Senin ini Taeyong tak berangkat bekerja, istrinya sedang sakit, dua tuyulnya tak ada yang mengurus.
Semalam istrinya mengeluh sakit kepala juga muntah-muntah. Melihat itu Taeyong jadi tak tega, jiwa bucinnya memberontak. Terpaksa dirinya turun tangan, menjadi emak emak dadakan.
Dan disinilah dia sekarang, berkutat dengan peralatan dapur bermodal nekad. Untungnya Taeyong adalah alumni anak kost, jadi bisa membedakan antara panci dan wajan. Pagi ini misinya adalah membuat bubur untuk istri tercinta. Baru jam setengah 7 pagi tapi Taeyong sudah keringetan, tangannya kaku saat memegang peralatan dapur hingga bunyi barang berjatuhan terdengar memenuhi ruangan, Taeyong mengutuk jiwa koki amatirnya.
"Ayah, pagi pagi udah belisik. Ganggu mbun bobok aja"
"Eh nyonya udah bangun" sapa Taeyong dengan sedikit sindiran. Pasalnya anak perempuan teruwunya ini paling kebo, susah banget dibangunin.
"Wah aku jadi nyonya, ayah pembantunya ya pffttt"
Skak mat, dalam hati Taeyong mengutuk kebiasaan istrinya yang hobi nonton ftv . Mulai sekarang sepertinya ia harus pintar pintar memilih kata, ya...demi kesehatan mentalnya sendiri.
"Ayah, nyonya embun sudah lapal. Cepat siapkan salapan ya, jangan lelet" Nah kan mulut ceriwis anaknya ini emang bikin gemes campur emosi. 5% gemes, 95% nya lagi bikin emosi.
"Iya, Embun main barbie dulu sana. Nanti kalo bubur ayamnya mateng ayah panggil" Taeyong mencoba bersabar, bagaimanapun Embun adalah hasil goyangannya bersama Jennie.
Melihat Embun mengangguk Taeyong mengalihkan atensinya pada peralatan dapur lagi. Tak tau kalau si kecil teruwu malah berjalan kearah belakangnya. Sekitar 20 menit kemudian, bubur ayam ala chef Taeyong jadi. Dirinya cukup puas, meskipun tampilan buburnya jauh dari kata menggoda tapi rasanya lumayan. Lumayan asin :)
"ASTAGHFIRULLAH" teriak Taeyong kaget, saat hendak berbalik mencuci panci dia malah mendapati sang anak bermain dengan tepung terigu, wajahnya putih penuh tepung, hanya bagian mata dan lubang hidungnya yang kelihatan.
"ASTAGHFIRULLAH EMBUN" Taeyong bingung mau bereaksi seperti apa, antara marah, kesal, dan tertawa karena tingkah ajaib anaknya.
"Kamu ngapain sih nak?" tanyanya sambil mengelap wajah sang anak dengan celemek.
"Ih ayah, aku lagi bedakan, biar cantik kayak bunda"
"Itu bukan bedak nak, itu tepung terigu" kata taeyong sambil mengelap ujung matanya yang berair karena tak kuasa menahan tawa.
"Sama sama putih kok yah"
"Udah, sekarang embun cuci muka dulu. Ayah mau anterin buburnya bunda. Kalo udah selesai nanti embun nyusul aja ya, kita makan bareng"
"Disuapin ayah?"
"Iya sayang" kata Taeyong gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMILEE (jenyong)
Fanfiction{Lengkap} Cerita keseharian Ayah Taeyong dan Bunda Jennie. "Embun, kayaknya butuh temen deh bun" "Terus?" "Kan kita udah punya tunggal putri, udah punya tunggal putra juga. Gimana kalo kita bikin ganda putri? Ato ganda putra, ganda campuran keknya...