Prolog

88 17 8
                                    


"Lihat anak kecil itu.., kasihan sekali dia tak punya orang tua"


"Jangan main sama dia, nanti kau terkena nasib buruk"


"Kasihan sekali anak itu.., setiap hari terlambat orang tuanya pasti malu"


"Kata ibuku, dia di pindah ke sekolah kita karena dia hamil"


Semua kata - kata itu sudah sering aku dengar. Sejak kecil, hingga aku dewasa. Kutukan - kutukan yang keluar dari mulut mereka, hanya itu sisi buruk ku yang mereka pedulikan, tapi itu yang membuat mereka puas dan terhibur. Faktanya ucapan mereka salah.

Aku lebih memilih diam, meski sudah berkali-kali lepas kendali.

Aku menangis ketika hujan deras, agar tak seorangpun melihat dan mendengar tangisanku. 

Saat musim dingin aku bersembunyi di balik selimut tipis, agar tak seorangpun tau bahwa aku kedinginan. 

Faktanya, tak seorangpun peduli dengan hal itu.

Sesaat di musim Semi aku bisa tertawa, meski hanya sesaat, aku benar - benar menikmatinya.

Saat musim gugur datang, aku mengingat kembali semua malapetaka yang tak henti ku sesali.

Aku mengatakan "Aku baik-baik saja" pada orang - orang  yang 'Mungkin' peduli padaku, dan mereka percaya. Satu kata yang yang selalu membuatku mampu bertahan

 "Kuat".

Meskibegitu, bukan berarti aku layak di rendahkan, di khianati, dan di perlakukan tidak adil. Semua orang layak bahagia meskipun tak sempurna. 

Aku seseorang mengusap air mataku ketika aku menangis. Aku ingin merasakan kehangatan saat musim dingin. Aku ingin menjadi seperti bunga yang mekar saat musim semi. Tapi aku tak ingin menjadi daun yang jatuh seperti saat musim gugur.

.

.

.

Sekarang yang paling berharga untuk ku adalah nenek. Dia keluargaku satu satunya saat ini. Dia yang membesarkanku dan membuatku kuat dalam menghadapi setiap masalah. Karena nenek, aku jadi seorang pemain biola yang sukses dan terkenal. Meski terkadang dia tak memahami perasaanku.

Hari ini, aku akan kembali ke kampung halaman ku. Tempat dimana rasa sakitku bersarang. Tapi "aku baik - baik saja".


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Guys! maaf karena ada perubahan. sebelumnya aku gak teliti karena kejar deadline, tapi sekarang aku bakal lebih teliti😁.

Sekian prolognya teman - teman,

jangan lupa di "Vote" dan di simpan ke "perpusatakaan" ya..


The weather's DilemmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang