Happy reading..
***
Deby melihat sekitar kelas Farrel. Sudah sepi. Tidak banyak orang lagi seperti tadi. Ngomong-ngomong.. Algi kemana ya? Kok dia jadi khawatir.
"Sayang.. Ngapain disini? Nyari aku?" tanya Farrel ge'er.
Deby mendelik. "Ge'er." senyuman Farrel menjadi melengkung kebawah. "Algi sekelas kan sama lo? Dia dimana?"
"Algi?" Farrel mengernyit. "Oh.. Murid baru brengsek tadi? Iya dia sekelas sama gue, kenapa emang?"
"Sekarang dia dimana?"
"Dibawa ke UKS tadi, abisnya kasian, dia kayak kesakitan gitu. Tapi lo gak usah ngerasa bersalah, dia emang pantes digituin kok." Farrel tersenyum mengelus rambut panjang Deby.
"Emm.. Kalo gitu makasih. Gue ke UKS dulu." baru mau melangkah, tangan Deby ditahan oleh Farrel. Ia menoleh.
"Bentar lagi masuk lho."
"Cuma bentar, gue mau minta maaf doang."
"Kalo gitu gue ikut!" Farrel menarik tangan Deby lalu menggandengnya.
Deby menghela napas. Ia mendongak menatap Farrel lalu tersenyum senang karena ia bersyukur dicintai oleh cowok yang juga ia sukai.
Merasa diperhatikan, Farrel menoleh ke samping mendapati Deby yang salah tingkah karena tercyduk.
Farrel tersenyum. "Gak usah malu-malu kali." Farrel mencubit pipi Deby gemas membuat gadis itu mengaduh.
"Sakit ish!" Deby memukul bahu Farrel pelan.
"Yaudah iya maaf." Farrel mengelus pipi Deby membuat jantung Deby berdetak kencang tidak karuan.
Ia takut jika Farrel mendengar detak jantungnya. Bisa berabe urusannya kalo dia dengar.
Farrel tertawa.
"Ke-kenapa ketawa?"
"Enggak." Farrel menautkan jarinya dengan jari Deby.
Sebenarnya Farrel tau jika Deby juga suka sama dia. Tapi, ia tidak tau kenapa Deby menolaknya? Ia tidak tau alasannya. Oleh karena itu, ia harus cepat segera mencari tau.
***
"Ngapain kalian kesini? Kalo mau pacaran gak usah di depan gue." sentak Algi membuat Deby tertunduk.
"Dan, lo." Algi menunjuk Deby. Cewek itu mendongak takut. "Lo udah jadi pacar gue, ngapain sama cowok lain?!!"
Deby melongo. Sejak kapan ia jadian sama si brengsek Algi?
"Jangan ngaku-ngaku deh, lo. Deby itu calon pacar gue." Farrel mengeratkan genggaman tangannya dengan Deby.
"Baru calon kan?" Algi tersenyum remeh. "Tapi dia udah jadi pacar gue tuh."
"SEJAK KAPAN GUE JADI PACAR LO?!" teriak Deby tidak terima.
"Sejak.. tadi kita ciuman. Banyak saksi juga yang liat." jawabnya enteng. "Tadi itu.. Ciuman pertama lo kan? Makasih udah ngejagainnya buat gue selama ini." Algi tersenyum penuh kemenangan.
Deby mengepal tangannya kuat.
"Oh iya, itu juga first kiss gue lho. Harusnya lo itu bersyukur." Algi beringsut duduk.
"Jadi, cuma karena ciuman? Oke, gue cipok Deby sekarang juga." Farrel menghadap menatap Deby lekat menipiskan jarak diantaranya.
"Woi! Diem atau gue tonjok!" Algi emosi.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE TROUBLEMAKER
RandomCowok pengganggu, pembully, tukang onar. Kini kembali setelah 2 tahun lamanya ia meninggalkan Indonesia. Lalu? Bagaimana nasib Deby yang kehidupannya tidak akan damai lagi seperti 2 tahun kebelakang? Yah.. Walaupun sering ditempelin cowok tampan yan...