"Sana ketemu dulu, Ca."Aca tetap menggeleng, "Ga mau! Biarin Nakyung sama Renjun."
Irene langsung mencubit pipi Aca gemas, "Cemburu bilang nya ke Renjun. Jangan ke mama, itu Renjun nya udah dibawah. Buruan."
Aca menghela nafas, "Ya udah, iya." Aca bangun dari kamar nya lalu mengganti baju setelah Irene keluar dari kamar nya.
Saat sudah sampai di ruang tamu, Aca udah bisa lihat punggung Renjun. Jalan nya tiba-tiba jadi memelan.
"Ngapain?" Tanya Aca lalu duduk di depan Renjun.
"Eh, Ca. Mau main aja, memang ga boleh?" Aca memgendikkan bahu nya.
Renjun menghela nafas, "Masih marah soal yang kemarin? Ya sudah maaf gue ga kasih tau lo dari awal."
"Masih suka sama Nakyung, ya?" Tanya Aca spontan.
Cowok di depan nya mendelik, "Hah? Enggak lah." Jawab Renjun sambil menggeleng, "Udah, ga usah ngambek lagi."
"Gimana ga ngambek kalau cowok nya jaga banget perasaan cewek lain, kalau cewek nya, jangan kan di minum, di buka aja enggak."
Renjun menatap Aca, tangan nya mengelus tangan Aca, "Gue punya alasan, Ca."
Aca balas tatapan Renjun, tangan nya juga menepis tangan Renjun, "Alasan apa? Alasan karena lo pernah suka Nakyung dulu?"
"Aca, ga gitu."
Renjun menghela nafas, "Nakyung ga suka kalau barang yang di kasih itu di buang. Gue cuman mau temen doang kok sama dia." Lanjut Renjun lalu memijat pangkal hidung nya.
"Terus lo pikir gue suka kalau barang yang gue kasih di buang? Apa begitu Renjun?"
"Apa lo pikir gue ga punya perasaan, Jun?"
Renjun menggeleng, "Maaf, Aca."
"Ga usah minta maaf, Jun. Gue udah pasti maafin. Gue cuman kecewa aja lo ga cerita ke gue tentang Nakyung." Helaan nafas keluar dari bibir Aca, "Mending pulang dulu deh, Jun. Maaf gue seakan-akan ngusir, tapi emang sebaiknya kita dinginin kepala masing-masing dulu deh."
Aca bangkit dari kursi lalu berjalan naik ke kamar nya. Sedangkan Renjun masih diam di ruang tamu, bingung harus apa.
Mungkin Aca memang benar, Renjun sebaik nya pulang dulu. Takut kalau situasi kayak gini ada kalimat yang salah diucap.
Akhirnya Renjun bangkit dari kursi nya, lalu jalan ke dapur, "Tante, aku pulang ya."
Irene ngangguk, "Iya, Renjun. Maaf ya Aca nya mungkin masih bad mood." Ujar Irene dengan senyuman khas nya.
"Iya, Tante." Lalu Renjun memakai hoodie nya sambil berjalan keluar.
Aca dari jendela kamar nya memperhatikan Renjun yang sekarang sudah di motor nya. Renjun diam sebentar sebelum melajukan motor nya dengan kecepatan sedang.
Aca menghela nafas, "Maaf ya, Jun. Aku masih kecewa."
Aku tau cerita ini sudah complete, tapi tolong tetap vote dan comment ya untuk menghargai, terimakasih ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
grumpy ft. renjun
Fanfiction| RE-PUB! Written in Bahasa - 런쥔 ヅ Mau seburuk apa pun kamu, kalau kamu itu rumah ku, aku pasti akan kembali ke kamu. © markscigarettes, 2O2O cover by @jaesnicotine