20 -Sorry-

342 36 1
                                        

Selamat membaca bagi para readers baru dan readers lama. Semoga kalian suka cerita ini
-
-
Terima kasih yang sudah memberi vote ☆.
-
-
Menerima kritik dan saran. Dan jika ada yang ingin ditanyakan kolom komentar 💌 terbuka untuk semua, terima kasih.

SELAMAT MEMBACA🤗


"Hanbin lepaskan Jennie"

Jennie dan Hanbin menoleh kearah sumber suara Hanbin berdecak sebal "jangan ikut campur" ucap Hanbin dengan penuh penekanan.

Bukan Lisa namanya jika menurut begitu saja wanita itu mendekat lalu menepis tangan Hanbin yang mencekram bahu Jennie.

"Kenapa kau kasar pada Jennie?" Tanya Lisa dengan nada dingin, refleks Hanbin melihat kearah telapak tangannya sungguh dia baru sadar bahwa dia sudah menyakiti Jennie.

"Mungkin Hanbin masih syok Lis" Jennie membuka suaranya.

"Tak usah membelaku" ketus Hanbin

"Sudah hentikan sekarang dengarkan ucapanku!"

"Kau tau semua yang terjadi benar benar diluar dugaan, kau mungkin lupa bahwa sebelum kau masuk rumah sakit kau menerima kabar bahwa Bibi Sandara kecelakaan dan kecelakaannya itu disebabkan oleh supir adik ku.. ya adik ku Jinna aku benar benar merasa bersalah saat itu semuanya benar benar diluar kendali. Tapi aku tak bisa menunjukan emosi ku saat itu karna aku adalah seorang dokter yang harus terlihat kuat dihadapan pasienku. Awalnya aku putus asa karna saat itu keadaan kau semakin kritis, bahkan aku tak yakin saat itu jika kau akan membuka mata lagi. Tapi, tuhan berkata lain memang manusia hanya bisa berencana selebihnya tuhanlah yang menentukan, tak lama dari keputus asaanku itu seorang perawat masuk keruanganku dan berkata bahwa ada seseorang yang ingin mendonorkan hatinya untukmu. Dengan cepat aku memeriksa catatan hati orang yang ingin mendonorkannya untukmu dan sangat kebetulan hatinya cocok untukmu aku pun menyiapkan oprasinya. Tapi, sebelum itu aku bertanya pada pendonor yang tak lain adalah Bibi Sandara mengapa dia ingin mendonorkan hatinya? Dia menjawab 'aku ingin putra putriku bahagia' hanya itu yang dia ucapkan. Aku tak mungkin melakukan oprasi yang akan membunuh seseorang ternyata setelah ku cek lagi keadaan Bibi Sandara memang tak memungkinkan untuk Bibi Sandara hidup lebih lama itulah salah satu penyebabnya mau mendonorkan hatinya mungkin dia ingin jika dia pergi salah satu bagian tubuhnya masih ada"

Lisa menghentikan ucapannya lalu memegang tangan Hanbin dan Jennie lalu menyatukannya "pembulu darah Bibi Snadara pecah dan itu yang membuatnya semakin yakin untuk memberikan hatinya untuk Hanbin"

Mata Hanbin dan Jennie melebar mendengar tutur kata Lisa

"Jaga Jennie jangan sakiti dia. Lihatlah ibunya yang dengan ikhlasnya memberikan hatinya untukmu"

Hanbin benar benar kecewa pada dirinya yang dengan beraninya membentak dan menyakiti Jennie. Matanya berkaca kaca dan menatap lekat wajah Jennie yang sudah bercucuran air mata.

Dia menarik Jennie dalam pelukannya "Maaf Jen maaf" ucapnya.

Jennie membalas pelukannya "dalam cinta tak akan pernah ada kata maaf dan memaafkan. Yang ada hanya kepercayaan dan rasa selalu ingin bersama" ucap Jennie.



Pendek yaa? Haha gak papa lah dari pada gak ul samsek





I Love You J   [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang