Kumpulan Puisi

KP 82 - Perempuan itu, Ra.

Perempuan itu namanya Ra, satu lagi orang baik dengan tingkah anehnya. Si bongsor yang sekarang kurusan, tekanan batin kayaknya. Padahal hidupnya selalu datar walaupun kadang kaku, tanpa ada selera diperbudak cinta misalnya. Bagus, lebih baik begitu. Cinta tidak membuatmu kenyang, Nak. Efek sampingnya sedikit mual muntah mungkin kalau kebanyakan, ngga deh itu becanda, nanti para pelaku cinta protes, saya belum siap di demo karena sukanya jadi pelaku demo. 

Namanya Ra, hidupnya didedikasi untuk berbisnis, manusia paling dewasa diantara dua sekutu yang banyak kelakuan anehnya. Puji syukur memang dia sanggup bertahan dalam rumitnya hidup dua sekutu. Walaupun paling dewasa, dia tidak sesabar itu. Dia pasti selalu marah kalau tahu dua sekutu diperbudak masalah hidup, katanya "harus selalu kuat, ngga boleh ngeluh. Banyak yang hidupnya ngga seberuntung kalian." Nyatanya tidak sekuat itu. Marah tapi sambil mendengarkan keluhan hingga selesai, aneh sih mulut dan perasaan nya pasti selalu bertengkar antara mau nasehatin atau marahin. 

Si bungsu yang dituntut dewasa, ternyata sudah lama kita tidak berkabar. Jangan berkabar kalau satu waktu kamu bingung rumus kimia atau minta dibuatkan struktur molekul dan senyawa, yaa. Kalau nanti bertemu, semoga kamu ngga kurusan lagi, diet sama stress ngga cocok dikombinasi.