"Apakah kau saudara Jeon Jungkook bersedia menerima saudari Chou Tzuyu sebagai pasangan hidupmu? Kau dan dirinya akan selalu bersama dalam keadaan sulit maupun senang. Bahagia maupun sedih, dan kaya ataupun miskin? Hingga pada akhirnya Tuhan yang akan memisahkan kalian sendiri?"
Suara pendeta terdengar lantang di dalam sebuah gereja, tempat dimana sebuah pernikahan dilangsungkan di hadapan Tuhan dan banyak orang. Pernikahan yang membuat siapapun menjadi iri dibuatnya, Jeon Jungkook dan Chou Tzuyu. Kedua insan yang saling mencintai itu akhirnya memutuskan untuk melanjutkan hubungan mereka ke tahapan yang lebih serius tentunya, jenjang pernikahan.
Hubungan asmara mereka sudah terjalin lama, yaitu sekitar 5 tahun. Hingga akhirnya, pada malam anniversary mereka yang ke-5 tahun, Jeon Jungkook melamarnya untuk menjadi pasangan hidupnya. Tentu saja Tzuyu mengangguk antusias yang membuat keduanya kemudian larut dalam ciuman lembut mereka.
"Aku bersedia." Suara bariton yang terdengar membuat beberapa orang memecahkan tangisan haru mereka, tak terkecuali wanita yang sebentar lagi akan menjadi istrinya ini. Jungkook memang berdebar-debar di dalan sana, namun ia selalu bisa untuk menyembunyikan nya.
"Dan apakah kau saudari Chou Tzuyu menerima saudara Jeon Jungkook sebagai pasangan hidupmu? Kau dan dirinya akan selalu bersama dalam keadaan sulit maupun senang. Bahagia maupun sedih, dan kaya ataupun miskin? Hingga pada akhirnya Tuhan yang akan memisahkan kalian sendiri?" Tanya pendeta yang kini bergulir pada wanita yang masih ber-marga Chou itu.
"Aku bersedia." Sontak gereja menjadi riuh mendengar dua kata yang Tzuyu lontarkan, di hadapannya Jungkook tersenyum lega.
"Dengan maha suci Tuhan, mulai detik ini saya nyatakan saudara Jeon Jungkook dan saudari Chou Tzuyu adalah pasangan suami-istri sah dimata agama dan negara."
Jungkook dan Tzuyu saling melemparkan senyuman manis, di balik tudungnya wanita yang baru saja berganti marga itu meneteskan butiran air dengan pelan. Ia benar-benar berterima kasih pada Tuhan, kebahagiaan ini sudah sangat melimpah baginya.
"Silahkan untuk mempelai pria mencium mempelai wanitanya." Jungkook membuka tudung sang istri, kini wajahnya dihadapkan oleh wajah Tzuyu yang benar-benar bak dewi surga. Bibirnya yang selalu membuat Jungkook hilang akal, bulu mata yang lentik, kulit halus selembut salju, dan jangan lupakan kedua manik yang benar-benar Jungkook favoritkan.
Cup!
Gereja kini menjadi benar-benar riuh, banyak godaan yang dilemparkan kepada mereka. Beberapa tamu undangan dan keluarga pun asyik merekam semuanya, dan jangan lupakan teman-teman mereka yang dengan tidak tahu malunya berkata meminta bayi.
Jungkook menarik pinggang Tzuyu agar kedua bibir mereka semakin rapat, sedangkan Tzuyu? Tangan kirinya mengalung pada leher Jungkook sedangkan tangan kanannya menahan tengkuk sang suami. Benar-benar posisi yang romantis bukan?
Setelah dirasa pasokan udara mulai terasa habis, keduanya menghentikan pangutan tersebut lalu tersenyum satu sama lain. Dengan lembut mereka saling menyatukan kening dan memejamkan mata dengan erat, kebahagiaan yang tidak akan pernah terlupa sepanjang hidup mereka.
"Aku mencintaimu Nyonya Jeon Jungkook-ku."
"Aku lebih mencintaimu My Bunny."
Tbc
Assalamualaikum! Bagaimana untuk prolognya? Semoga book ini masih dapat feel nya untuk kalian ya😚. Karena jujur, ide untuk buat book TzuKook kali ini terlintas aja di benak aku gitu loh😂. Jika ada kritik dan saran ayo tuangkan di kolom komentar atau rc juga tidak apa-apa nde ! Jangan lupa buat vote, coment, dan follow kalo mau wkwkwk. Ouh iya jangan sider nde ! Aku tahu loh:v
By, ShalfinaJeon_♥♥♥
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 𝐈𝐬 𝐌𝐚𝐟𝐢𝐚
FanfictionMature Content [🔞+] ____________________________________________________ Tak pernah sekalipun Tzuyu membayangkan bahwa hidupnya akan sebahagia ini. Diperistri oleh pria yang begitu mencintai dirinya, sama hal-nya dengan Tzuyu yang begitu menyerahka...