10. Boba

847 159 9
                                    





"Injun, satu gelas aja ya?"

Renjun menatap Aca jengah, "Kalo gue bilang enggak ya enggak, Ca. Kenapa sih suka minuman yang kayak gitu? Minum air putih aja, gue beliin satu pabrik." Ujar Renjun lalu mengalihkan pandangan nya ke arah lain.

Aca memanyunkan bibir nya, "Ya ampun, Jun. Kamu kira aku ga minum air putih juga? Aku minum tau, banyak." Jari nya membuat tanda huruf V untuk meyakinkan Renjun.

Namun, Renjun tetap menggeleng, "Gue beliin lo apa aja, Ca. Tapi jangan minuman seperti itu, ya? Lo tau kan minuman seperti itu tuh bahaya banget?"

Aca pundung, dia cuman mau satu cup boba, walau dengan ukuran small Aca bakal tetep happy kok. Demi apa pun, Aca lagi pengen banget ngunyah boba.

Melihat Aca dengan bibir yang dimanyunkan, Renjun menghela nafas, "Terserah lo deh mau beli apa enggak, gue tinggal." Setelah menyelesaikan ucapan nya, Renjun benar-benar pergi dari hadapan Aca.

Aca melongo, sangat ga nyangka kalau Renjun akan benar-benar pergi.

Ya, Aca ngerti kalau Renjun punya alasan sampai dia melarang Aca untuk melakukan sesuatu, tapi terkadang susah untuk Aca buat nerima alasan Renjun. Pemikiran Aca dan Renjun itu cukup beda.

Karena melihat Renjun sudah jalan cukup jauh, mau ga mau perempuan berambut panjang itu pergi mengejar Renjun, "Jun!" Panggil Aca setelah menggapai tangan Renjun.

Renjun balik badan, menatap Aca, "Kenapa lo? Ga jadi beli boba kesukaan lo itu?"

Aca menggeleng, "Ga jadi." Jawab Aca sambil memainkan jari Renjun.

Renjun menghela nafas dengan mata tertutup, "Lo mau ga?" Tanya Renjun memastikan sekali lagi.

Renjun memang melarang Aca untuk mengkonsumsi minuman seperti itu. Tapi, hari ini sepertinya Renjun memberi sedikit kelonggaran untuk Aca, sadar karena terlalu sering membatasi.

Renjun membuka mata nya, "Mau ga? Serius." Ujar nya sekali lagi.

"Mau, tapi kalau Renjun ga bolehin, gapapa deh. Kan maksud Renjun baik." Jawab Aca sambil menatap Renjun.

Cowok yang berdiri di depan Aca ini kemudian tersenyum samar, "Gue bolehin lo minum boba hari ini aja, inget hari ini aja. Minuman begitu udah banyak korban nya, Ca. Gue parno, takut lo ikut jadi korban." Jelas Renjun.

Mendengar jawaban dari Renjun, Aca langsung tersenyum lebar, "Iya, Renjun, iya. Hari ini aja!" Kata Aca sambil menarik Renjun untuk menuju ke toko boba tadi.

Jujur, Renjun dalam hati senang banget, bisa melihat perempuan kesayangan nya ini senang. Karena ya Renjun tau, dia lebih sering membuat Aca sakit hati dibanding happy dan senyum seperti sekarang.

"Kamu mau juga?" Renjun menggeleng sebagai jawaban.

Selesai memesan, Aca menunggu sebentar sebelum nomor antrian nya dipanggil. Setelah menunggu beberapa menit, nomor antrian Aca akhirnya disebut.

Aca mengambil pesanan nya sambil berkata terima kasih lalu kembali ke arah Renjun berdiri sekarang, "Nih, Jun, cobain." Ujar Aca sambil menyodorkan satu gelas boba berukuran small pada Renjun.

Renjun menerima lalu menyedot sedikit, ekspresi nya langsung berubah karena rasa nya yang kurang cocok di lidah, "Enak kan?" Tanya Aca setelah menerima gelas yang dari Renjun.

Renjun menggeleng, "Apanya enak? Aneh!"

Aca mendelik, "Sumpah? Ini rasa paling enak sedunia! Ga ada lawan nya."

"Ada-ada aja."

Renjun melihat jam tangan nya yang sudah menunjukkan tepat pukul 6 sore, "Ca, pulang yuk? Gue cuman izin sampai jam setengah 7 tadi."

Aca mengangguk, "ayo, pulang."


























"Thank you, Renjun."

renjun mengangguk, "Hm."

Aca terkekeh gemas, "Pulang nya jangan ngebut, hati-hati ya. Pelan yang penting selamat." Pesan Aca ke Renjun.

Cowok depan Aca ini mengangguk, "Iya. Sana masuk."

Setelah mengelus rambut Renjun, Aca berjalan masuk ke rumah.

Aca senang, bahagia nya sesederhana itu. Jalan berdua dengan Renjun sambil menikmati satu gelas boba di tangan.

Mari lupakan debat kecil yang terjadi tadi.

Aca bersyukur sama Tuhan sudah di kasih pacar sebaik Renjun. Banyak laki-laki diluar sana yang membelikan apa pun untuk pacar nya, tanpa perduli sehat atau tidak nya.

Tapi, Renjun beda. Dia harus tau komposisi makanan nya sedetail mungkin. Memang bisa dibilang terlalu over, tapi disitu lah Aca bisa lihat kalau Renjun memang benar-benar sayang.
























Aku tau cerita ini sudah complete, tapi tolong tetap vote dan comment ya untuk menghargai, terimakasih ^^

grumpy ft. renjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang