Namanya Kartini,
Di dalam astana kemalangan pingitan
Suara serindai nan pilu syair-syair kemerdekaan
Terhadap adat yang di junjung demi kehormatan
Pendapat-pendapat kolot tentang perempuan.
Mengundang rintik kedukaan.
Namanya Kartini,
Wanita yang ditata adat pingitan
Terkunci dari ruang kebebasan
Hanya tinta dan kertas dalam setiap tulisan-tulisan
Pekat mengoyak impian
Dalam gelap malam sinar bulan
Kau tulis setiap gagasan-gagasan
Bukan tentang adat laki-laki yang hendak dilawan
Tapi kesetaraan terhadap pendidikan
Karena tak ingin menjadi budak kebodohan
Namanya Kartini,
Bicara kesetaraan terhadap wanita adalah kewajaran
Terhadap setiap peranan
Di dalam perkembangan zaman
Bukan hanya sebatas peradaban
Yang dikonstruksi kan terutama perihal kebebasan.
Dan bukan pula kebebasan yang kebablasan.
Tapi tentang perjalanan dalam perjuangan
Namanya Kartini,
Dalam tirani yang mengekang diri
Mendobrak konstruksi adat negeri
Dari tangisan wanita yang merindukan edukasi
Yang terus-terusan dibias dan dibatasi
Cita-cita murni terhadap adat yang begitu ngeri
Teruntuk seorang wanita yang menginspirasi
Pahlawan negeri bagi kaum mu saat ini
Yang menyuarakan kedudukan wanita dalam emansipasi
Karena itulah nama mu Kartini yang dikenang di setiap kelahiranmu saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Puisi
AléatoireIni hanyalah sekumpulan puisi-puisi yang kubuat dikala sedang bosan atau melamun dengan pikiran yang menerawang. Isi pikiran yang bisa kalian nikmati.
