03. Nikah

198 14 9
                                        

Happy reading...

***

"Heh, babi!" panggil Algi kecil meledek dari kejauhan.

Deby menoleh. "Nama aku Deby bukan babi!!!" geram Deby, tubuhnya gemetar.

Algi mendekat. Mendorong Deby hingga anak kecil itu terjatuh. "Sama aja, lagian berat badan kamu mirip babi!"

"Aku bukan babi hiks.. Hikss." Deby menyeka air matanya. Ia kembali berdiri.

Entahlah, padahal Deby tidak gemuk, tapi Algi sering memanggilnya babi.

"Babi cengeng, kalo cengeng gak usah sekolah, diem aja dikandang sana!" Algi kembali mendorong Deby. Gadis kecil yang baru menginjak umur 9 tahun itu semakin terisak.

"BARAAA.. Jangan gangguin Deby mulu!" teriak Ananta sambil berlari. Ia membantu Deby berdiri lalu membersihkan rok merah selututnya yang kotor.

"Kamu jangan gangguin Deby mulu, nanti Nata bilangin sama mamanya mau?!!" tunjuk anak kecil berkuncir dua itu didepan wajah Algi.

"Bilangin aja, Bara gak takut. Lagian mereka gak bakalan percaya." ucapnya menantang.

"Kamu itu ya.. Huh!" Ananta kehabisan kata-kata, ia menarik tangan Deby membawanya pulang.

"Heh! Kalian mau kemana!" Algi berlari menghampiri Ananta dan Deby sambil merentangkan kedua tangannya agar mereka tidak kabur. Ananta berhenti melangkah. Ia menyembunyikan Deby dibelakang punggungnya.

"Bara awas, Nata sama Deby mau pulang!"

"Gak mau! Deby pulangnya sama Bara." Algi menarik tangan Deby. Ia membalikkan badannya lalu berjongkok. "Naik!"

Deby diam masih terisak.

"Buruan naik!" Deby akhirnya menurut. Ia mengalungkan tangannya di leher Algi

"Nata ikut!"

"Gak boleh, Nata pulangnya sendiri aja!"

"Kalo Nata diculik gimana?"

"Bara gak peduli. Bara doain, semoga Nata diculik om-om."

"Bara jahat!" Nata menghentakkan kakinya kesal.

Algi tidak peduli. Ia  kembali melangkah melewati gerbang yang menjulang tinggi sambil bersenandung ria.

***

"Biarin aja napa, sih!" jengah Algi melihat Deby masih saja menggosok-gosok bibirnya menggunakan tisue.

"Ini semua gara-gara lo!" Deby membuang tisuenya lalu mengambil lembaran yang baru. "Padahal.. First kiss gue buat suami gue nanti." Deby menggosok bibirnya lagi.

Algi berpikir sejenak. "Yaudah, pulang sekolah kita ke KUA."

Deby melotot. "Ngapain?"

"Nikahin lo."

Bukk

Sepatu Deby berhasil mengenai kepala Algi dengan sempurna. Cowok itu meringis sambil mengusap kepalanya yang sakit. Ia menatap Deby tajam.

"Apa? Mau marah?!" Deby berkacak pinggang, dagunya ia angkat seolah menantang.

Algi berdiri dari duduknya, ia maju selangkah kemudian membungkuk mengambil sebelah sepatu Deby yang berhasil mengenai kepalanya tadi.

Algi menatap Deby lagi kemudian berbalik dan berlari sembari menggenggam sepatu Deby disebelah tangan kanannya.

"ALGIIII BALIKIN SEPATU GUE!!!!" teriak Deby nyaring, kemudian ia mengejar Algi dengan keadaan memakai memakai sebelah sepatu.

THE TROUBLEMAKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang