"Ra, hari ini kamu ada kegiatan apa?" Rayya yang tengah menyiapkan sarapan bertanya pada Aira yang masih tidur-tiduran di sofa sambil memainkan ponselnya.
Ditanyai begitu, Aira langsung menghentikan aktifitasnya dan menengok pada sang kakak. "Sejauh ini masih kosong, sih. Kenapa, kak?"
Rayya tersenyum kecil. Untunglah.
"Sini, yuk. Makan dulu."
"Kakak mau ngajak jalan?"
Rayya menggeleng pelan, "Kalo kakak minta kamu buat standby, boleh nggak?"
Aira masih belum mengerti maksud kakaknya ini.
"Kakak hari ini mau pergi sama Donghyuk. Tapi mungkin, kakak butuh kamu buat jemput nanti. Bisa nggak?"
"Kok gitu? Kan perginya sama Donghyuk?"
Rayya mengendikkan bahu, "Mungkin kakak akan ketemu sama seseorang yang udah kakak hindari mati-matian selama lima tahun ini."
"Kak? Maksud kakak....." Aira seperti mulai mengerti.
Rayya mengangguk.
"—aku ikut aja, apa?"
"Nggak. Jangan. Standby aja, ya. Nanti kakak telpon kalo kakak butuh kamu banget."
"Kalo kakak kenapa-kenapa, gimana? Aku nggak mau, kak."
"Ada Donghyuk. Kakak percaya dia bakal lindungi kakak, kok."
*******
Setelah mengirim pesannya yang terakhir, lelaki itu segera menyimpan ponselnya ke dalam tas sakunya dan menyenderkan kepalanya ke sandaran kursi pesawat yang akan menjadi temannya selama perjalanan menuju Indonesia.
Matanya terpejam. Namun tak tidur. Jantungnya berdetak melewati batas biasanya.
Akhirnya, setelah selama kurang lebih lima tahun ia menghindar, kali ini sudah tak bisa lagi.
Mimpi buruk yang selama ini menghantuinya membuatnya hampir gila.
Perasaan bersalah yang tak kunjung reda mendorongnya untuk segera menyelesaikan semua ini. Ia ingin hidup tenang, tanpa dibayang-bayangi perasaan tak mengenakkan yang membuat hidupnya tak sama seperti dahulu lagi.Gadis itu.
Ia harus mencarinya.
*******
Rayya sudah berada di mobil bersama Donghyuk. Mobil yang melaju dengan kecepatan sedang itu membelah jalan yang memang sedang tak terlalu ramai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heal The Broken Flower (Revisi Version)
FanfictionSelama ini, Rayya Pratista berjuang sendiri dalam hidupnya. Hidup hanya berdua dengan Aira Pratista, adiknya yang sudah menemaninya sedari kecil, membuatnya menjadi seorang gadis kuat yang bisa berdiri sendiri tanpa butuh bantuan siapapun. Namun de...