"You know that i'm not givin' you up, but f*ck off! I'm tired!"
Sunwoo merotasi matanya jengah, ia rogoh saku jaketnya seraya memberikan lima logam perak pada Ryujin.
"Apa ini?" Tanya gadis itu bingung, kelihatan betul dari raut wajahnya yang seolah bilang; kau kira aku pengamen?
Namun Sunwoo hanya mengedik, "diksinya bagus. Aku kasih imbalan lima logam perak, bisa untuk jajan permen." Celetuknya sembarang, malah kini ia putar tubuhnya untuk membalik arah dari Ryujin.
"Heh mau kemana?!"
"Masa bodoh, asal 'kan tidak melihatmu!" Ketus pemuda itu tanpa berbalik lagi, sepertinya benar-benar menolak bertemu pandang dengan gadis mungil itu sekali lagi.
Sunwoo membuang napasnya jengah. Sekarang tubuhnya malah terkulai diujung gedung. Seolah kalau dia mati tidak ada yang peduli.
Dia cuma lelah. Dia ingin gadis rebel seperti Ryujin berhenti menguntitnya seperti stalker gila. Sumpah, rasanya seperti punya sasaeng fans. Fuckin' disgusting as heck!
Sunwoo sadar, kalau dia memanjat dengan media jendela maka Ryujin tidak dapat mengejarnya. Palingan, gadis itu cuma bisa meneriaki namanya dari bawah.
"Sunwoo! Kim Sunwoo! Turun!"
Sialnya, Sunwoo cuma mengerti trik memanjat melalui jendela di bangunan kantor dekat sekolahnya— sudah pasti Ryujin bisa menemukannya dengan mudah; it's same like hide and seek they've played.
"Sunwoo! Kalau kau tidak turun, aku akan telepon ibumu sekarang!"
Ya tuhan, kalau kau sungguh ada, tolong ambil nyawa Sunwoo sekarang. Mati lebih baik daripada hidup dengan cewek gila seperti Ryujin.
"Telepon saja!" Balasnya, Ryujin mendelik tak percaya mendengar balasan Sunwoo— keras kepala, huh?
"Kau gila?! Kau bisa celaka, bodoh! Sekarang turun!" Sunwoo tertawa lepas, lucu mendengar Ryujin yang membalas kata-katanya dengan emosi yang tertahan; hei ayolah, apa Sunwoo itu seorang bocah?
"Aku tidak gila! Kau yang gila! Pergilah sebelum suaramu habis karena berteriak!" Ketus Sunwoo seraya melempar sekotak permen karet stroberi yang Ryujin yakin, pemuda itu dapatkan dari Bomin— teman main game online yang selalu jadi konsumsi mati-matiannya Sunwoo.
Ryujin mendengus, ia hanya tidak ingin hal buruk terjadi pada Sunwoo; seperti bunuh diri, mungkin? Yah, tingkat percaya dirinya jadi naik karena pemuda ceroboh itu tiba-tiba memanjat gedung seperti tak kenal mati.
"Ayolah, Woo. Aku bisa gila kalau kau terus menolak begini." Desis Ryujin seraya mendongak, netranya bertemu Sunwoo yang kini menggoyangkan kaki di udara.
Sumpah, hal itu memberi efek Ryujin untuk semakin parno
Ryujin tidak buta. Tentu ia dapat melihat manik Sunwoo yang gelap perlahan menjadi layu. Seperti tumbuhan yang kehilangan mineralnya.
"Tunggu disitu. Aku akan turun."
Sayangnya, Sunwoo tidak sekuat itu untuk membangun bentengnya dihadapan Ryujin yang hanya gadis manja dengan sifat plin-plan.
// SH!T THINGS; SHE DID //
nang ning ning nang ser~
KAMU SEDANG MEMBACA
sh!t things; she did
Fanfictionsh!t things; ❝am i a joke to you?❞ ft. kim sunwoo | shin ryujin (c) 2020 • worteulssi