"Assalamualaikum, Zeira!" terdengar beberapa suara dengan kompak dari luar rumah keluarga Gibran.
Karena hari ini adalah hari pertama masuk sekolah di semester baru, jadilah Zeira dan keenam temannya berjanji untuk berangkat bersama.
"Zeira, Zeira, sekolah yuk!" celetuk asal cowok yang memakai hoodie navy itu.
"Heh lu ngajak orang sekolah udah kaya ngajak maen layangan!" sahut perempuan disamping cowok itu, Kaylin.
"Ngaco lo, Van!" perempuan berkuncir kuda itu tertawa nyaring. Adel
"Emang kenapa sih, Kay? Kita tuh harus mengingat masa kecil kita, tau gak sih lo?" balas cowok bernama Revan tersebut.
"Halah, kaya pernah kecil aja lo." pemuda disamping Revan menyahut. "Lo aja pas lahir langsung maen gundu di depan rumah gue!"
"Anjir, daripada lo lari-larian maen layangan gak pake sempak!" balas Revan tak mau kalah dengan temannya yang memiliki nama hampir sama denganya, Devan.
"Ih berisik banget sih lo!" celetuk perempuan lainnya yang memakai jaket parka berwarna army. "Gue kandangin ya lo berdua."
"Bisa gak sih lo berdua tiap ketemu gak usah adu bacot? Lama-lama mulut lo berdua gue kasih balsem nih ya!" ancam perempuan yang biasa dipanggil Ava tersebut.
"Makan tuh balsem." celetuk cowok yang sedari tadi hanya asik menyaksikan. Alvin
Revan dan Devan langsung menciut.
"Ampun nyai." kata Revan dan Devan kompak sembari membungkuk di depan Ava.
Ava hanya mencibir, tak mempedulikan kedua sosok makhluk tersebut karena yang sedari tadi mereka tunggu sudah keluar dari rumah.
Zeira berjalan menghampiri keenam temannya dengan pakaian rapih. Jaket merah maroon yang ia kenakan, menambah kecantikannya di pagi hari ini.
"Ze, ze tau gak sih lo?" adu Revan langsung berlari ke arah Zeira. "Noh si Ava, pagi-pagi udah galak banget kaya Misca di sinetron Cinta Fitri!
"Loh berarti dia suka sama bokap gue dong?" jawab Zeira asal, dikarenakan Papihnya bernama Farel.
"Bukan! Yang suka sama bokap lo mah si Rachel sama Luna." sahut Revan lagi.
Zeira hanya mendengus. Keenam temannya hanya tertawa melihat kebodohan Revan.
Pagi-pagi udah bahas dua sinetron.
"Eh tunggu, Ze!"
Baru saja Zeira ingin masuk ke dalam mobil Devan, lagi-lagi di hadang sama Revan.
"Apa lagi curutttt?" Zeira kesal.
Revan hanya nyengir. "Lo bawa mobil dong, mobil Devan udah penuh sama kita berlima. Si Adel mah enak tadi di anterin abangnya."
Zeira mengerutkan keningnya. Menatap halaman rumahnya yang memang hanya terparkir mobil Devan, lalu mendengus.
"Tau gitu gue berangkat sendiri!" Zeira mencibir sembari berjalan ke arah bagasi rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEIRA [ HIATUS ]
Teen FictionMasa-masa remaja Zeira tak seindah yang ia harapkan, masalah yang terjadi di masa lalunya ternyata masih menghantuinya sampai sekarang. Ditambah beberapa orang terdekatnya ikut terlibat. Apa yang harus Zeira lakukan? WARNING!! 🔞 CERITA INI MENGAND...