Happy reading..
***
Ini hari ketujuh, Algi tidak masuk sekolah, Deby di buat merasa khawatir dan bersalah kepada Algi, ia takut jika Algi kenapa-napa.
Deby menggelengkan kepalanya. "Buat apa gue peduli sama dia?" gumam Deby.
"Kenapa, Deb?" tanya Ananta.
"Enggak kok, gue gak papa." Deby melanjutkan makan siangnya.
"Lo sakit?" tanya Farrel, cowok itu memegang dahi Deby.
"Gue gak sakit kok." Deby menurunkan tangan Farrel. Cowok itu tersenyum lalu mencubit pipi Deby gemas.
"Kalo sakit bilang sama gue." ujar Farrel, Deby mengangguk.
"Ra, daripada lu potek, mending kita minggat, yuk!" bisik Ananta di depan telinga Raya.
"Enggak, gak mau. Farrel ganteng, jadi aku mau liatin wajah gantengnya Farrel aja, gak papa kalo aku potek. Asalkan Farrel bahagia." ujar Ananta merelakan.
"Jadi, ceritanya lo nyerah, nih?" Ananta mulai mengukir senyumannya.
"Enggak." Raya menyeruput jus melonnya.
"Lah, terus?"
"Indonesia gak bakal pernah merdeka kalo udah nyerah gitu aja." Raya bertopang dagu.
"Hubungannya apa, anjir."
"Sama seperti halnya kisah Cinta aku, kalo gak di perjuangin gak bakal berakhir jadi happy ending. Tapi, sad ending. Terus, nanti aku jadi sadgirl lumutan." Raya melengkungkan bibirnya ke bawah melihat aksi mesra sahabatnya dengan cowok yang ia sukai selama ini.
"Mulai gak bener nih anak." Ananta geleng-geleng.
"Aku mau nanya." ucap Raya Kepada Raya, tapi ia masih menatap kedua manusia berbeda gender di hadapannya.
"Nanya apa?"
"Nata punya gebetan? Mantan pacar? Pernah pacaran gak?" Raya melirik ke samping menunggu jawaban Ananta.
"Enggak, enggak, enggak." Ananta menggeleng tiga kali.
Raya melotot. "Kamu gak pernah pacaran?"
Ananta menggeleng.
"MIRIS!" teriak Raya meledek.
"Emang lo pernah pacaran?" tanya Ananta penuh selidik.
"Enggak."
"TERUS APA BEDANYA SAMA LO, GOBLOK?!" teriak Ananta kesal.
"Kalian kenapa teriak-teriak, ngomongin apaan, sih?" sebal Deby, merasa merasa malu lantaran semua orang tengah menatapnya sekarang.
"Tuh, Nata, masa udah SMA gak pernah pacaran, kan aneh." tunjuk Raya kepada Ananta menggunakan dagu.
"Lu juga sama!" Ananta menoyor Raya, yang ditoyor malah monyong 5 senti bagaikan tikus pada umumnya.
Farrel terkekeh, "Gue beli minum dulu, ya, Deb."
Deby tersenyum, lalu mengangguk.
Farrel berdiri, melangkah menuju stan minuman.
Raya menepuk-nepuk pundak Ananta, ingin mengatakan sesuatu.
"Apa?" Ananta melirik Raya sinis.
"Tadi Nata liat, kan? Farrel ketawa, gantengnya jadi nambah." Raya melompat-lompat bahagia, seolah senyuman Farrel adalah miliknya.
Ananta memutar bola mata malas, ia melirik Deby, kenapa ia diam saja? Oh, pantas saja. Lagi maen hp.
Tidak lama kemudian Farrel datang dengan satu kotak susu stroberi, kemudian menyerahkan kepada Deby.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TROUBLEMAKER
РазноеCowok pengganggu, pembully, tukang onar. Kini kembali setelah 2 tahun lamanya ia meninggalkan Indonesia. Lalu? Bagaimana nasib Deby yang kehidupannya tidak akan damai lagi seperti 2 tahun kebelakang? Yah.. Walaupun sering ditempelin cowok tampan yan...