☆ Side Story [1] ☆ HURT ☆

119 9 1
                                    

⚠️ TRIGGER WARNING ⚠️

⚠️⚠️⚠️ MENYERTAKAN ADEGAN KEKERASAN, KATA-KATA KASAR DAN PELECEHAN. JIKA TIDAK KUAT SILAHKAN LEWATI ⚠️⚠️⚠️

-----

Indonesia,
16 April 2009

Senja sore itu terlihat begitu jingga. Menyapukan sisa-sisa sinarnya ke bumi dan masih berusaha menyinarinya hingga titik dimana mentari harus kembali ke peraduannya.

Kim Bobby, memarkirkan mobilnya yang sedari tadi ia kendarai di salah satu parkiran rumah seorang kerabat mamanya. Dengan bersungut-sungut sedari tadi, seakan tak berhenti merutuk dalam hati, namun tak bisa berbuat apa-apa jika mamanya sudah memintanya.

"Mama nggak lama, kok. Kamu tungguin aja, ya. Daripada nanti bolak-balik, capek."

"Mam, ada Rayya loh di rumah. Kasian dia sendirian." Iya, Rayya yang membuat Bobby sedari tadi mengomel. Ia hanya pamit tak lama pada Rayya yang sedang main di rumahnya, namun malah meninggalkan gadis itu sendiri di rumahnya.

"Nggak lama, Bob. Ck. Udah berani ngelawan mama ya sekarang."

Tanpa menunggu jawaban Bobby, Mamanya langsung turun dari mobil dan pergi meninggalkan anak bungsunya.

Mau tak mau, Bobby menurut apa kata mamanya. Ia termasuk seorang anak yang tak berani membantah ucapan mama dan papanya, walaupun hanya sebatas hal remeh.

Mama dan papanya merupakan salah satu pasangan terpandang di negeri asal mereka, Korea. Papanya menjabat sebagai salah satu staff kepemerintahan Korea untuk urusan luar negeri, sedangkan mamanya adalah wanita berkarir sukses yang sudah menapaki kakinya di dunia fashion bahkan sejak ia masih single.

Perawakan tegas dan berkharisma membuat mereka menjadi sedikit otoriter, bahkan terhadap anak mereka sendiri. Hal itu cukup membuat Bobby selalu menuruti kata per kata yang diucapkan kedua orangtuanya.

Bosan, Bobby pun menghubungi Rayya yang pasti juga sama bosannya di rumahnya sana. Sedang apa ya, gadis kesayangannya itu?

"Halo, Bob." Terdengar suara Rayya dari ujung sana, lembut dan tenang seperti biasa.

"Sayang.. aku masih nungguin mama, nih. Maaf ya, malah ninggalin kamu." Sesal Bobby.

Terdengar kekehan kecil dari Rayya, sebelum ia membalas ucapan Bobby lagi.
"Take your time, Bob. Mamamu mungkin emang butuh temen kan."

"Kan ada supir, yang. Aku terus deh yang jadi sasaran mama kalo soal beginian. Mas Yoyo gak pernah tuh disuruh nungguin mama ngerumpi sama temennya gini."

Mas Yoyo, abang satu-satunya Bobby yang juga sedang merintis karirnya sendiri. Yunhyeong sedang sibuk-sibuknya di dunia fashion, bahkan kini ia sedang sibuk dalam proses peresmian butik pertamanya di Indonesia.

Bernama Korea Kim Yunhyeong, namun di Indonesia biasa dipanggil Yoga, atau Yoyo. Entahlah, teman-teman sepermainannya yang memberikan nama itu. Akhirnya, Bobbypun ikut-ikutan memanggilnya dengan nama itu. Praktis.

"Jangan disamainlah. Mas Yo kan emang lagi sibuk sama butiknya. Lagian, kamu kan nggak sibuk apa-apa, Bob. Aku nggak apa-apa kok."

Bobby mendengus pelan. Rayya memang selalu berpikiran positif untuk setiap keadaan. Hal ini yang membuat Bobby semakin mencintai gadis yang sudah satu tahun ini resmi menjadi kekasihnya.

"Kabari ya kalo ada apa-apa. Aku kabarin lagi nanti kalo udah mau pulang."

"Iya, Bobby."

Heal The Broken Flower (Revisi Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang