09# Fussy

1.4K 143 8
                                    

Wanita yang kini sudah berubah marga menjadi Jeon itu mengusap perut buncitnya dengan sayang. Sesekali ia bersenandung dan terkekeh kala merasakan pergerakan sang buah hati di dalam sana. Tzuyu tersenyum manis saat sebuah rengkuhan hangat menjalar di tubuhnya.

Aroma maskulin yang tercium familiar membuat Tzuyu cukup tahu siapakah orang yang tengah memeluknya dari belakang tersebut. "Kau sudah pulang? Lama sekali, aku merindukan-mu. Kau darimana saja, Jungkook?"

"Ada sebuah pekerjaan yang harus ku-urus, Sehun tidak membuatmu merasa tidak nyaman bukan?" tanya Jungkook yang membuat Tzuyu menggeleng menanggapi.

Wanita itu kemudian membalikkan tubuhnya lalu mengalungkan kedua tangan di leher sang suami. Ia sedikit berjinjit untuk mengecup bibir Jungkook, si pria Jeon tersenyum. Jungkook menahan pinggang Tzuyu lalu melumat benda basah itu dengan nafsu, maklum saja--sudah tiga bulan ia tidak mendapatkan jatah malam.

"Henti--hmpp."

Tok! Tok!

"Ah, maafkan aku Tuan Jeon." Suara Junhoe membuat Jungkook menarik diri dari pangutan-nya bersama dengan Tzuyu. Ingin hati melempar pria Koo itu dari atas gedung pencakar langit karena telah berani mengganggu waktunya bersama dengan sang istri tercinta. "Ada apa? Kau tahu aku sedang bersama dengan istriku, bukan?"

Junhoe mengangguk ragu, kemudian ia kembali membuka mulutnya. "Tuan Lee ada disini, ia ingin berbicara empat mata dengan Tuan."

"Mwo?"

Lee Min-Ho nyatanya menatap Jungkook dengan tatapan pasrah, ia tahu apa yang akan ia sampaikan pasti akan dianggap remeh oleh si pemuda Jeon. Dan Jungkook? Ia hanya menatap tajam ke arah lawan bicaranya. Mereka tengah berada di dalam salah satu ruangan kedap suara. Sedangkan Tzuyu? Jungkook meminta Sehun untuk menemaninya sementara waktu.

"Kau sudah tahu bukan resiko yang akan didapatkan jika melanjutkan semua ini?"

Jungkook terkekeh, ia mengangguk. "Sangat tahu, paman Lee. Mengapa? Kau terlihat takut, apa sebab kau sudah meninggalkan dunia gelap tersebut? Tidak ada niatan untuk kembali, mungkin?"

"Jungkook mengertilah, aku kini sudah menjadi seorang kakek. Dan aku tidak mau sebab diriku dapat membahayakan nyawa keluarga-ku Jungkook, aku tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi. Tidak akan pernah."

"Justru, dengan keluarnya kau dari dunia gelap membuat mereka semakin pintar dan mudah untuk melacak keberadaan-mu paman Lee. Berpikirlah dua kali sebelum bertindak, masih ada waktu untuk kembali ke dalam dunia gelap. Setelah semua masalah selesai, kau bisa saja pergi untuk selamanya."

Min-Ho terdiam, dalam hati ia membenarkan perkataan Jungkook. Pasalnya, tujuan dirinya meninggalkan dunia gelap adalah ingin hidup dengan tenang dan memperoleh penghasilan dengan cara bersih, bukan cara yang kotor.

"Dahulu aku mempunyai pemikiran bahwa aku ingin berubah sepenuhnya, paman Lee. Menjadi Jeon Jungkook yang terkenal ramah dan rendah hati, bukan Jeon Jungkook yang kejam dan dicap sebagai pembunuh berdarah dingin. Tapi, apa balasan-nya? Semuanya sama rata, tidak ada apa-apa yang aku dapatkan dari perubahan." ujar Jungkook lalu bangkit dan memasukkan kedua tangan di kantong celana miliknya.

Min-Ho menarik nafas lelah. "Tidak bisakah hal itu kembali terulang? Sekarang, cobalah pikirkan istri dan calon penerus-mu. Kau mau ia bergelut dalam bisnis gelap seperti kita?"

"Aku tidak akan pernah memperkenalkan dirinya pada dunia gelap, paman Lee. Yang ia harus ketahui adalah dimana Ayahnya bekerja sebagai CEO utama dari perusahaan Jeon. Hanya itu, aku tidak akan menambahkan unsur-unsur dunia gelap."

𝐌𝐲 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 𝐈𝐬 𝐌𝐚𝐟𝐢𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang