TLOL. 01

798 76 0
                                    

Hai hai hai
Cerita baru.......
Don't forget Vomment yee 🤗🤗



#$#$%%$#$#




Seorang gadis terlihat tengah menatap pantulan dirinya didepan cermin. Memastikan kalau ia sudah cukup rapi untuk berangkat ke sekolah. Meraih tas nya yang ada di meja belajar dan juga mengambil ponselnya yang ada di nakas samping tempat tidur. Tak lupa mengusap sebuah figura foto yang menampilkan dua sosok yang tengah bergandengan tangan.
"Miss you so much" gumam gadis itu pelan.
Begitu keluar dari kamarnya, tatapannya jatuh pada sebuah pintu tak jauh darinya. Kamar saudara kembar yang sangat di sayanginya.
Menghela nafas pelan gadis itu pun memutuskan untuk segera turun ke lantai satu.

"Pagi Bi Minah" ucap Aline memeluk seorang wanita paruh baya yang tengah menata makanan di meja.

"Pagi non Aline, ayo sarapan dulu" Bi Minah adalah pengasuh Aline dan Vano sejak kecil. Karena kebiasaan orang tua si kembar yang sering pergi keluar kota, membuat Aline lebih dekat dengan Bibinya dari pada dengan orang tuanya.

"Ayo sini Bibi ikut makan juga" ajak Aline yang memang tidak suka jika harus makan seorang diri.

"Bibi temenin aja ya, tadi bibi sudah makan lebih dulu" ucap Bi Minah mengambil tempat duduk disamping Aline.

"Makan yang banyak ya Non, biar kuat nanti ikut upacaranya" ucap Bi Minah mengusap rambut Aline.

"Siap komandan" balas Aline membuat gesture hormat pada Bi Minah.

"Oh iya, Non Aline udah pesen taksi?"

"Udah Bi, ini lagi nunggu"

Tak lama terdengar suara klakson tanda bahwa taksi pesanan Aline sudah datang. "Ah itu udah dateng taksinya Bi, Aline berangkat dulu ya Bi" pamit Aline mencium tangan Bi Minah.

"Iya, hati-hati ya Non" ucap Bi Minah mengantar Aline sampai depan pintu.

#####

Sesampainya disekolah Aline langsung menuju ke kelasnya. Berjalan lurus tanpa menyapa salah seorang pun. Aline memang pendiam, bahkan dikelasnya ia jarang bertegur sapa dengan temannya.
Sesampainya dikelas, Aline langsung mengeluarkan sebuah novel untuk ia baca sambil menunggu bunyi bel masuk.
Tak lama ia pun merasakan ada seseorang yang meletakkan sebuah tas dimeja sampingnya.
"Pagi Aline" sapa seorang gadis cantik tersenyum ke arah Aline.

Melihatnya, Aline pun juga tersenyum "Pagi Moza" balas Aline. Moza adalah satu-satunya teman yang Aline punya. Keduanya sudah satu kelas semenjak kelas X. Aline sendiri heran bagaimana gadis secantik dan sesupel Moza mau berteman dengannya.

"Pagi-pagi udah baca novel aja nih" goda Moza yang disambut cengiran oleh Aline.

Teng.. Teng.. Teng..

Begitu mendengar bunyi bel, keduanya pun segera beranjak menuju ke lapangan untuk melaksanakan upacara.
Upacara pun berjalan lancar sampai Aline melihat sosok  Vano bergabung dengan barisan siswa yang melanggar aturan. Apakah kakaknya telat lagi? Pikir Aline muram menatap sang kakak khawatir.
Seusai upacara semua siswa kembali ke kelas masing-masing untuk memulai aktivitas belajar, namun bisa Aline lihat bahwa Vano dan juga murid yang melanggar aturan diharuskan hormat dibawah tiang bendera.




#####




Bel tanda istirahat baru saja berbunyi. Afka selaku ketua OSIS SMA Dirgantara pun menghampiri para siswa yang tengah menjalankan hukuman dibawah tiang bendera.
"Oke, hukuman kalian selesai" ucap Afka melipat kedua tangan didepan dan menatap datar para siswa itu. Mendengar bahwa hukuman mereka telah selesai sontak barisan siswa itu pun langsung membubarkan diri.
"Vano tunggu!" pinta Afka membuat langkah kaki seorang cowok berhenti dan langsung membalikkan badan.
"Catatan merah lo udah terlalu banyak, sekali lagi lo nglanggar lo bisa kena SP" lanjut Afka namun diabaikan oleh Vano yang langsung membalikkan badan melangkah pergi.

The Lost Of Love -end-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang