Mengingat janjinya dengan Afka, pagi ini Aline bangun dengan kondisi yang sangat baik. Setelah membantu memasak sarapan dan makan bersama Bi Minah kini Aline sudah kembali ke kamarnya dan tengah mencari pakaian yang akan ia guanakan.
Awalnya gadis itu ingin memakai dress, namun teringat jika Afka memakai motor, gadis itu segera menggantinya dengan celana jeans serta atasan tanpa lengan motif kotak-kotak.
Setelah siap Aline memutuskan untuk menunggu di ruang tengah. Tak butuh waktu lama sampai akhirnya gadis itu mendengar suara motor berhenti di depan rumahnya.
Setelah membuka pintu gadis itu sempat tertegun sesaat melihat penampilan Afka. Aline sangat tau bagaimana kerennya Afka, namun melihat cowok itu hari ini membuat kegantengan Afka meningkat berpuluh-puluh kali bagi gadis itu.
"Udah siap?" tanya Afka yang dijawab anggukan oleh Aline. Bagi cowok itu melihat penampilan Aline kali ini pun terlihat berbeda. Aline yang biasa terlihat imut hari menjadi lebih cantik untuk Afka."Perlu pamit dulu gak?" tanya cowok itu menatap kedalam rumah adik kelasnya.
"Nggak usah kak, cuma ada Bi Minah, tadi aku juga udah ijin" terang Aline membuat Afka mengangguk mengerti.
"Kak Afka mau ajak aku kemana?" tanya Aline saat Afka sudah mulai melajukan motornya.
"Gue pengen ngajak lo keliling beberapa tempat, nggak masalah kan?"
"Nggak pa-pa kok kak, udah lama juga aku nggak pergi-pergi" balas Aline tak berhenti tersenyum.
Hari itu Afka mengajak Aline berkunjung ke galeri seni, berkeliling ke kota tua dan mengajaknya makan di sebuah cafe. Aline sangat menikmati waktunya terlihat dari gadis itu yang tak berhenti untuk tersenyum. Hanya dengan melihat aktivitas orang-orang di sekitarnya mampu membuat Aline bahagia karena itu meyakinkannya bahwa hidupnya ini bukanlah mimpi semata.
Seperti saat ini, gadis itu tengah duduk di sebuah bangku taman menunggu Afka yang berkata akan membelikannya ice cream. Bisa di lihatnya banyak anak-anak bermain dan berlarian.
Gadis itu langsung teringat tentang masa kecilnya. Ia dan kakaknya akan berlarian di taman dan sang bunda akan mengawasi mereka bermain.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Of Love -end-
Short StoryIni kisah Aline, seorang gadis yang sudah lama merindukan kasih sayang keluarganya. Hingga akhirnya ia menyerah dan pasrah jika Tuhan memang lebih menyayanginya. "Kak Vano, Aline lelah, Aline juga kangen bunda.... Aline mau ikut bunda, boleh ya?"