Kaget nggak?
Nggak dong, kan kemarin udah aku kode di lapak sebelah wkwkwkChapter ini dibuat karena banyak dari kalian yang ngomong kalo kangen keluarga bapak Taeyong yang gesrek ini.
Sama sih aku juga kangen nulis tentang Si Ayah cabul hehehe
Tandai typo ya
Happy Reading...
17 Agustus identik dengan kemeriahan. Hari Kemerdekaan Indonesia ini biasanya diiringi dengan berbagai perlombaan. Namun ditengah pandemi seperti saat ini, hal tersebut jarang bahkan tidak lagi dilakukan lantaran adanya larangan dari pemerintah untuk tidak berkumpul dalam jumlah besar.
Pemandangan berbeda terlihat dari rumah Bapak Taeyong, walau cuaca sedang panas panasnya keluarga aneh ini tetap bersemangat memeriahkan hari kemerdekaan.
Terlihat si sulung aka Embun sudah siap sedia memakai baju olahraga berwarna merah dan putih miliknya, rambutnya diikat satu dengan tatapan berkobar penuh semangat. Begitu pula dengan adik adiknya... kompak memakai baju serupa.
Sedangkan Taeyong dan Jennie duduk manis di kursi plastik sambil memangku 2 tuyulnya yang baru berusia 8 bulan. Lio dan Liona namanya, tapi lebih sering dipanggil yoyo dan ona.
"Nyonyo nya ayah, bajunya kekecilan ya sayang? Perutnya keliatan" ucap Taeyong sambil memainkan perut yoyo yang saat ini ia pangku.
Taeyong memang sering mengubah ubah nama anaknya, kadang ia memanggil yoyo dengan nyonyo, kadang juga onyo, tergantung suasana hati dan gimana enaknya lidah. Jennie bahkan pernah protes tak terima namun Taeyong menjawab...
Kenapa? Anak aku ini.. Bukan anaknya si Wati, kenapa kamu sewot banget sih.
"Eh.. jangan dimakan nak...aduh nanti kamu kesedak ketombenya si Tutik loh" pekik Taeyong saat melihat si kecil ona memasukkan kepala si Tutik kedalam mulut mungilnya.
Jennie tergelak melihat interaksi ayah dan anak itu. "Ketombe dari mananya sih yah? Rambut aja nggak punya" ucap Jennie ditengah tawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMILEE (jenyong)
Fanfiction{Lengkap} Cerita keseharian Ayah Taeyong dan Bunda Jennie. "Embun, kayaknya butuh temen deh bun" "Terus?" "Kan kita udah punya tunggal putri, udah punya tunggal putra juga. Gimana kalo kita bikin ganda putri? Ato ganda putra, ganda campuran keknya...