01. He Is Back

332 15 3
                                    

Happy reading...

***

"Sayang.. Tungguin dong, kok jalannya cepet-cepet, aku kan jadi ketinggalan jauh." cowok itu terus saja membuntutinya kemanapun Deby pergi.

Deby menghentikan langkahnya. Memutar bola mata malas, lagi dan lagi ia menjadi pusat perhatian.

Ia berbalik mendekat ke arah Farrel yang tengah tersenyum manis ke arahnya. "Rel, berhenti ngejar gue terus. Cari cewek lain yang lebih baik daripada gue, sampe kapan lo mau kayak gini?"

"Sampe lo nerima gue jadi pacar lo." Farrel tersenyum manis.

Deby memijat pelipisnya. "Gue udah berapa kali ngomong sama lo, gue gak bisa." Deby menghela napas kasar.

"Kenapa? Apa gue kurang ganteng? Padahal cewek diluar sana banyak yang mau sama gue." memang benar, Farrel dipuja seluruh wanita. Siapa yang tidak terpesona oleh ketampanan seorang Farrel Rafiansyah?

Deby juga sebenarnya menyukai Farrel.

Hanya saja~

Gadis itu mempunyai alasan kenapa ia tidak menerima Cinta dari Farrel.

Deby diam. Mengepal tangannya kuat-kuat, dadanya sesak. Ia juga menyukai cowok dihadapannya ini, ia harus mengubur perasaannya sedalam mungkin.

"By.. " Farrel memegang tangan Deby, namun segera ditepis olehnya.

Deby melangkah mundur, berbalik, kemudian berlari.

"DEBY!!!"

Ia tidak memerdulikan teriakan Farrel yang memanggilnya. Ia hanya ingin melangkah terus menjauhi Farrel.

***

Deby duduk dikursinya menghela napas panjang.

"Kenapa lo?" tanya Ananta -sahabat terbaiknya dari SD sekaligus teman sebangkunya-.

"Enggak, gak papa."

"Bener?"

"Iya. Muka lo kenapa? Kok kayak nahan sesuatu gitu?" Deby melirik ke bawah. "Lo.. Lagi nahan berak?"

"Gue pengen pipis! Gue ke toilet dulu ya, bye!" Ananta beranjak keluar kelas sambil memegang 'miliknya' agar tidak segera mengeluarkan urine yang tengah ditahannya saat ini.

"Pagi.. " sapa Raya memasuki kelas. "Lho? Nata mau kemana?"

"Toilet. " jawabnya, lalu melanjutkan langkahnya tergesa-gesa.

Raya hanya ber-oh ria saja.

"Pagi Deby.. " sapa Raya tersenyum cerah.

Deby memerhatikan wajah Raya yang begitu cantik, hingga ia tidak mendengar Raya yang memanggil-manggil namanya.

"Deby?"

"Deb!"

"Deby!" Deby tersentak, ia sadar dari lamunannya.

"Eh, iya kenapa?" Deby menatap Raya sambil tersenyum yang dipaksakan.

"Kamu ngelamun? Kenapa liatin aku terus? Apa di wajah aku ada yang nempel?" 

"Enggak kok, di wajah lo gak ada apa-apa. "  Deby tersenyum.

"Sayang.. Yuhuuuuu where are you. " Farrel memasuki kelas Deby, lalu duduk disampingnya. Tidak sadar kalau ada Raya yang tersenyum ke arahnya.

"Pagi, Rel." sapa Raya sambil tersenyum cantik ke arah Farrel.

"Oh? Sorry, gue kira gak ada orang. Pagi juga. " balas Farrel tersenyum sekilas lalu kembali menatap Deby.

THE TROUBLEMAKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang