"guess i'm just another play date to you?"
Kedua mata bulat yang menyerupai seekor rakun itu jadi sayu, bibirnya cuma menyungging senyum minimalis. Kerutan di keningnya makin kelihatan jelas. Frustasi total.
"Kamu kenapa sih? Tidak mau pulang? Dance-nya sudah selesai kok." Celetuk seorang kawan, pemuda pemilik alis tebal itu hanya menggeleng; "nanti aku pulang, duluan saja. Ada yang harus aku urus."
Kawannya itu mengernyit, agak penasaran sebab pemuda yang biasanya bakal lari duluan setelah jam latihan dance selesai- kini cuma meregangkan tubuhnya yang kaku setelah long break habis dance.
"Yasudah, nanti kabarin aku saat kamu sudah di rumah. Hari-hari ini makin banyak orang jahat. Jaga dirimu, Sunwoo-ya."
Pemuda mirip rakun itu tersenyum dan mengangguk, sekali mengucap terimakasih atas perhatian temannya— Yoon Sanha.
Pemuda bermata bulat mirip rakun dengan kantung mata yang gelap itu melongok kesana kesini, kelihatan sekali dia celingukan seperti hendak mengendap jadi pencuri dari rumah ke rumah. Memang kelakuannya bikin curiga.
Beberapa saat, tubuhnya menegap. Kakinya yang jenjang menopang tubuhnya yang agak berisi, setidaknya dia sudah menambah 0,3 kilogram dalam seminggu terakhir.
Tangannya yang membentuk otot-otot pria itu mulai terlihat menepis sisa debu yang menempel pada lapisan celana ketatnya— sumpah, dia paling benci kalau harus pakai celana ketat saat latihan dance. Sempit benar ia rasa.
Baru kaki jenjangnya melangkah keluar dari ruang latihan dengan sampiran bahu sebuah ransel sekolah kebanggaannya, seorang yang betul-betul ia malas harus bertemu lagi dengannya.
Satu sunggingan senyum yang mengingatkan Sunwoo pada tabiat gadis itu membuatnya mual dadakan. Dia lagi, dia lagi.
"Hai, Kim!"
"Jangan panggil aku begitu, jangan sok akrab. Kita tidak saling kenal." Gadis itu sontak tertawa renyah, heh apa yang lucu dengan kata-kata serius seorang putra Kim?
"Kamu lucu. Kau lupa kalau kamu sudah jadi pacarku. Ah, mungkin karena sikap anehmu ini bikin aku jadi tertarik. Kerja bagus, Kim Sunwoo." Celetuknya seraya tersenyum menang, Sunwoo berdecih; "sejak kapan aku setuju, Shin Ryujin?"
Namanya Shin Ryujin, parasnya elok, matanya yang terbuka hanya sekitar 2,5 sentimeter itu membuatnya semakin terlihat lucu, bibirnya yang tebal dengan pahatan yang cantik. Sebenarnya, Sunwoo tidak mengelak kalau pacarnya itu cantik sekali.
"Sedari tadi. Aku tahu kamu frustasi selama latihan dance, karena aku, 'kan? Kamu manis, Sunwoo." Ringisnya, dan Sunwoo hanya bisa menelan ludahnya.
Sial, bisa-bisanya gadis pendek ini tahu kelakuannya sewaktu latihan dance.
"Ayo, kita makan. Mama tidak masak."
"Kau tahu dari mana?"
Gadis itu sontak berbalik, kedua matanya itu menyeruak dalam pikir Sunwoo. Senyum pias pada bibirnya seraya menjawab enteng, "loh, masa calon menantu gak tahu kelakuan calon mertuanya?"
Heh, Sunwoo mati kutu.
// S T A R R I N G B Y //
the Kim's fairy boy, Sunwoo Kim
the Shin's sassy girl, Ryujin Shin
// SH!T THINGS; SHE DID //
ryujin here like, i'm so bad bad :(
KAMU SEDANG MEMBACA
sh!t things; she did
Fanfictionsh!t things; ❝am i a joke to you?❞ ft. kim sunwoo | shin ryujin (c) 2020 • worteulssi