Baekhyun memandang jalan yang kian lama kian sepi, daerah yang ia lewati bersama chanyeol bukan arah jalan pulang nya.
"Bukan. Chanyeol ini bukan-"
"Kerumahku." ucap chanyeol cepat.
Baekhyun terbelalak "Tidak mau! Ish! Kenapa kau memutuskan sesuka hatimu."
"Kau itu habis terkena bola basket," ucap chanyeol santai.
"lalu?" tanya baekhyun masih bingung.
Chanyeol memutar bola matanya malas "Dirumahku saja intinya,"
"kau mau berbuat sesuatu padaku kan?!" tuduh baekhyun memajukan tubuhnya.
"tidak." balas chanyeol mengangkat bahunya.
"Yang benar? Tidak kan?!" tanya baekhyun dengan pekikan nya.
"hsst! Diam." ujar chanyeol mencubit pipi gembil baekhyun.
"Ashh-sakit, jangan keras-keras." ucap baekhyun menggeleng kuat agar tangan chanyeol terlepas.
"Hmm, terserah." balas chanyeol lalu keduanya kembali diam.
Hanya beberapa menit keduanya terdiam, mobil yang dikendarai chanyeol dan baekhyun itu berhenti didepan pagar tinggi dan besar, baekhyun memandang chanyeol.
"Ini pagar rumah siapa? Pagar perumahan? Kau tinggal di perumahan?" tanya baekhyun bingung.
Chanyeol menggeleng pelan "Pagar rumahku,"
"HA?! Rumahmu?! Tidak mungkin, ini terlalu besar." sangkal baekhyun menggeleng kuat.
"Bukankah ini kecil?" tanya chanyeol dengan tenang.
"Gila! Ini terlalu besar, wah! Kau benar-benar konglomerat rupanya." puji baekhyun.
Mata pria mungil berbinar, padahal baru saja didepan pagar mansion itu.
"Tunggu, aku telpon kedalam agar dibukakan." ucap chanyeol lantas mengeluarkan ponselnya dan menelpon kedalam mansion nya.
Tak lama setelah nya, chanyeol melanjukan mobil aston martin vantage miliknya itu melewati jalanan menuju mansion utama keluarga nya.
Berbeda dengan baekhyun yang rasanya sudah hampir sesak nafas karena melihat mansion milik ketua tim basket nya ini, benar-benar memiliki kesan luxury.
"Ch-chanyeol, aku tau ini sedikit memalukan. Tapi aku benar-benar ingin berteriak histeris melihat mansion mu." ucap baekhyun menggeleng kepalanya, memang gila.
Sekaya apa park chanyeol?
Chanyeol menoleh menatap pria mungil yang tengah terkagum-kagum itu, ia terkekeh gemas.
"Ini mansion papa ku, bukan milik ku." jawab chanyeol.
Baekhyun menoleh cepat "Artinya kau miskin?"
"Tidak miskin juga, yah hanya sebagian milik ku." balasnya.
"Artinya kau tetap kaya!" sungut baekhyun.
Chanyeol mengelus kepala baekhyun singkat "Kenapa? Setelah tau kekayaan keluargaku begini, kau mau menjadi uke ku?"
"Uhm-" baekhyun berpikir sebentar lalu menatap chanyeol lagi "Tidak juga, yah aku malah merasa tidak cukup bisa bersanding denganmu."
Dahi chanyeol berkerut "Kenapa?"
Baekhyun menghela nafasnya lelah "Aku tidak ada apa-apa nya dibanding kau, tau!"
"Apa yang kau pikirkan, sudahlah ayo turun." ajak chanyeol lalu keduanya turun dari mobil.
Sesaat setelah turun dari mobilnya bersama baekhyun, pria mungil itu dikagetkan dengan para pria berjas hitam dan beberapa wanita yang mungkin sudah ada yang berumur 40 dan ada juga yang masih sedikit muda.
KAMU SEDANG MEMBACA
⒈𝐓𝐇𝐄 𝐁𝐎𝐒𝐒 | Chanbaek | END ✔️
FanfictionBaekhyun memang terlihat mungil, tapi itu bukan menjadi penghalang nya untuk terlihat keren dimata orang-orang, lelaki mungil itu bahkan sengaja mengikuti klub basket di kampus nya. karena hal itulah, Baekhyun bisa mengetahui bahwa ketua tim basket...