Seseorang dengan santai nya berjalan di daerah yang sedang ribut dengan beberapa orang yang limbung akibat terpaan angin besar seperti angin topan yang didalamnya terdapat beberapa petir-petir besar ,ia berjalan seolah-olah tak terjadi apapun di sana. Baginya itu hanya sebuah tempat yang lapang dengan rerumputan hijau.
"Wah wah apa yang kita temukan disini." Pria yang tengah berjalan santai itu hanya tersenyum miring saat ia mendengar suara yang berada dibelakangnya.
"Salam Edward." Pria itu memutar badannya dan menemukan beberapa orang yang tengah mengepungnya.
"Ah kau ternyata. Bagaimana kabarmu bukan kah kau sudah mati?" Tanyanya dengan nada mengejek.
" Ah tuan kau tak perlu seperti itu. Aku belum mati lihatlah aku. Aku sehat dan akan segera membunuh mu." Pria itu tersenyum mengejek.
"Cobalah kau bunuh aku." Dengan cepat pria bernama Edward itu mengeluarkan sayapnya yang sangat besar dengan dikelilingi oleh beberapa duri-duri yang tajam. Dengan segera ia menerbangkan dirinya dan menatap beberapa orang-orang yang mengajak ia bertarung.
"Ayo. Kau bilang kau ingin membunuhku Albert." Edward memanasi suasana dengan mengejek orang yang ingin membunuhnya.
Dada Albert panas ia seperti diremehkan oleh lawanya dengan cepat Albert membaca mantra dan terciptalah beberapa bola api berwarna biru kehijauan. Ia menyerang Edward bertubi-tubi hingga
BRUK
Edward terkena bola-bola api yang diciptakan oleh Albert. Bukan namanya Edward jika ia kesakitan. Ia tak pernah sekalipun mengalami yang namanya kesakitan dalam perang tak pernah!
Dengan segala emosi yang ada Edward mengangkat kedua tangan nya kelangit dan membaca mantra nya. Dan tak berselang lama muncul beberapa bola-bola api yang sangat besar dan berwarna merah pekat yang dipadu dengan aura nya yang hitam.
Edward membaca mantra nya dengan fokus dan melayangkan bola-bola api yang ia ciptakan tadi.
BRUK!
Seluruh nya hancur semua. Tak ada yang tersisa kecuali dirinya dan beberapa pasukan nya. Edward sengaja membaca mantra kuno yang dapat melindungi pasukannya sekaligus membuat bola-bola api yang sangat dahsyat.
Edward turun dengan kepakan sayapnya yang besar dan menuju kesalah satu orang yang tengah berbaring sekarat.
"Jangan harap kau dapat membunuhku Albert!"
Krek!
Retakan tulang terdengar. Edward dengan santai nya mematahkan kepala Albert hingga terpisah dari badanya.
"Hormat hamba kepada King semua lawan telah gugur namun perbatasan di wilayah selatan rusak parah akibat serangan kaum rogue." Edward mendesis dengan cepat ia melebarkan sayapnya dan terbang dengan laju yang sangat cepat menuju perbatasan diwilayah selatan.
Edward Pov
Aku berjalan dengan langkah yang tegap dan dingin. Entahlah sifatku memang seperti ini semenjak ayah ku dibunuh oleh kaum rogue, banyak mata yang menunduk saat aku berjalan melewati mereka.
Aku telah berjalan lama untuk memasuki pack ku yang sangat besar ini. Huh kapan aku bisa merebahkan diriku ini di kasur yang empuk itu.
Ah sebelum nya kenalkan namaku adalah Edward Tyler aku adalah Raja di pack ku yang bernama Blackspack dan juga Raja dari segala Raja diseluruh kaum immortal aku adalah Kaum Demon. Kau pasti sudah mendengarnya diawal cerita apa itu Demon.
Aku dinobatkan sebagai Raja saat usia ku 17 tahun tepat dimana kematian ayahku. Aku memiliki seorang ibu yang sangat aku sayangi dan tak lupa seorang adik perempuan ku yang entahlah sangat cerewet dan cereboh. Semoga aku tak mendapatkan mate yang seperti adik ku itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Second Soul [Hiatus]
FantasyViola seorang gadis yang tengah berjuang karna penyakit jantung yang ia punya semenjak kecil, ia juga bermimpi menjadi seorang Istri dari makhluk yang ia suka didalam novel yang bertemakan Fantasi itu. Namun siapa sangka impian nya akan terwujud den...