ᴍɪssɪᴏɴ; ᴘʀᴏʟᴏɢ

1.5K 86 2
                                    

"ayah tidak memaksamu, Jill. jangan menerima misi itu, biarkan ayah dan Renjun yang melakukannya."

"ayah, Zhong Chenle itu laki laki berusia 18 tahun. lebih mudah jika aku yang melakukannya. lagipula ayah sedang sakit."

"mudah? kau mau mendekatinya lalu memacarinya? ingat Jill, you know the rules right?"

"i know, dad "

ayahnya― Xiao Yong berpikir, ia bimbang, takut jika putrinya dalam bahaya dalam misinya kali ini, karena jujur saja kali ini, ini bukanlah sembarangan dan bahkan berpredikat S+

"baiklah, karena Renjun juga yang menjadi rekanmu, ayah percaya. hati hati nak" finalnya.

Jill mengangguk yakin. setelah ia keluar dari ruangan ayahnya ia pun menelpon Huang Renjun, rekannya.

"yo, Renjun. happy cooperation "

"hahaha, you too Jill. akhirnya kita bisa satu misi."

"gausah berharap lebih. gue bakal ninggal lo kalo lo ga berguna."

"alright, you're really strict like your father huh?"

"baay~"

Jill mematikan sambungan itu dan masuk kedalam kamarnya.

gadis itu segera bersiap siap. baginya misi kali ini benar benar menarik, meski resikonya juga semakin tinggi.

tok! tok! tok!

Jill menoleh, ia segera membuka pintu kamarnya, itu ayahnya.

"ayah, ada apa?" Jill mempersilahkan ayahnya untuk masuk.

"segera datang kemarkas, tuan Myung ingin menemuimu untuk membicarakan misi kali ini" ucapnya tegas.

"iya. aku akan segera berangkat"

"maafkan ayah Jill. karena ayah kau jadi ikut terseret dalam pekerjaan ini. kau jadi tak bisa merasakan kehidupan remaja seperti layaknya. maafkan ayah"

raut wajah Jill menjadi sedih, ia memeluk ayahnya "sejak kapan jendralku ini meminta maaf? aku tak apa ayah. aku senang, aku jadi bisa mengerti seberapa bahaya ayah melindungiku. seharusnya aku yang meminta maaf, kadang aku sering mengacau dalam misi"

Xiao Yong mengusap kepala anaknya lembut. "kapan kau mengacau? semua misimu berhasil Jill. ibumu juga pasti bangga"

Ayah Jill melepaskan pelukannya dan menangkup kedua pipi Jill

"看哪,父亲的女儿长得很漂亮 "
[Kàn nǎ, fùqīn de nǚ'ér zhǎng dé hěn piàoliang]
(lihatlah, putri ayah tumbuh dengan sangat cantik)

Jill terkekeh, " 谢谢爸爸 "
[Xièxiè bàba]
(terimakasih ayah)

"aku pergi dulu ayah. hati-hati dirumah" Xiao Yong segera melepaskan tangkupan pipinya.

"Iya, pergilah"

setelahnya ia keluar rumah, Jill langsung menuju garasi dan mengendarai mobilnya. tak bisa dipungkiri karena pekerjaan inilah keluarga Jill menjadi kaya.

cukup 15 menit Jill sampai dimarkas bosnya, tuan Kim Soo Hyun. didepan gerbang Jill sudah disambut dengan kedatangan Tuan Gong Myung.

Jill turun dari mobilnya. "selamat siang Tuan Myung" sapa Jill.

Tuan Myung tersenyum dan mengangguk "siang juga, Jill"

mereka berdua segera masuk dengan menaiki mobil Jill tentunya, Tuan Myung yang menyetir, sementara Jill duduk dibelakang.

ᴍɪssɪᴏɴ ; zʜᴏɴɢ ᴄʜᴇɴʟᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang