81. [Adab Membaca Al-Qur'an]

3 1 0
                                    

____________________________________

"Adab Membaca Al-Quran"

1. Tuluskan niat untuk ibadah yang sangat mulia ini. Membaca Al-Qur’an sebaiknya dalam keadaan sudah berwudhu, suci pakaiannya, badannya dan tempatnya, serta telah menggosok gigi.

2. Pilihlah tempat yang tenang dan waktunya sesuai agar anda dapat memusatkan pikiran dan jiwa lebih tenang.

3. Mulailah tilawah dengan ta'awwudz, kemudian basmalah pada setiap awal surah selain surah At-Taubah. Allah berfirman,“Apabila kamu akan membaca Al-Qur’an, maka memohonlah perlindungan kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk.” (An-Nahl: 98).

4. Perhatikan hukum-hukum tajwid dan bunyikan huruf sesuai dengan makhrajnya serta membacanya dengan tartil (perlahan-lahan). Allah berfirman yang artinya, “Dan Bacalah Al-Qur’an itu dengan tartil.” (Al-Muzzammil: 4).

5. Panjangkan bacaan dan perindah suara. Anas bin Malik z pernah ditanya, bagaimana bacaan Nabi ﷺ (terhadap Al-Qur’an)? Anas menjawab, “Bacaannya panjang (mad), kemudian Nabi ﷺ membaca, “Bismillahir-rahmanirrahim” sambil memanjangkan bismillahi, dan memanjangkan bacaan ar-rahmani dan memanjangkan bacaan ar-rahim.” (HR. Al-Bukhari). Dan Nabi ﷺ juga bersabda, “Hiasilah suara kalian dengan Al-Qur’an.” (HR. Abu Daud, dan dishahihkan oleh Al-Albani).

6. Hendaknya membaca sambil merenungkan dan menghayati makna yang terkandung pada ayat-ayat yang dibaca, berinteraksi dengannya, sambil memohon Surga kepada Allah bila terbaca ayat-ayat Surga, dan berlindung kepada Allah dari Neraka bila membaca ayat-ayat Neraka.Allah berfirman,“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepada-mu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (Shaad: 29).Sahabat Hudzaifah z menuturkan, “Adalah Nabi ﷺ Apabila terbaca ayat yang mengandung makna bertasbih (kepada Allah) beliau bertasbih, dan apabila terbaca ayat yang mengandung do’a, maka beliau berdo’a, dan apabila terbaca ayat yang bermakna meminta perlindungan (kepada Allah) beliau memohon perlindungan.” (HR. Muslim).“Dan apabila dibacakan ayat-Nya kepada mereka bertambahlah iman mereka.” (al-Anfal: 2)

7. Dengarkan bacaan Al-Qur’an simaklah dengan tenang. Allah berfirman yang artinya: “Dan apabila Al-Qur’an dibacakan, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” (Al-A'raf: 204).

8. Jagalah Al-Qur’an dan tekun membacanya dan mempelajarinya (bertadarus) sehingga tidak lupa. Rasulullah ﷺ bersabda, “Hafalkanlah Al-Qur’an baik-baik, karena demi Tuhan yang diriku berada di tangan-Nya, hafalan Al-Qur’an benar-benar lebih liar (mudah lepas) dari pada unta yang terikat di tali kendalinya.” (HR. Al-Bukhari).

9. Jangan menyentuh Al-Qur’an kecuali dalam keadaan suci. Allah berfirman yang artinya, “Tidak akan menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan”. (Al-Waqi'ah:79)

10. Wanita yang sedang haid atau nifas boleh membaca Al-Qur’an dengan tidak menyentuh mushafnya menurut salah satu pendapat ulama yang lebih kuat, karena tidak ada hadits shahih yang melarangnya.

11. Nyaringkan bacaan Al-Qur’an selagi tidak ada unsur riya’ atau yang negatif lainnya, atau dapat mengganggu orang yang sedang shalat, atau orang lain yang juga membaca Al-Qur’an. (Lihat HR. Abu Dawud no. 1332)

12. Berhentilah membaca bila sudah ngantuk.Rasulullah ﷺ bersabda, “Ápabila salah seorang kamu bangun di malam hari, lalu lisannya merasa sulit untuk membaca Al-Qur’an hingga tidak menyadari apa yang ia baca, maka hendaknya ia berbaring (tidur).” (HR. Muslim).

13. Jangan mengatakan saya lupa dengan ayat-ayat ini, akan tetapi katakan saya terlupakan ayat-ayat ini.

14. Diperbolehkan bagi orang yang berhadats kecil (bukan hadats besar) membaca al-Qur’an dengan hafalan. tanpa menyentuh mushaf. Sedangkan orang yang junub (hadats besar) tidak diperbolehkan membaca maupun menghafal mandi.

15. Mohon selalu taufik kepada Allah agar bisa mengamalkan Al-Qur’an.

16. Letakkan al-Qur’an pada tempat yang layak dan terhormat, jangan dibawa masuk ke kamar kecil (WC) atau tempat yang tidak layak.

17. Dilakukan dengan khusyu’ dengan pendalaman perasaan, memahami maknanya sampai menangis mengucurkan air mata.

18. Jangan menghentikan bacaan al-Qur’an kecuali pada akhir surat atau tempat berhentinya atau karena sesuatu alasan yang dibenarkan oleh syariat, bukan kerena urusan duniawi.

19. Hatamkan al-Qur’an di dalam satu bulan, atau dua puluh hari atau satu pekan atau maksimal tiga hari. Agar dapat mengambil i’tibar, kecuali pada bulan Ramadhan atau di masjidil haram atau bagi orang yang menjaga hafalannya, atau karena keperluan yang penting, beristiqomahlah setiap hari menyediakan waktu untuk membacanya.

20. Bacalah do’a setelah khatam membaca Al-Qur’an.

21. Jangan membaca shadaqallahuladzim ketika usai membaca, karena tidak ada dasar syar’inya, begitu pula mencium dan mengusapnya.

22. Sujudlah ketika membaca ayat-ayat sajadah dan bacalah

“Wajahku sujud kepada zat yang menciptakannya, yang membuka pendengaran dan penglihatannya dengan kemampuan-Nya dan kekuatan-Nya”. (HR. Abu Daud no. 1414, Ahmad; 23502, An Nasa’i: 1129, At-Tirmidzi: 3425), Atau

(HR. Muslim: 771, Ahmad: 805, An Nasai: 1126, At Tirmidzi: 3421, Abu Daud: 760, Ibn Majah: 1054, atau do’a lain yang diajarkan Rasulullah .

23. Dianjurkan pula bersujud tilawah bagi yang berniat mendengarkan bacaan Al-Qur’an dengan sebenarnya. Sujud ini tidak disyaratkan berwudhu.

24. Jangan Menggantungkan atau menempelkan ayat-ayat al-Qur’an untuk hiasan atau mencari barokah dan lain lain, karena betentangan dengan tujuan diturunkannya Al-Qur’an itu sendiri. (Lihat QS; Shaad: 29, An-Nisa: 82) dan tidak ada contoh dari Rasulullah .

25. Jangan membaca al-Qur’an untuk mendapatkan upah duniawi (HR. Tirmidzi dari Imron . (Lihat Jam’ul Fawaid Hadits no: 6723)

26. Diizinkan membaca dan menghafal sambil berdiri, duduk, berbaring, naik kendaraan atau lainnya. (Lihat Qs. Az Zukhruf: 13 dan Ali Imran: 191)

27. Jangan membaca al-Qur’an dengan suara berjamaah atau berkumpul-kumpul dalam satu acara seperti kematian kecuali untuk pengajaran atau latihan bagi orang yang hidup karena tidak ada perintah atau contoh demikian dari Rasulullah ﷺ.

MENUJU SURGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang