untuk beberapa alasan secara otomatis ketiga kelompok tersebut terbuat sendirinya.
"kick Renjun dong, lagi ga mood nih sama dia!" kata Chenle kesal
"apaan sih? jangan ngambek gitu dong. emang ada apaan dah?" kepo Jaemin
"tau, childish banget" kata Guanlin tak acuh.
tentu saja mereka harus segera berkumpul bersama untuk mengerjakan tugas yang memang mendadak ini.
sembari menenangkan Chenle, Jisung mencoba menghubungi Jill dan menyuruhnya untuk berkumpul bersama.
"Sung, lo daritadi nelpon siapa sih?" kepo Jeno
"Jill, lah? lah lo pada gada yang telpon yaudah gue aja yang telpon."
"gue aja, gue aja." kata Chenle seraya mengeluarkan ponselnya.
belum sempat Chenle menekan ikon telpon diponselnya, sambungan telpon Jisung sudah lebih dulu dijawab Jill.
"gausah. udah dijawab." kata Jisung yang membuat Chenle semakin cemberut.
"loud speaker dong," kata Haechan meminta.
"halo, Jill? lo dimana? lo udah baca grup kan? buruan kita kumpul." ajak Jisung
"ah.. halo? sekarang.. ee.. sekarang gue di.. pinggir jalan?"
"pinggir jalan maksud kamu apa? Renjun mana? katanya antar kamu?" sela Chenle.
"iya, tapi mendadak dia ada urusan. jadi tadi gue turun dipinggir jalan."
"yaudah, lo sekarang dimana Jill?"
"gatau, kalian shareloc aja nanti gue kesana. btw sorry, Renjun gabisa dateng kerja kelompok,"
"Renjun ga penting. ga butuh juga" kata Chenle
"ha.. haha.. thankyou ya, udah mau ajak kita. nanti waktu otw gue bawain minum kesana"
"gausah juga gapapa kok, kita mau kerkel di kafe soalnya" jawab Jisung
"kalau gitu gue yang traktir."
"kalo ngotot yaudah terserah lo aja deh, gapapa. btw Jill, makannya Haechan sama Jeno banyak." kata Jaemin
"apaan anjir!? kurang ajar" balas Jeno
"haha, yaudah, bye semuaa. gue tunggu sharelocnya."
"oke, bye"
Jisung pun mematikan sambungannya dan segera mengirim lokasinya bersama teman teman seperti apa yabg diminta Jill.
"tau gitu, gue aja yang anter!" gerutu Chenle.
melihat sikap tak biasa Chenle membuat beberapa orang mengangkat bahu heran. bohong jika mereka tak penasaran juga.
lantas Haechan merangkul Chenle dan berbisik padanya. "lo lagi berantem kan sama Renjun? ada apaan sih? sapa tau gue bisa bantu, nih"
Chenle melirik dan menggeleng, rasanya percuma jika dia menceritakannya pada Haechan yang usulannya selalu tidak jelas.
kemudian ia berhenti, ia menoleh pada Shuhua yang sedang berbincang pada Mark.
"ah, bener!" Chenle langsung menyingkirkan tangan Haechan yang ada dibahunya dan menghampiri Shuhua.
"Shuhua," panggilnya
"ya? apa?"
"boleh nanya bentar ga?"
Shuhua heran, ia mengrenyit. memang apa yang ingin ditanyakan sampai harus berbasa basi segala?
"ya, nanya aja. kenapa?"
![](https://img.wattpad.com/cover/221707736-288-k85809.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴍɪssɪᴏɴ ; zʜᴏɴɢ ᴄʜᴇɴʟᴇ
De Todo❝ ᴄɪɴᴛᴀ? ᴋᴇʟᴜᴀʀɢᴀ? ᴘᴇᴋᴇʀᴊᴀᴀɴ? ❞ ᴀᴘᴀ ʏᴀɴɢ ᴀᴋᴀɴ ᴊɪʟʟ ᴘɪʟɪʜ? ©bjckal