sh!t thing nine; where's ur sanity?

104 18 5
                                    

If i told you, would you believe me?


Sunwoo menatap Ryujin dengan lugunya, kedua matanya membulat seolah dia baru sadar kalau ibunya tak ia jumpa hadirnya hari ini.

"A-aku tidak tahu.."

Ryujin menatapnya aneh,

"Maksutmu?"

"Aku tidak tahu!"

Ryujin terperanjat, badannya turut mundur perlahan ketika mendengar bentakan Sunwoo yang terdengar frustasi itu. Apa yang salah disini?

"Mama tidak pulang?"

Kali ini giliran Sunwoo yang justru melirik marah kearah Ryujin, "kalaupun dia tak lagi pulang, apa kau juga akan meninggalkanku?"


Namun, pertanyaan itu tak menjelaskan apapun tentang keadaan sang nyonya Kim. Ryujin tak sepaham dengan Sunwoo, ya, mutlak.


Sunwoo membuang napasnya gusar, seolah ia tengah kalut dalam suatu pikiran yang menjeratnya dalam suatu masalah raksasa.


"Kau dengar suara itu?"


Sunwoo menatapnya, salah satu alisnya naik ketika bertanya; Ryujin diam sejenak, menyimak suara yang dimaksut Sunwoo.

Tidak ada apapun, hanya suara angin yang berhembus kencang menerjang kupingnya.

"Apa?"

"Kau tidak dengar?"

"Apa maksutmu?"








Sunwoo dengan kasar menghempas pergelangan Ryujin, menimbulkan ringisan dan rintihan kecil mencuat dari bibir sang gadis.

Netra Sunwoo yang setajam katana itu seolah membelah jiwa Ryujin. Pemuda berahang tajam itu memutar wajahnya, menatap suatu pintu yang entah kemana ujungnya.

"Untuk apa kau menarikku kemari?"

"Kau tadi mencari ibuku?"

"..ya, apa yang kau pikirkan?"

"Menemui ibu."

"Kau gila, Sunwoo."

"Sudah kedua kali kau bilang begitu padaku hari ini, Ryujin."

"Memang. Dan kau memang gila."


Sunwoo mengedik, ia meraih knop sebagai medianya untuk membuka ruangan itu. Hanya satu kali tangannya bergerak yakin, pintu itu sudah terbuka dengan gampangnya.

Sejujurnya, Ryujin tak paham apapun itu yang ada dalam pikiran Sunwoo.


Namun, semua pertanyaannya harus sirna ketika melihat adegan yang diluar logikanya tengah mengisi pandangannya sekarang.

Ibu Sunwoo di dalam. Kakinya berjinjit tinggi sekali; seperti mau terbang, tali tambang melilit pada lehernya yang mengikat kuat dan tampak kasar, kedua matanya terbuka lebar- sepertinya, beliau hendak meminta pertolongan sebelumnya.


Disinilah, delusi Ryujin menjadi kenyataan. Yang tak seharusnya tak pernah terjadi; dan yang tak seharusnya ia pikirkan.

Ryujin membisu. Sunwoo sudah melihat ini sedari tadi?

"Kau.. dia..."


"Depresi."


"Tapi-"


"Kau akan tahu alasannya nanti, Ryujin."

Ryujin menatap Sunwoo yang menatapnya sinis. Dari kedua bulir gelap manik Sunwoo, Ryujin mampu menyimpulkan kilatan mengerikan yang mampu melukainya setiap saat.


Sunwoo benar-benar gila.

// SH!T THINGS; SHE DID //

sh!t things; she didTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang