5. Very mad

1K 178 17
                                    





Renjun melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, kalau dilihat-lihat mirip orang kesetanan, lampu merah tadi saja hampir diterobos kalau Renjun ga lihat ada polisi yang lagi jaga.

Renjun tuh ga pernah segila ini kalau bawa motor, karena anak nya utamain keselamatan dulu. Tapi hari ini, Renjun tiba-tiba lupa sama kalimat yang selalu dia omongin, ngendarain motor nya bener-bener ga takut mati. Jeno kalo lihat ini bisa diajakin balapan kali.

Entah karena Renjun tau kalau Aca lagi sama Haechan, atau karena Aca yang ga ngijin pas pergi, atau juga Renjun yang udah ga tahan pengen marahin Aca. Kan itu hobi Renjun, marahin Aca sampe Aca nya ngambek.

Berkat bakat nya selap-selip, Renjun sudah sampai di parkiran Senayan City. Bersyukur banget tadi Renjun milih untuk pakai baju rapi, jadi ga malu.

Setelah memarkir motor nya, Renjun masuk ke dalam. Karena ga mau lama berada di dalam mall, Renjun langsung berjalan ke pusat informasi dan pencarian anak hilang.

"Misi, mbak. Ini, saya mau cari anak hilang disini kan?" Anggukan dari mbak-mbak pusat informasi menjadi jawaban, "Bisa tolongin saya cari anak hilang? Nama nya Anastasia Maureen, bilang dicari pacar nya."

Renjun sebenernya sedikit malu karena tatapan dari mbak-mbak pusat informasi, tatapan menghakimi, kayak "Pacar nya ga bisa dijagain sampe hilang?" Seperti itu.

"Oh iya, mas. Nama mas nya siapa?"

"Renjun, Renjun Aden."

Setelah mengaktifkan mikrofon, perempuan ber-name tag Siyeon Amanda itu langsung menyebutkan nama Aca lengkap dengan informasi yang Renjun sebut tadi, "Kepada pengunjung bernama Anastasia Maureen, dimohon untuk segera menuju ke pusat informasi di lantai 1, sedang dicari Renjun Aden, terimakasih,"

"Makasih ya, mbak."

Ga lama setelah itu, Aca lari dari kiri Renjun, sendiri ga sama Haechan, lalu teriak, "Renjun!!" Dengan cepat Renjun menolehkan kepala nya ke asala suara.

Renjun malu banget, suara Aca terlalu kencang sampai pengunjung disana juga memperhatikan Aca dan Renjun.

Pengen marah sebenernya Renjun tapi masih harus tahan, karena ga mungkin marah-marah disini, "Ayo pulang!" Renjun langsung jalan dan langsung Aca kejar.

Renjun ini jalan nya cepat, langkah nya jauh-jauh, Aca susah kejar nya. Sampai di tempat parkir, Renjun langsung kasih helm ke Aca, satu lagi dia pakai ke kepala, "Naik buruan!!" Bentak Renjun.

Aca langsung mengangguk dan naik ke motor Renjun. Aca takut banget, Renjun ga marah aja serem, apa lagi marah, eh, ini udah bukan marah lagi, murka.

"Renjun marah?" Pertanyaan Aca tadi ga ditanggepin sama sekali oleh Renjun. Dia rasa Aca cukup pintar untuk mengerti apa yang sedang Renjun rasakan.

Tak kunjung dapat jawaban dari Renjun, Aca memutuskan untuk diam. Tangan nya memegang sedikit hoodie Renjun. Tangan nya gemetar karena dingin, apa lagi sudah mulai gerimis.

Renjun ga tega, dia ga tega biarin Aca kedinginan. Dipikir Renjun ga tau kalau Aca gemetar? Renjun tentu saja tau, namun sampai sekarang dia belum menemukan tempat untuk berteduh.

Sampai tiba-tiba Renjun ingat ada halte angkot dekat-dekat sini. Saat sudah mulai kelihatan, Renjun memelankan kecepatan motornya lalu menepi.

"Turun!"

Aca turun lalu helm nya diambil gitu aja sama Renjun, Aca sampai kaget. Renjun berdiri sebelah Aca dengan tangan dilipat didepan dada, mata nya menatap ke arah jalanan, seakan-akan Aca ga ada disana.

Dengan pelan Aca mulai menyentuh tangan Renjun, namun langsung di tepis gitu aja sama Renjun. Aca sangking kaget nya sampai mau nangis.

Karena mendengar suara Aca yang menahan ingus nya biar ga keluar dari hidung, Renjun menoleh, "Lo ngapain nangis? Gue ga nyuruh lo nangis."

"Aku kaget, Jun. Kamu tiba-tiba nepis tangan aku gitu aja." Renjun memutar bola mata nya, "Main sama Haechan sampai ga balas Tante Irene. Hp lo kemana? Lo jual?"

Aca menunjukan handphone nya yang udah ga bisa dinyalain, "Batere handphone ku habis, Renjun. Aku ga bawa powerbank." Ujar Aca lalu menyeka air mata nya.

Renjun menghela nafas, "Ga usah pake nangis, Ca. Lo kenapa main ga bilang-bilang ke nyokap lo? Heejin kalau ga kasih tau gue, lo mau pulang jam berapa?"

Aca hanya berdiri dengan kepala nunduk, air mata juga masih membasahi pipi nya, "Maaf."

Renjun ga tega banget, hanya saja rasa kesal nya masih mendominasi. Tapi karena Renjun lihat badan Aca sudah mulai gemetar karena dingin, Renjun dengan cepat melepas hoodie nya, "Pake! Nanti lo sakit." Ujar Renjun setelah ngasih hoodie nya ke Aca.

Aca nerima hoodie Renjun lalu langsung dipakai, "Makasih, Jun." Kata Aca lalu kepala nya diusap sama Renjun.























"Renjun terimakasih banyak ya. Maaf Tante jadi ngerepotin." Renjun menggeleng, "Gapapa, Tante. Aca kan pacar Renjun, gapapa kalau Renjun harus cari Aca."

Aca disebelah Mama nya cuman diam aja, bingung harus ngomong apa. Masih merasa bersalah banget sama Renjun dan juga Irene.

"Renjun pulang dulu, Tan." Pamit Renjun lalu diantar Aca keluar.

Sampai diluar Aca diam doang didepan Renjun yang lagi lap jog motor nya pake lengan hoodie nya. Tadi juga Renjun sempat neduh bentar di rumah Aca karena hujan lebat banget.

Selesai ngelap jog nya yang tadi sempat basah, Renjun langsung natap Aca yang masih diam, "Masuk, dingin." Ujar Renjun lalu menaiki motor nya.

Aca tiba-tiba saja menahan lengan Renjun, "Jun."

"Hm?"

"Maaf ya." Lagi-lagi air mata membasahi pipi Aca. Bener-bener merasa berasalah banget.

Renjun tersenyum samar, "Udah, gapapa. Lain kali jangan gitu lagi." Tangan nya sekarang udah bergerak untuk menyeka air mata Aca, "Jangan nangis lagi, malu. Sana masuk, mandi, biar ga demam."

Aca mendekat lalu meluk badan Renjun erat, "Makasih, ya." Renjun juga membalas sambil nepuk-nepuk punggung Aca, "Iya, udah sana masuk."

Setelah melepas pelukan nya, Aca mundur beberapa langkah, "Hati-hati." Ucap Aca yang diangguki Renjun.

Habis itu, Renjun langsung melajukan motor nya dengan kecepatan sedang, hati-hati banget karena jalan masih licin. Aca juga langsung masuk ke rumah nya lagi setelah natap motor Renjun yang makin menjauh.





























Aku tau cerita ini sudah complete, tapi tolong tetap vote dan comment ya untuk menghargai, terimakasih ^^

grumpy ft. renjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang