6. Bisakah kamu tetap ll

9 2 0
                                    

" Bruuukk " Agus terjatuh, argha yang terlihat kesal kepadanya menendang dan memukuli agus tepat di depan tiara.

" Brengsek " bentak argha sambil memukuli wajah agus, Tidak ada yang bisa meleraikan perkelahian mereka bahkan tiarapun bersikeras untuk menahan argha akan tetapi, ia seperti orang yang berbeda ketika marah.

" Hhahaha. . Uuhuk kalau bokap gwa tau siapa yang bikin muka gwa kayak gini, lu bakal matii " ucap agus sambil menertawakan argha yang sedang marah kepadanya, tak segan-segan argha memukulinya lagi sampai-sampai membuat agus memuntahkan darah.

" Udah cukup ! " Teriak tiara, ia tak tega melihat agus di pukuli akan tetapi, ia juga tak tahan dengan sikap agus yang terus memprovokasi nya.

Tiara menyeret argha agar menjauh dari agus, melihat kondisi agus tiara langsung menelefon salah satu temannya agar membawa agus ke rumah sakit.

" Argha, kita harus pulang " ucap tiara kepada nya, ia khawatir jika ada orang lain melihat mereka bertengkar dan mengadukannya kepada guru-guru.

" Ckk, kita habisi saja dia " seru argha dengan tatapan nya yang kosong, seakan-akan ia sedang menikmati perkelahian tersebut.

" Dia pacarku ! Bagaimana pun, aku mencintainya!! " Bentak tiara yang spontan membuat argha tercengang kembali.

Argha berdiri sembari menatap wajah tiara, dengan wajah yang terheran-heran ia mulai tidak memahami pola pikir tiara, dengan perlakuan agus kepada nya membuat argha semakin kesal.

" Tiara . . . Gak ada laki-laki yang berani nyakitin orang yang dia sayang " jawab argha dengan penuh kekesalan nya, ia pun pergi meninggalkan tiara dengan agus yang masih berlumuran darah.

Aku membuat sebuah keputusan untuk tetap mencintai nya sampai dia sadar betapa tulusnya aku jika sedang mencintai seseorang.

Argha pulang dengan keadaan kesal, ia mencoba untuk tidak mendekati tiara, dan menjauhinya, rasa sedih, kesal dan marah bercampur aduk di pikiran argha.

" Bodoh !! "

Tiara merasa bersalah kepada argha, ia menolong nya dua kali akan tetapi tiara malah bersikap sebaliknya, tiara ingin sekali meminta maaf kepada argha akan tetapi, argha tidak pernah menjawab telefon darinya bahkan pesan nya pun ia abaikan.

Keesokan harinya tiara bersiap untuk pergi ke sekolah, ia memandangi jalan dan berharap bisa berjumpa dengan argha, tapi tidak, bus pun sudah datang akan tetapi argha tidak muncul.

Sesampainya di kelas tiara juga tidak melihat keberadaan argha, sampai saatnya jam pertama pelajaran di mulai.

" Murid baru itu tidak masuk ? " Ucap guru yang mengajar di kelas itu.

" Eh iya ya kemana dia " bisik anak-anak di kelas sambil melihat bangku argha yang kosong.

Tiara merasa tidak nyaman dan merasa khawatir dengan argha, ia takut sesuatu terjadi kepada nya, sebab kejadian kemarin.

" Bagus lah, kalau sudah kamu habisi " ucap yasmin sambil tersenyum menatap bangku argha.

___________________________________
___________________________________

•Jangan Lupa Follow IG Aku Yaa
@lltlamlya
•Ikuti Terus Cerita Nya Jangan Sampai Terlewatkan ^_^

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

feelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang