_____________________________________
Dari Ibnu Mas'ud ra bahwa ia berkata: Ketika ajal Rasulullah ﷺ sudah dekat, baginda mengumpul kami di rumah Siti Aisyah ra. Kemudian baginda memandang kami sambil berlinangan air matanya, lalu bersabda:
"Marhaban bikum, semoga Allah memanjangkan umur kamu semua, semoga Allah menyayangi, menolong dan memberikan petunjuk kepada kamu. Aku berwasiat kepada kamu, agar bertakwa kepada Allah. Sesungguhnya aku adalah sebagai pemberi peringatan untuk kamu. Janganlah kamu berlaku sombong terhadap Allah." Allah berfirman: "Kebahagiaan dan kenikmatan di akhirat. Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan dirinya dan membuat kerusakan di muka bumi. Dan kesudahan syurga itu bagi orang-orang yang bertakwa."
Kemudian kami bertanya: "Bilakah ajal baginda ya Rasulullah? Baginda menjawab: Ajalku telah hampir, dan akan pindah ke hadhirat Allah, ke Sidratulmuntaha dan ke Jannatul Makwa serta ke Arsyi la' la." Kami bertanya lagi: "Siapakah yang akan memandikan baginda ya Rasulullah? Rasulullah ﷺ menjawab: Salah seorang ahli bait. Kami bertanya: "Bagaimana nanti kami mengafani baginda ya Rasulullah?" Baginda menjawab: "Dengan bajuku ini atau pakaian Yamaniyah." Kami bertanya: "Siapakah yang mensolatkan baginda di antara kami?" Kami menangis dan Rasulullah ﷺ pun turut menangis.
Kemudian baginda bersabda: "Tenanglah, semoga Allah mengampuni kamu semua. Apabila kamu semua telah memandikan dan mengafaniku, maka letaklah aku di atas tempat tidurku, di dalam rumahku ini, di tepi liang kuburku, kemudian keluarlah kamu semua dari sisiku. Maka yang pertama-tama mensolatkan aku adalah sahabatku Jibril as. Kemudian Mikail, kemudian Israfil kemudian Malaikat Izrail (Malaikat Maut) beserta bala tentaranya. Kemudian masuklah anda dengan sebaik-baiknya. Dan hendaklah yang mula shalat adalah kaum lelaki dari pihak keluargaku, kemudian yang wanita-wanitanya, dan kemudian kamu semua."
Semenjak hari itulah Rasulullah ﷺ bertambah sakitnya, yang ditanggungnya selama 18 hari, setiap hari ramai yang mengunjungi baginda, sampailah datangnya hari Senin, di saat baginda menghembus nafas yang terakhir. Sehari menjelang baginda wafat yaitu pada hari Ahad, penyakit baginda semakin bertambah serius. Pada hari itu, setelah Bilal bin Rabah ra. selesai mengumandangkan azannya, ia berdiri di depan pintu rumah Rasulullah ﷺ, kemudian memberi salam: "Assalamualaikum ya Rasulullah?" Kemudian ia berkata lagi "Assolah yarhamukallah." Fatimah menjawab: "Rasulullah dalam keadaan sakit?" Maka kembalilah Bilal ke dalam masjid, ketika bumi terang disinari matahari siang, Bilal datang lagi ke tempat Rasulullah ﷺ, lalu ia berkata seperti perkataan yang tadi. Kemudian Rasulullah ﷺ memanggilnya dan menyuruh ia masuk. Setelah Bilal bin Rabah masuk, Rasulullah ﷺ bersabda: "Saya sekarang dalam keadaan sakit, Wahai Bilal, kamu perintahkan saja agar Abu Bakar menjadi imam dalam solat." Maka keluarlah Bilal sambil meletakkan tangan di atas kepalanya sambil berkata: "Aduhai, alangkah baiknya bila aku tidak dilahirkan ibuku?" Kemudian ia memasuki masjid dan berkata kepada Abu Bakar ra. agar beliau menjadi imam dalam shalat tersebut. Ketika Abu Bakar ra. melihat ke tempat Rasulullah ﷺ yang kosong, sebagai seorang lelaki yang lemah lembut, ia tidak dapat menahan perasaannya lagi, lalu ia menjerit dan akhirnya ia pingsan.
Orang-orang yang berada di dalam masjid menjadi ribut sehingga terdengar oleh Rasulullah ﷺ. Baginda bertanya: "Wahai Fatimah, suara apakah yang ribut itu? Fatimah rha. menjawab: "Orang-orang menjadi ribut dan bingung kerana Rasulullah ﷺ tidak ada bersama mereka." Kemudian Rasulullah ﷺ memanggil Ali bin Abi Thalib dan ibnu Abbas ra, sambil dibimbing oleh mereka berdua, maka baginda berjalan menuju ke masjid. Baginda shalat dua rakaat, setelah itu baginda melihat kepada orang ramai dan bersabda:
"Ya ma'aasyiral Muslimin, kamu semua berada dalam pemeliharaan dan perlindungan Allah, sesungguhnya Dia adalah penggantiku atas kamu semua setelah aku tiada. Aku berwasiat kepada kamu semua agar bertakwa kepada Allah SWT, karena aku akan meninggalkan dunia yang fana ini. Hari ini adalah hari pertamaku memasuki alam akhirat, dan sebagai hari terakhirku berada di alam dunia ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
MENUJU SURGA
EspiritualJadikanlah amalan-amalan ini sebagai pedoman untuk menguatkan dan menambah kualitas Ibadah kita kepada Allah SWT. Ingat dunia sementara akhirat selamanya. Semoga Allah SWT mempertemukan kita semua di surganya, surga tertinggi yaitu Surga Firdaus. Am...