"Junghwan-ah, kau masih betah tertidur sayang?"
Sudah tiga bulan semenjak Tzuyu keluar dari rumah sakit bersalin. Ia kini menatap bayi mungil berwajah tampan yang terlelap di hadapannya dengan gemas. Tzuyu mengambil kursi lalu duduk diatasnya, kedua jarinya terulur untuk mengusap kedua pipi gembul tersebut.
Bila dilihat dari segi wajah memang mendominasi gen Jungkook daripada dirinya. Dan karena hal itu juga Tzuyu mendengus, mengapa gen dirinya hanya sedikit yang tercampur? Namun setelah mendengar ringisan kecil dari mulut putranya membuat pikiran Tzuyu membuyar.
"Hei-hei kau sudah bangun rupanya." kata Tzuyu dengan gemas lalu menggendong Junghwan dan membawa bayi mungil itu keluar dari kamar.
Untuk sementara waktu, mereka tinggal di mansion Jeon karena keluarga Jungkook maupun Tzuyu belum mengizinkan keduanya tinggal sendiri di mansion milik Jungkook sebelum jahitan Tzuyu mengering dengan sempurna. "Selamat pagi semuanya!"
Seluruh anggota keluarga Jeon maupun Chou menoleh kearah Tzuyu. Somi dan Shuhua terburu-buru beranjak lalu berlari menghampiri kakak mereka, lalu tatapan kedua berbinar-binar kala melihat kedua mata Junghwan yang terbuka. "Omo-omo! Lucunya!" pekik Shuhua dan Somi bersamaan.
Tzuyu tersenyum hangat lalu mendekap bayi mungil tersebut di dalam peluk-nya. Hari ini merupakan tanggal merah sampai besok, itulah alasan mengapa mansion Jeon dipenuhi keluarga mereka semua. Jungkook yang semula meminum teh hangat miliknya beranjak lalu menghampiri sang istri.
Pria Jeon itu mencium bibir Tzuyu sekilas lalu mengambil alih Junghwan dari gendongan Tzuyu. Walaupun sudah sering bertautan bibir, namun hal itu masih saja sering membuat kedua pipi Tzuyu menimbulkan semburat merah. Ia malu, ditambah keluarga mereka tertawa melihatnya.
"Pagi jagoan!"
Junghwan sedikit menguap pelan lalu kembali menutup kedua matanya, ia mencari posisi yang nyaman di pelukan Jungkook dan kembali tertidur. Semua orang yang melihat pemandangan itu pasti merasakan kehangatan yang menjalar di hati mereka.
"Lucunya."
"Menggemaskan sekali mereka berdua."
"Astaga, aku tidak kuat melihat pemandangan ini!"
"Benar-benar keluarga kecil yang bahagia."
Tatapan Jungkook beralih pada Tzuyu, ia kemudian mendekat kearah sang istri lalu memberikan Junghwan kembali. Dan hebatnya ia kembali membuka kedua mata dan tersenyum kecil kala melihat wajah sang ibu. Berbeda saat Jungkook menggendongnya.
"Mwo? Kau membuka mata dan tersenyum pada Mommy-mu? Tapi mengapa kau mengabaikan Daddy, jagoan?"
Jungkook menghela nafas lelah lalu kembali meminum teh hangat miliknya. Untuk sarapan? Para pelayan kini sibuk berada di dapur dan tentunya Tzuyu ingin ikut andil bersama dengan Chaeyeon. Sebab itu ia memberikan Junghwan pada gendongan Nyonya Chou lalu pergi kearah dapur bersama dengan Chaeyeon.
"Baby!" Suara Haneul membuat seluruh pandangan mengarah pada dirinya. Untuk kemudian Eunwoo tertawa lalu mendekatkan putrinya kearah Junghwan.
Haneul mengusap pipi gembul itu dengan sayang, ia kemudian mencium pipi Junghwan dengan gemas. "Kiyowo."
Semuanya tertawa dengan gemas. Kemudian tak lama Tzuyu datang bersama dengan Chaeyeon dan beberapa pelayan mansion. Mereka menata makanan-makanan yang kini tengah siap untuk disantap. Untuk Haneul? Ia akan memakan bubur yang terbuat dari sayur sup serta ayam rebus. Biasanya Chaeyeon memberikan bubur itu untuknya.
Sedangkan Jeon Heejin? Adik sepupu Jungkook yang merupakan anak dari pasangan Jeon Seo-Jun dan Park Min-Young itu memilih berdiri lalu mengambil alih Haneul kearah pangkuannya. Mengapa Heejin jarang sekali terlihat? Jawabannya benar-benar mudah. Ia sekolah di Perancis yang membuat dirinya jauh dari keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 𝐈𝐬 𝐌𝐚𝐟𝐢𝐚
FanfictionMature Content [🔞+] ____________________________________________________ Tak pernah sekalipun Tzuyu membayangkan bahwa hidupnya akan sebahagia ini. Diperistri oleh pria yang begitu mencintai dirinya, sama hal-nya dengan Tzuyu yang begitu menyerahka...