05. Ribut

143 12 7
                                    

Happy reading...

***

"Sayang... Ke kantin bareng sama aku yuk!"

"Bentar." Deby memasukkan buku paketnya kedalam tas.

Cewek itu melirik ke arah kedua temannya yang sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ananta menyuruh Raya untuk menunggunya menyelesaikan catatan yang tertera dipapan tulis. Ananta tau jika Farrel akan datang ke kelasnya untuk menemui Deby, ia tidak mau jika Raya menjadi orang ketiga diantara mereka.

"Woi! Ke kantin gak?" teriak Deby.

"Ikut!" seru Raya yang baru saja akan melangkahkan kakinya.

Ananta mendongak. "Gak, lo temenin gue sampe gue beres nyatet!"

Raya mengerucutkan bibirnya. "Kalian duluan aja, nanti aku nyusul sama Nata." pasrah Raya pada akhirnya.

Deby mengangguk, ia berjalan ke arah Farrel. Cowok itu langsung menggandeng tangan Deby.

"Pegang-pegang tangan istri orang dosanya gede lho." Algi yang tiba-tiba nongol di depan pintu membuat semua manusia yang ada dikelas Deby menoleh.

Cowok itu mendekat. Ia menarik tangan Deby. Farrel pun sama, ia tetap tidak mau melepaskan Deby.

Ananta yang asalnya menulis, sekarang menjadi bertopang dagu melihat adegan Cinta segitiga didalam kelasnya.

Ananta menghela napas. "Gue juga pengen direbutin sama dua cogan kayak Deby."

"Aku gak mau direbutin, aku cuma mau dicintai sama Farrel aja itu udah lebih dari cukup." curhat Raya.

"Halu, Ra."

"Terus? Apa bedanya sama kamu?" pernyataan Raya membuat Ananta tertohok.

"Elu mah.." Ananta menatap Raya dengan raut wajah kecewa.

"Kenapa?"

Ananta menghela napas panjang. "Gak!"

"Jangan ngaku-ngaku deh lo!" Farrel menarik tangan lagi tangan Deby.

"Gue sama Deby udah dinikahin dari lahir ya!" Algi menarik lagi tangan Deby.

"Bacotan lo gak bakal gue percaya!" Farrel menarik lagi tangan Deby.

"Sayang, umur 18 tahun nanti kita bakal bikin debay yang lucu, kan?" Algi menarik lagi tangan Deby, ia tersenyum manis menatap Deby. Cewek di dalam kelas yang melihat Algi tersenyum langsung mimisan. Termasuk Raya dan Ananta. Pada lebay emang.

Deby kesal. "LEPASIN GUE!" Deby menghempaskan tangan kedua cowok itu kuat. Alhasil terlepas.

"Tangan gue sakit ditarik-tarik mulu anjir!" Deby menatap Farrel dan Algi bergantian.

Ia melangkah keluar kelas dengan kedua tangan yang terkepal kuat.

"Sayang.. Tungguin!" teriak Farrel nyaring.

"Ngapain lo manggil pacar gue sayang didepan gue." Algi menendang pantat Farrel menggunakan kaki kirinya.

Farrel menatap Algi sinis. "Emang Deby ngakuin lo pacarnya?"

"Y-ya ngakuin lah!" Algi melengos pergi mencari keberadaan Deby.

"Idih.. Cinta bertepuk sebelah tangan." cibir Farrel, ia pun melakukan hal yang sama, mencari keberadaan Deby.

Ananta berdiri dari duduknya. Ia menatap Raya. "Ayo!"

"Kemana?"

"Ngikutin mereka lah." ia berjalan sambil memasukan permen karet kedalam mulutnya.

THE TROUBLEMAKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang