1. Meet Aca

2K 238 8
                                    





"Aca-aca ayo bangun." Pagi ini seperti biasa, Irene ngebangunin Aca untuk pergi ke sekolah, apa lagi Aca termasuk anak yang susah bangun.

Sayang nya, badan Aca sama sekali tidak mendukung, badan Aca lemas banget, dan bisa disimpulkan kalau Aca sakit.

Aca melenguh, "Ma, coba pegang badan Aca. Lemes banget, takut nya demam." Ujar Aca dengan mata yang masih tertutup, berharap dengan menutup mata bisa mengurangi pusing di kepala nya.

Ga lama setelah itu, Irene menyentuh kening Aca, "Hangat, Ca. Ga usah sekolah dulu deh ya? Di rumah dulu. Mama ntar telepon ke sekolah nya Aca. Mama keluar dulu, tidur lagi gih." Setelah menatap anak nya sekali lagi, Irene memutuskan untuk keluar setelah mematikan lampu kamar Aca.

Baru merebahkan diri kembali di kasur nya, tiba-tiba diotak Aca sudah muncul wajah Renjun, pacar nya. Awal nya Aca ingin mengetikkan pesan ke Renjun kalau dia hari ini tidak bisa masuk sekolah, namun niat nya diurungkan, karena Aca fikir Renjun juga tidak akan peduli.
























"Aca, itu ada Renjun di ruang tamu. Mama udah suruh masuk, katanya mau ketemu kamu."

Aca yang tadi nya lagi tiduran, dengan cepat mengganti posisi nya menjadi duduk dan mengakibatkan kepala nya pusing bukan main, "Iya, bentar, aku ganti baju dulu."

'Renjun, kesini? Ngapain?' Pikir Aca.

Setelah mengganti baju nya ke yang setidak nya lebih enak dipandang, Aca keluar kamar lalu turun. Turun nya pun masih harus berpegangan pada railing tangga, takut tiba-tiba jatuh.

Dari tempat dimana Aca berdiri sekarang pun, Aca sudah bisa lihat punggung Renjun, kepala nya menunduk menandakan sedang fokus pada handphone nya.

"Hai, kenapa?" Ujar Aca setelah duduk didepan Renjun.

Renjun langsung mendongak dan tanpa sengaja menjatuhkan handphone nya karena kaget, "Ck! Lo bikin gue kaget!" Kata Renjun lalu mengambil handphone nya yang jatuh,

Aca meringis, "Eh, maaf-maaf. Eum, mau ngapain, Jun?" Ucap Aca lalu membenarkan duduk nya.

Renjun menyentuh tengkuk leher nya, "Itu.. Lo kenapa ga sekolah? Aneh rasa nya ga ada lo di sekolah tadi." Jawab Renjun tanpa menatap Aca, malu.

Dalam hati, Aca senang bukan main. Bagaimana tidak? Laki-laki kayak Renjun, pasti ga pernah berkata seperti itu. Aca jadi merasa yang bicara tadi itu bukan Renjun.

Senyuman Aca mengembang, "Aku sakit, Jun. Maaf ga kabarin tadi, aku pikir kamu ga akan peduli. Ternyata nyadar, gemes Injun."

"Injun?" Ulang nya.

Mendengar respon dari Renjun, Aca langsung tertawa kecil, "'Memang kenapa sih? Panggilan nya biasa aja, kok."

Renjun mendecak tak suka, tatapan nya pun menajam, "Gue ga suka! Bisa kan panggil Renjun aja?"

Sebenarnya, Aca udah kebal sama kebiasaan Renjun yang memang suka ngegas, udah ga kaget. 5 bulan pacaran ternyata bisa buat Aca terbiasa.

Aca mengangguk dengan senyuman yang tetap menghiasi wajah nya, "Iya, tau. Cuman aku suka panggil kamu Injun." Kekeuh Aca.

Renjun memutar bola mata nya malas, "Ya udah, simpen aja buat diri sendiri! Gue ulang sekali lagi ya, Renjun! Ren—Jun!"

"Ya udah, iya."

Walau pun sudah terbiasa, tapi entah gimana pun juga, Aca tetap sakit hati. Cuman ya tidak separah dulu. Dulu setiap Renjun mulai bicara dengan nada tinggi, Aca pasti nangis, tapi sekarang, untung saja udah mulai bisa membiasakan.

Renjun tiba-tiba berdiri setelah memakai tas nya, "Gue pulang, kesini cuman mau kasih tau kalo hari ini ga ada tugas. Lo jangan lupa istirahat, jangan karena mata lo belum buta, lo ga berhenti main hp." Setelah itu Renjun berjalan ke dapur, lalu pamit ke Irene, "Pulang, tante."

Irene mengangguk, "Iya, hati-hati." Ujar Irene yang direspon dengan senyuman dari Renjun.

Aca mengantar Renjun keluar, "Makasih udah dateng." Renjun mengangguk tanpa ekspresi.

"Sama mama tadi senyum, giliran sama aku, senyum nya hilang."

Renjun menghela napas, "Kapan-kapan gue senyum."

"Sayang ga sih sama aku?"

Renjun melirik Aca sekilas, "Kalo enggak sayang, ngapain gue capek-capek kesini? Udah sana masuk, angin nya kenceng. Gue balik." Lalu Renjun mengendarai motor nya dengan kecepatan sedang.

Meninggalkan Aca yang Renjun buat melongo karena perkataan nya.




















































Aku tau cerita ini sudah complete, tapi tolong tetap vote dan comment ya untuk menghargai, terimakasih ^^

grumpy ft. renjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang