk lalu tersenyum bangga melihat anak nya yang kini sudah mulai memikirkan pendidikan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Affair (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang