5 months laterAiko mengubah posisinya menjadi duduk sewaktu pintu kamar terbuka pada suatu malam. Felix, lelaki yang membukanya, muncul dengan kantung plastik berisi makanan pesanan istrinya. Dengan wajah lesu, Felix berjalan ke arah ranjang setelah menutup pintu kamar. Sementara Felix memasang wajah lesu, istrinya malah memasang wajah sumringah. Matanya berbinar kala sang suami membawakan makanan untuknya.
Sekotak ayam geprek sambal matah berisi dua porsi dan segelas boba tea rasa cappuccino.
Felix mendudukkan dirinya di atas kasur lalu menyodorkan kresek itu kepada istrinya. Aiko langsung menerimanya dengan senang hati. Ia membongkar isi kresek itu. Betapa bahagianya dirinya mendapati Felix memenuhi keinginannya malam ini.
"Kamu yakin bakal habis?" tanya Felix begitu Aiko mencuil kulit ayamnya kemudian memakannya. Sang istri mengangguk antusias.
"Ya sudah, habiskan. Saya mau ganti baju dulu," ucapnya. Felix mengacak rambut Aiko sembari tersenyum lalu beranjak dari kasur untuk berganti pakaian.
Dokter spesialis jantung itu nyatanya baru pulang dari rumah sakit sehabis melakukan pembedahan pada pasiennya. Seharusnya operasi itu dilakukan esok harinya pada jam satu siang. Namun, pasiennya mengalami hal tidak terduga ketika petang menjelang. Alhasil operasi darurat dilakukan saat itu juga. Felix yang baru selesai menunaikan ibadah maghrib bersama istrinya, langsung pergi ke rumah sakit.
Sepulangnya dari rumah sakit, sekitar pukul sepuluh malam, Aiko yang sudah tertidur itu tiba-tiba merengek minta ayam geprek dan boba tea. Felix sudah membujuknya untuk membeli makanan itu esok hari mengingat ia kecapekan habis operasi, dan sudah memasukkan mobil ke garasi. Tetapi Aiko bersikukuh minta makanan dan minuman itu malam ini. Ia bahkan menangis saat Felix menyuruhnya order melalui portal ojek online. Demi istri tercintanya itu, Felix rela keluar rumah lagi. Kali itu ia menggunakan motornya agar lebih cepat.
Felix merasa aneh dengan Aiko pada malam ini. Gadis itu paling anti merengek padanya. Jangankan merengek, meminta sesuatu saja jarang.
"Kok masih belum dimakan?" Felix heran saat Aiko masih main ponsel miliknya di atas kasur. Makanannya belum ia sentuh juga.
"Nunggu papa kelar," jawab Aiko tanpa mengalihkan pandangannya. Entah ia sadar atau tidak, Aiko memanggil Felix dengan sebutan 'papa'. Hal itu membuat Felix kena palpitasi mendadak.
"Ngapain nunggu saya? Saya tidak makan ayam geprek," balas Felix.
Aiko menatapnya seraya menautkan alisnya. "Siapa yang mau makan bareng? Aku cuma mau makan kalo disuapin,"
Felix yang masih berdiri di depan Aiko langsung berjengit kaget karena istrinya tiba-tiba minta disuapi. Felix merasa benar-benar heran dengan tingkah laku Aiko saat ini. Istrinya itu tidak pernah minta disuapi atau dimanja. Yang ada selama ini adalah dirinya yang selalu minta dimanja istrinya. Kok malah terbalik sekarang?
KAMU SEDANG MEMBACA
[2/2] Querencia ✖ Lee Felix
Fanfiction[sequel of Nebula] Aiko dan Felix bertemu lagi sepuluh tahun kemudian setelah pertemuan terakhir mereka di kolam. Takdir mempertemukan mereka kembali dan berusaha mengikat keduanya. Aiko berusaha lari, sedangkan Felix mencoba menarik tangan Aiko. Ke...